Penyintas COVID-19 Diminta Jadi Pendonor Plasma Konvalesen

Reporter

Antara

Rabu, 30 Desember 2020 19:50 WIB

Beberapa prajurit TNI AD melakukan donor darah di area Markas Kesehatan Daerah Militer (Makesdam) Udayana, di Denpasar, Bali, Jumat 11 Desember 2020. (Antara/Ayu Khania Pranisitha/2020)

TEMPO.CO, Jakarta - Palang Merah Indonesia (PMI) mengajak penyintas COVID-19 untuk menjadi pendonor plasma konvalesen untuk mempercepat penyembuhan para pasien terkonfirmasi positif yang masih dalam perawatan.

"Pasien positif COVID-19 yang menerima donor plasma konvalesen ini tingkat kesembuhannya mencapai 95 persen sehingga bisa menjadi solusi sebelum adanya vaksin," kata Sekretaris Jendral PMI Pusat, Sudirman Said.

Menurutnya, hingga saat ini PMI sudah menerima sekitar 2.100 pendonor plasma konvalesen yang langsung didistribusikan ke sejumlah daerah, khususnya zona merah, untuk diberikan langsung kepada pasien COVID-19. Hingga saat ini sudah ada 18 unit donor darah (UDD) PMI yang bisa melayani pendonor plasma konvalesen. Tentunya, UDD tersebut sudah berstatus pembuat obat bersertifikat (POB).

Dengan tingkat kesembuhan mencapai 95 persen, permintaan donor plasma konvalesen ini sangat tinggi dari keluarga pasien yang terkonfirmasi positif COVID-19.

Namun demikian, karena sifatnya donor, pihaknya tidak memiliki persediaan plasma karena setelah mendapatkan pendonor maka langsung didistribusikan. Karena itu, pihaknya menyarankan agar keluarga dari pasien COVID-19 bisa mencari sendiri calon pendonor plasma konvelesen tersebut. Tetapi, bukan berarti seluruh penyintas COVID-19 bisa menjadi pendonor plasma konvalesen karena akan diperiksa dulu tingkat kesehatannya, apakah memiliki penyakit penyerta atau tidak.

Advertising
Advertising

"Sama halnya donor darah, pendonor dan penerima donor plasma harus sesuai dengan golongan darahnya sehingga akan dilakukan pemeriksaan terlebih dulu," tambahnya.

Sudirman mengatakan terapi plasma konvalesen ini bisa menjadi solusi sebelum vaksin COVID-19 didistribusikan kepada masyarakat. Tapi, yang menjadi kendala adalah keterbatasan jumlah pendonor.

Untuk itu, ke depannya pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah dalam penyediaan database para penyintas COVID-19 dan kebutuhan lainnya agar jumlah pendonor bisa meningkat untuk memenuhi kebutuhan.

Sementara itu, Kepala Divisi Penanggulangan Bencana PMI Pusat, Arifin M. Hadi, mengatakan belum lama ini pihaknya sudah duduk bersama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membahas donor plasma konvelesen. Ke depannya, PMI bersama BNPB akan membentuk platform terkait donor plasma tersebut.

Langkah ini sebagai upaya kuratif pihaknya dalam melakukan penanggulangan COVID-19 di Indonesia sehingga ketersediaan database penyintas COVID-19 sangat dibutuhkan, baik dari Satgas Percepatan Penanggulangan COVID-19 maupun dari rumah sakit rujukan. Selain itu, pihak rumah sakit pun bisa ikut mensosialisasikan kepada pasien maupun penyintas COVID-19 tentang pentingnya donor plasma konvalesen ini.

"Tidak kalah pentingnya kami pun meminta kepada kementerian terkait agar saat pendistribusian plasma konvalesen ini pihak bea cukai tidak membongkarnya karena dikhawatirkan akan terjadi kerusakan atau menurunkan kualitasnya," katanya.

*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.

Berita terkait

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

26 Desember 2023

Kemenkes: Dua Pasien Covid Omicron JN.1 di Batam Meninggal Dunia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan dua pasien Covid-19 terinfeksi subvarian Omicron JN.1 dan XBB.2.3.10.1 (GE.1) di Batam meninggal.

Baca Selengkapnya

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

13 Desember 2023

Kasus Pasien Covid-19 Baru di RSHS Bandung, Sebagian Punya Riwayat Pulang Umroh

Sebanyak empat pasien di antaranya terjangkit virus Covid-19 jenis Omicron.

Baca Selengkapnya

Biaya Pengobatan Pasien Covid-19 Beralih ke BPJS Kesehatan per 1 September 2023, Apa Artinya?

12 September 2023

Biaya Pengobatan Pasien Covid-19 Beralih ke BPJS Kesehatan per 1 September 2023, Apa Artinya?

Biaya pengobatan pasien Covid-19 per 1 September 2023 tak lagi ditanggung oleh pemerintah dan beralih ke BPJS Kesehatan. Apa maksudnya?

Baca Selengkapnya

Catatan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: Pandemi Covid-19, Kehilangan Eril, Patung Sukarno

6 September 2023

Catatan Eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil: Pandemi Covid-19, Kehilangan Eril, Patung Sukarno

Ridwan Kamil sebagai Gubernur Jawa Barat telah purnatugas. Berikut sebagian kecil catatan selama ia menjabat, termasuk kehilangan Eril,

Baca Selengkapnya

Ilmuwan Temukan Varian Virus Covid-19 Mengalami 113 Mutasi, Diderita Pasien Jakarta

1 Agustus 2023

Ilmuwan Temukan Varian Virus Covid-19 Mengalami 113 Mutasi, Diderita Pasien Jakarta

Varian virus Covid-19 baru yang diserahkan ke database Global Covid Genomics pada awal Juli, menarik perhatian ilmuwan.

Baca Selengkapnya

Endemi Covid-19, BPJS Kesehatan: Perawatan Pasien Covid Ditanggung, Tak Perlu Khawatir

27 Juni 2023

Endemi Covid-19, BPJS Kesehatan: Perawatan Pasien Covid Ditanggung, Tak Perlu Khawatir

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumumkan Indonesia telah mencabut status pandemi Covid-19 menjadi endemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jokowi Cabut Status Pandemi Jadi Endemi, Apakah Pasien Covid-19 Masih Ditanggung Pemerintah?

25 Juni 2023

Jokowi Cabut Status Pandemi Jadi Endemi, Apakah Pasien Covid-19 Masih Ditanggung Pemerintah?

Tidak lagi menggunakan pendanaan darurat karena telah berubah pandemi menjadi Endemi Covid-19, begini skema pendanaan pasien Covid-19.

Baca Selengkapnya

Dinkes DKI Usul Pasien Covid-19 Tak Perlu Isolasi tapi Wajib Pakai Masker

14 Juni 2023

Dinkes DKI Usul Pasien Covid-19 Tak Perlu Isolasi tapi Wajib Pakai Masker

Dinas Kesehatan DKI Jakarta mengusulkan agar pasien positif COVID-19 tidak perlu isolasi mandiri (isoman), tapi cukup tetap memakai masker

Baca Selengkapnya

Mudik Lebaran 2023, Selalu Terapkan PHBS untuk Cegah Arcturus

18 April 2023

Mudik Lebaran 2023, Selalu Terapkan PHBS untuk Cegah Arcturus

Kemenkes meminta tingkatkan disiplin perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) demi mengurangi risiko tertular COVID-19 Arcturus saat mudik Lebaran 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia Punya Obat Baru untuk Covid-19, Diklaim Lebih Efektif

14 April 2023

Indonesia Punya Obat Baru untuk Covid-19, Diklaim Lebih Efektif

Perwakilan WHO untuk Indonesia N. Paranietharan bilang pasien Covid-19 yang mengonsumsi Paxlovid dapat mengurangi rawat inap dan risiko kematian.

Baca Selengkapnya