Jenis Makanan yang Harus Dihindari Pasien Covid-19

Reporter

Bisnis.com

Jumat, 22 Januari 2021 08:16 WIB

Ilustrasi makanan sehat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Di masa pemulihan Covid-19, penting untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Salah satunya melalui makanan. Perlu diketahui makanan apa pun yang meningkatkan tingkat stres oksidatif atau menghambat sistem kekebalan tubuh bekerja secara sehat tidak boleh dikonsumsi.

Idealnya, seperti halnya penyakit lain, waktu pemulihan adalah ketika orang harus mengonsumsi makanan bergizi, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian yang sehat, dan bahan-bahan makanan lain yang meningkatkan kekebalan. Dilansir dari Times of India, makanan kaya antioksidan harus dimasukkan ke dalam daftar yang harus dikonsumsi, selain makanan dengan protein tinggi untuk pemulihan lebih cepat.

Pastikan juga tidak mengonsumsi terlalu banyak makanan olahan, minuman manis, atau makanan asin, yang tidak hanya buruk bagi kesehatan tetapi juga bisa menurunkan kekebalan tubuh dan memicu peradangan yang tinggi. Jika mengalami gejala pernapasan akut, seperti sesak napas, batuk parah, minum teh yang menenangkan dan kacang-kacangan yang dapat membantu meredakan.

Sementara itu menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), hindari makan di luar dan pilih makan di rumah untuk mengurangi tingkat kontak dengan orang lain dan menurunkan kemungkinan terpapar atau menularkan Covid-19. Sebaiknya jaga jarak setidaknya 1 meter dengan yang batuk atau bersin. Hal itu tidak selalu memungkinkan dalam lingkungan sosial yang ramai seperti restoran dan kafe.

Percikan virus dari orang yang terinfeksi dapat mendarat di permukaan dan tangan orang, misalnya pelanggan dan staf, dan dengan banyak orang yang datang dan pergi, Anda tidak dapat mengetahui apakah tangan dicuci secara teratur dan permukaan dibersihkan dan didisinfeksi dengan cukup baik. Menurut artikel di thegourmetjournal, ada beberapa makanan yang harus dihindari berikut ini.

Advertising
Advertising

Baca juga: 7 Makanan dengan Kandungan Potasium Lebih Tinggi dari Pisang

Mengandung banyak garam
Peradangan dapat menjadi faktor risiko dalam hal keparahan virus dan konsumsi garam yang berlebihan dapat memperburuk peradangan pembuluh darah. WHO merekomendasikan kita mengonsumsi kurang dari 5 gram garam setiap hari, yang dapat dicapai dengan menyiapkan dan mengonsumsi makanan segar.

Tinggi gula
Meminimalkan konsumsi gula juga dapat membantu mengurangi peradangan. Seringkali makanan yang terbuat dari gula sederhana hanya menawarkan kalori kosong. Artinya makanan tersebut tidak memberikan nilai gizi apa pun. Selain itu, American Journal of Clinical Nutrition menyatakan gula olahan dapat meningkatkan sekresi sitokin yang pada gilirannya menyebabkan peradangan. Jika ingin makan sesuatu yang manis, kita harus mencoba dan beralih ke buah daripada makanan olahan dengan kadar gula rafinasi yang tinggi.

Tinggi lemak
Lemak, khususnya yang jenuh, merupakan elemen lain yang dapat meningkatkan peradangan, mengingat lemak jenuh menyebabkan peradangan pada jaringan lemak. Oleh karena itu, konsumsi lemak jenuh tidak boleh melebihi 10 persen dari asupan kalori harian. Alih-alih mengonsumsi lemak jenuh, yang ditemukan dalam keju dan daging merah, konsumsi lemak harus didasarkan pada lemak yang lebih sehat, seperti telur, ikan berlemak, kacang-kacangan, dan alpukat.

Masih belum ada rekomendasi resmi terkait merancang pola makan untuk melindungi dari COVID-19. Namun, kita dapat mengikuti pedoman ini untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

1 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

3 hari lalu

Terkini: Jokowi Dorong Penghiliran Industri Jagung, Uni Eropa Jajaki Peluang Investasi IKN

Terkini: Presiden Jokowi dorong penghiliran industri jagung, Uni Eropa jajaki peluang investasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

3 hari lalu

Bahlil Janji Percepat Investasi untuk Swasembada Gula dan Bioetanol

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan akan mempercepat investasi untuk percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

3 hari lalu

Harga Naik, Toko Ritel Batasi Penjualan Gula Pasir

Sejumlah toko ritel melakukan pembatasan penjualan gula pasir imbas dari naiknya harga gula.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya