Istilah yang Perlu Diketahui Orang Obesitas dan yang Sedang Diet

Reporter

Antara

Rabu, 24 Maret 2021 20:05 WIB

Ilustrasi obesitas. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Perhatikan hal ini buat yang sedang diet dan ingin menurunkan berat badan. Diet sehat tidak hanya hanya ditentukan oleh pola makan dan olahraga, seperti yang diungkapkan oleh sejumlah penelitian dan literatur ilmiah. Menurut The New England Journal of Medicine, program diet bagi pasien obesitas dilakukan dengan memperhatikan minimum tiga hal lain yang mempengaruhi kondisi tubuh.

"Penelitian ini dapat membantu pasien obesitas untuk menjalani program diet sesuai pada jalur," ujar konsultan diet dari Pur Life Medical, dr. Whit Roberts, seperti dilansir dari KSL. Berikut tiga hal yang dimaksud.

Kronobiologi
Anda mungkin pernah mendengar tentang puasa berselang atau intermitten fasting. Metode puasa berselang ini dapat digabung dengan studi kronobiologi untuk membantu program penurunan berat badan bagi penderita obesitas. Kronobiologi atau studi tentang bagaimana ritme matahari, bulan, dan musim mempengaruhi siklus mental, fisik, dan emosional tubuh.

Roberts menjelaskan penelitian membuktikan puasa berselang akan lebih efektif bila mengikuti kronobiologi, bukan hanya berapa lama orang berpuasa. Rupanya, pepatah lama sarapan adalah makanan terpenting hari ini sepenuhnya benar. Roberts menjelaskan kalori yang dimakan di pagi hari diperlakukan berbeda oleh tubuh daripada yang dimakan di malam hari.

"Di pagi hari, tubuh sedang mempersiapkan kebutuhan energi siap pakai dengan mengubah makanan menjadi glikogen, sebuah molekul penyimpanan energi jangka pendek. Untuk mencapai ini, tubuh membakar simpanan lemak yang dibenci itu. Namun, ini adalah cerita yang sama sekali berbeda di malam hari," jelas Roberts.

Advertising
Advertising

Pada malam hari, tubuh diprogram untuk bersiap tidur dan restoratif sehingga kalori yang dimakan di malam hari lebih sering disimpan sebagai lemak atau molekul penyimpan energi jangka panjang.

Baca juga: Pakar Ingatkan Bahaya Obesitas di Masa Pandemi COVID-19

Bakteri jahat
Sejumlah literatur ilmiah menunjukkan bakteri jahat di usus merupakan salah satu penyebab mudahnya kenaikan bobot tubuh pada sebagian besar pasien obesitas. Salah satu pasien mengeluhkan berat badannya yang tiba-tiba melonjak lebih dari 18 kg dalam enam bulan meskipun dia sedang dalam program diet. Dia pergi ke dokter dan menjalani tes hormon dan kelenjar tiroid, yang hasilnya ternyata baik-baik saja. Pasien ini juga giat berolahraga, namun tubuhnya terus bertambah gemuk.

"Dia datang dan kami melakukan sejumlah pemeriksaan dan evaluasi. Pasien rupanya pernah menjalani terapi antibiotik yang turut membunuh bakteri baik pada ususnya, hal ini membuat bakteri jahat semakin merajalela meskipun pasien mengonsumsi sedikit gula dan karbohidrat biasa," kata Roberts.

Dilansir dari Healthline, tingginya bakteri jahat di usus dapat menyebabkan makanan sulit dicerna, meningkatnya gas di lambung, kembung, diare, hingga penurunan metabolisme pada tubuh.

Lemak tersembunyi
Fakta ketiga yang ditunjukkan oleh Roberts adalah lemak tersembunyi. Beberapa jenis makanan, seperti sayur dan buah, juga mengandung sejumlah lemak tersembunyi. Kendati demikian, lemak tersembunyi yang dimaksud adalah lemak jahat yang tersembunyi di beberapa jenis makanan.

"Lemak jahat yang dimaksud adalah lemak jenuh dan lemak trans. Oleh sebab itu, ini dikaitkan dengan sejumlah masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas," jelas ahli gizi sekaligus peneliti dari Sekolah Kedokteran Universitas Virginia, Anne Wolf, seperti dikutip dari Everyday Health.

Karena itu, pasien obesitas perlu memperhatikan jenis makanan yang dikonsumsi, seperti susu, camilan, keju, hingga jenis daging. Sebagai contoh, Wolf menyebutkan dada ayam tidak akan sehat bila dikonsumsi dengan kulitnya. "Kemudian perhatikan juga dengan saus salad, sayur mayur itu mengandung lemak tinggi dan jenuh bila Anda menuang banyak saus seperti thousand island," jelas Wolf.

Berita terkait

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

8 hari lalu

Olahraga Malam Hari Disebut Lebih Bermanfaat bagi Orang Obesitas

Penelitian mengklaim olahraga pada malam hari bisa memberi lebih banyak manfaat kesehatan bagi orang obesitas dan diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

8 hari lalu

Parto Patrio Operasi Batu Ginjal, Kenali Gejala dan Penyebab Batu Ginjal

Komedian Parto Patrio sedang menjalani pemulihan usai operasi batu ginjal. Lantas, apa yang menyebabkan dan tanda-tanda dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

15 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

19 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

21 hari lalu

Puasa Syawal Berapa Hari? Ini Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niatnya

Puasa Syawal berapa hari? Puasa Syawal dilakukan selama 6 hari setelah Idul Fitri. Berikut ini ketentuan, waktu pelaksanaan, dan bacaan niatnya.

Baca Selengkapnya

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

22 hari lalu

7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat

Baca Selengkapnya

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

22 hari lalu

Rayakan Lebaran 12 April 2024, Siapa Jemaah Islam Aboge di Banyumas?

Jemaah Islam Aboge di Banyumas baru merayakan lebaran pada Jumat, 12 April 2024, sehari setelah Idul Fitri yang ditetapkan Kemenag. Siapakah mereka?

Baca Selengkapnya

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

22 hari lalu

Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?

Baca Selengkapnya

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

23 hari lalu

Anak Obesitas dan Kurang Gizi Berisiko Tinggi Kekurangan Zat Besi

Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, suatu kondisi yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah yang sehat.

Baca Selengkapnya

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

25 hari lalu

Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.

Baca Selengkapnya