Jangan Anggap Remeh Alergi Kucing, Bisa Memicu Penyakit Lebih Serius

Reporter

Tempo.co

Jumat, 25 Juni 2021 18:29 WIB

Ilustrasi alergi kucing. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kucing merupakan salah satu hewan yang sering dijadikan sebagai hewan peliharaan di rumah. Selain tingkahnya yang menggemaskan, bulu kucing yang lebat juga menjadi alasan mengapa hewan berkumis ini banyak digemari banyak orang. Namun, bagi sebagian orang ada yang alergi kucing. Bahkan hanya melihat hewan ini, telah menimbulkan gejala alergi yang membuat tidak nyaman.

Faktor genetik atau keturunan menjadi penyebab utama terjadinya alergi sebagaimana dilansir dari Healthyline. Alergi bulu kucing dapat dialami oleh seseorang dengan garis keturunan dengan riwayat penyakit alergi. Secara garis besar, alergi terjadi karena antibodI dalam tubuh mengira alergen atau pemicu alergi adalah bakteri atau virus yang harus dilawan. Respon dari sistem kekebalan tubuh melalui antibodi berupa gejala-gejala alergi, seperti gatal, pilek, ruam pada kulit, dan asma.

Alergen dalam kucing dapat berasal dari kulit mati kucing yang menempel pada bulu kucing, bulu kucing, air liur, bahkan air seni. Menghirup atau bersentuhan dengan beberapa pemicu alergi tadi dapat mengakibatkan reaksi alergi. Terlebih, beberapa alergen tadi dapat menempel di pakaian, tempat tidur ataupun furniture lain, dan berartikulasi dengan udara dan debu.

Dilansir dari berbagai sumber, berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika mengalami alergi kucing

  1. Menggunakan antihistamin, seperti cetirizine (Zyrtec), fexofenadine (Allegra), diphenhydramine (Benadryl), and loratadine (Claritin). Bisa juga menggunakan antihistamin berbentuk semprotan untuk hidung, seperti azelastine (Astelin).

  2. Memakai Decongestants, seperti pseudoephedrine (Sudafed) atau jenis obat alergi lainnya yang mengandung bahan pseudoephedrine, seperti semprotan steroid Allegra-D, Claritin-D, or Zyrtec-D'Nasal. Apabila ingin membeli obat ini harus disertai resep dengan dokter. Semprotan steroid merupakan obat yang umum digunakan untuk mengobati alergi. Untuk semprotan steroid yang bisa dibeli tanpa melalui resep dokter, diantaranya Budesonide (Rhinocort), fluticasone (Flonase), dan triamcinolone (Nasacort Allergy 24HR).

Selain menggunakan obat, gejala alergi kucing dapat diobati dengan bahan-bahan di rumah. Salah satu langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan membilas hidung dengan menggunakan air garam (saline). Selain digunakan untuk membilas, air garam juga berfungsi untuk mengurangi bersin karena tersumbatnya saluran hidung. Cara membuatnya dengan mencampurkan 1/8 sendok teh garam dengan 8 ons air suling

Advertising
Advertising

Alergi kucing sebaiknya jangan dianggap remeh, karena beberapa kasus alergi kucing yang dibiarkan justru makin memperburuk alergi yang terjadi. Risiko lebih lanjut dari alergi kucing yaitu dapat menimbulkan penyakit serius, seperti dapat meningkatkan risiko asma. Apabila telah melakukan proses perawatan tetapi alergi tak kunjung membaik, segera kunjungi dokter untuk pengobatan lebih lanjut.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca: Ilmuwan Bikin Vaksin Penyembuh Alergi Kucing

Berita terkait

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

2 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

3 hari lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

4 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

6 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

13 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

13 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya