Benarkah Respons Perempuan terhadap Vaksin Covid-19 Lebih Baik?

Reporter

Antara

Minggu, 14 Maret 2021 13:40 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian menyebutkan perempuan memiliki respons yang lebih kuat terhadap efek vaksin COVID-19 dibanding laki-laki. Dilansir Healthline, laporanTrusted Source yang dirilis oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menemukan bahwa dari 13,8 juta dosis vaksin COVID-19 pertama yang diberikan kepada orang di Amerika Serikat, efek sampingnya lebih tinggi dirasakan oleh wanita.

Faktanya, 79 persen dari efek samping yang dilaporkan berasal dari wanita meskipun hanya 61 persen dari vaksin COVID-19 yang diberikan kepada wanita. Mereka menunjukkan respons yang lebih kuat terhadap vaksinasi dan telah terlihat selama bertahun-tahun.

Para ahli menduga pada wanita, terutama yang pramenopause, kadar estrogen membantu mengaktifkan respons kekebalan terhadap penyakit dan vaksin. Sebaliknya, pria memiliki lebih banyak testosteron, hormon yang agak meredam atau memperlambat respons yang sama. Sederhananya, wanita pada umumnya memiliki respons yang lebih kuat terhadap vaksin karena tubuh lebih cepat dan kuat dalam hal mengaktifkan apa yang diperkenalkan oleh vaksin ke dalam tubuh.

"Penyakit menular pada umumnya selalu tentang respons kekebalan dan bukan bug-nya," kata Dr. Larry Schlesinger, presiden dan kepala eksekutif Texas Biomedical Research Institute di San Antonio.

"Pada wanita, ada respons yang bersemangat dan lebih kuat," lanjutnya.

Advertising
Advertising

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 saat Ramadan, Kapan Waktu Terbaik?

Schlesinger mengatakan di masa lalu respons yang lebih kuat pada wanita telah terlihat dan dipelajari dalam vaksin untuk demam kuning, DPT, influenza, dan penyakit lain. Schlesinger mengatakan estrogen mendorong tubuh untuk memproduksi lebih banyak sel T, sel reaktor yang melindungi kita saat vaksin diperkenalkan.

"Kami melihat respons yang lebih cepat dan lebih kuat yang dialami banyak wanita," kata Schlesinger.

Para ahli mengatakan tantangan saat ini adalah membagikan informasi tersebut tanpa menimbulkan kekhawatiran atau alasan untuk menghindari vaksin COVID-19. Dr. William Schaffner, pakar penyakit menular dan profesor di divisi penyakit menular Sekolah Kedokteran Universitas Vanderbilt di Tennessee mengatakan fenomena ini telah dipelajari selama bertahun-tahun dan mendesak para wanita untuk memahami respons yang lebih kuat dan gejala sementara bukanlah alasan untuk menolak vaksin.

"COVID-19 buruk dan akan menempatkan wanita di ICU seperti halnya pria. Efek samping vaksin bersifat sementara dan sebagian besar hilang dalam 24 jam," kata Schaffner.

Schlesinger mengatakan bagi banyak wanita vaksin adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, ada bukti wanita mendapatkan respons antibodi yang kuat terhadapnya dan sisi lain adalah potensi efek samping sehari atau lebih. Julianne Gee, penulis utama penelitian ini dan petugas medis di Kantor Keamanan Imunisasi CDC, mengatakan penelitian tersebut merupakan bagian dari pelacakan berkelanjutan CDC terhadap vaksin dan dampaknya dan tidak boleh mempengaruhi siapa pun untuk tak melakukan vaksinasi COVID-19.

"COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi serius, bahkan kematian, dan vaksinasi merupakan alat pencegahan yang penting untuk mencegah penyakit dan komplikasi. Vaksin COVID-19 akan membantu masyarakat kembali normal," ujar Gee.

Berita terkait

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

23 menit lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

13 jam lalu

Penyebab Meningitis pada Anak Sering Sulit Didiagnosis

Meningitis sering sulit didiagnosis dan bisa berkembang sangat pesat. Kalau anak-anak tidak tertolong dalam waktu 24 jam bisa meninggal

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

14 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pakar Sebut Perlunya Kajian Kejadian TTS Akibat Vaksinasi

Pakar menyarankan agar vaksinasi tetap dijalankan namun dengan menggunakan jenis lain jika masyarakat ragu pada vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

14 jam lalu

Pentingnya Kesiapan Jasmani sebelum Menunaikan Ibadah Haji dan Umrah

Jemaah diingatkan pentingnya penyiapan kondisi fisik sebelum berangkat ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji atau umrah.

Baca Selengkapnya

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

1 hari lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

6 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya