Kiat agar Tak Tertipu Hoaks saat Pandemi COVID-19 dari Dokter Reisa

Reporter

Antara

Selasa, 22 Desember 2020 10:10 WIB

Reisa Broto Asmoro mengenakan batik (Instagram/@reisabrotoasmoro)

TEMPO.CO, Jakarta - Hoaks mengenai COVID-19 saat ini semakin banyak. Juru Bicara Pemerintah dr. Reisa Broto Asmoro menyarankan masyarakat selalu meluangkan sedikit waktu guna mencari informasi dari sumber-sumber valid di masa pandemi COVID-19 ini agar tidak tertipu berita bohong.

“Sudah ada ribuan hoaks yang beredar selama sembilan bulan pandemi di Indonesia. Bahkan beberapa di antaranya terkait vaksin COVID-19. Padahal, banyak sekali manfaat vaksin yang sudah kita ulas. Jadi, penting ya untuk meluangkan sedikit waktu mencari informasi dari sumber-sumber yang valid,” kata Dokter Reisa dalam video yang ditayangkan Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin, 21 Desember 2020.

Beberapa hoaks yang beredar seperti informasi yang menyebutkan vaksin adalah bibit penyakit dan menerima vaksin sama saja dengan membuat badan rentan terkena penyakit.

"Anggapan ini salah karena vaksin itu terbuat dari bakteri atau virus yang sudah dilemahkan, yang fungsinya membuat badan kita menjadi kenal dan kebal melawan penyakit tersebut. Hal ini tidak sama dengan membuat tubuh sakit," ujar Reisa.

Dia pun memaparkan ada beberapa jenis vaksin. Pertama, vaksin mati adalah jenis yang mengandung virus atau bakteri yang sudah dimatikan. Kedua, vaksin hidup adalah yang mengandung bakteri atau virus yang dilemahkan. Ketiga, vaksin subunit adalah dibuat dari komponen virus/bakteri. Kemudian keempat, vaksin toksoid yang dibuat dari toksin yang sudah dilemahkan.

Advertising
Advertising

Untuk kandungan vaksin terdiri dari antigen, stabilitator, adjuvan, dan pengawet. Kemudian, hoaks lain adalah informasi yang menyebutkan vaksin mengandung zat-zat yang berbahaya. Padahal, vaksin yang sudah diproduksi massal harus memenuhi syarat utama, yaitu aman, efektif, stabil, dan efisien.

"Setiap vaksin yang beredar harus lolos uji dari lembaga otoritas yang berwenang. Di Indonesia, ada Badan POM (Pemeriksa Obat dan Makanan) yang akan memastikan bahwa vaksin aman dan tidak mengandung bahan berbahaya," jelasnya.

Reisa juga menjelaskan vaksin adalah salah satu cara agar Indonesia bisa segera keluar dari pandemi COVID-19, asalkan sudah tercipta kekebalan komunitas pada mayoritas penduduk dunia. Untuk itu Reisa kembali mengingatkan vaksin bukan satu-satunya solusi untuk mencegah penularan COVID-19. Disiplin dan patuh terhadap protokol kesehatan juga penting dan efektif menurunkan risiko penularan.

"Jadi, gerakan 3M (memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan) ditambah vaksinasi tentu akan lebih baik," ujarnya.

Reisa mengatakan masih banyak mitos dan hoaks lain yang beredar di tengah-tengah masyarakat seputar vaksin. Masyarakat diminta untuk memilah-milah informasi yang benar. Masyarakat juga bisa menghubungi kontak resmi Satgas COVID-19 di nomor 119 ekstensi 9 atau bisa berkunjung ke situs resmi pemerintah dalam penanganan pandemi COVID-19 di alamat covid19.go id.

"Lebih baik mencerna informasi lebih baik daripada panik atau bahkan menjadi penyebar hoaks," tuturnya.

*Ini adalah artikel kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

1 hari lalu

Pendukung Sambangi Rumah Anies Baswedan Buntut Undangan Halalbihalal Hoaks

Pendukung menyambangi rumah Anies di Lebak Bulus, Ahad, 5 Mei 2024. Mereka melihat undangan halalbihalal dari pesan berantai yang ternyata hoaks

Baca Selengkapnya

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

11 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

19 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

29 hari lalu

KAI Sebut Pengguna Commuter Line Mudik Lebaran Ini Tertinggi Pasca Pandemi Covid-19

Pergerakan pengguna Commuter Line Jabodetabek juga masih terpantau di stasiun-stasiun yang terletak di kawasan pusat perbelanjaan atau sentra bisnis.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

31 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

40 hari lalu

CEO Boeing Dave Calhoun Bersiap Mundur, Melawan Badai Sepanjang Kepemimpinannya

CEO Boeing Dave Calhoun memutuskan mengundurkan diri pada akhir tahun ini. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

43 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

45 hari lalu

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

46 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

47 hari lalu

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan putusan MK yang menghapus pasal 14 dan 15 UU 1 Tahun 1946 merupakan angin segar bagi jurnalis.

Baca Selengkapnya