Apa itu Hipoksia dan Kaitannya dengan Covid-19?

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 3 Juli 2021 07:40 WIB

ilustrasi sesak napas. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Hipoksia adalah suatu kondisi saat tubuh manusia kekurangan oksigen pada jaringan. Hipoksia didahului oleh kondisi yang bernama hipoksemia, yaitu rendahnya oksigen dalam darah. Ketika darah tidak mengangkut cukup oksigen untuk didistribusikan ke jaringan-jaringan tubuh, dampaknya akan berbahaya.

Hipoksia dapat disebabkan oleh kambuhnya serangan asma baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Saat serangan terjadi, saluran udara di dalam tubuh kita menyempit dan membuat oksigen sulit masuk ke paru-paru. Selain asma, hipoksia juga dapat terjadi karena adanya kerusakan paru-paru akibat trauma, konsumsi obat-obatan, masalah pada hati, anemia, hingga keracunan sianida.

Gejala hipoksia yang kerap muncul adalah perubahan warna kulit dari membiru hingga memerah, kebingungan, batuk-batuk, jantung yang berdegup cepat, nafas yang memburu, nafas pendek-pendek, detak jantung yang lambat, berkeringat, bersin-bersin.

Covid-19 juga dapat menjadi penyebab hipoksia. Berbeda dengan gejala yang disebutkan di atas, pasien Covid-19 tidak selalu menunjukkan adanya gejala yang masif. Gejala hipoksia yang ringan dapat tetap terjadi meski tidak ada keluhan.

Hal ini dikonfirmasi oleh Ketua Umum Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Agus Dwi Susanto. Menurut dia, penderita Covid-19 yang mengalami hipoksia tidak mengeluhkan sesak napas. Fenomena ini kemudian dinamai “happy hypoxia”.

Advertising
Advertising

Pasien Covid-19 yang melaksanakan isolasi mandiri di rumah disarankan untuk memantau kondisi tubuh mereka. Jika pasien merasa lemas meski tidak ada kesulitan bernapas maupun tidak melakukan hal-hal berat, disarankan untuk langsung menghubungi rumah sakit. Ditakutkan bahwa mereka mengalami gejala hipoksia.

Bagi penderita hipoksia normal atau yang tidak terjangkit Covid-19, penanganan terbaik adalah dengan cara meminum obat, menjaga pola makan, dan tetap beraktivitas dengan baik. Sedangkan bagi penderita Covid-19, hipoksia harus ditangani oleh tenaga medis.

Risiko yang ditanggung oleh penderita Covid-19 yang menderita hipoksia lebih besar ketimbang mereka yang dapat menjaga oksigen dalam darah. Hipoksia dan hipoksemia yang dialami oleh penderita Covid-19 masih menjadi bahan penelitian.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: 4 Jenis Hypoxia, Bisa Karena Kekurangan Oksigen atau Keracunan

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

2 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

6 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya