Awas, Stres Berlebih Lemahkan Sistem Kekebalan Tubuh

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 20 Juli 2021 20:41 WIB

Ilustrasi wanita pekerja yang stress. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beberapa cara untuk mencegah penularan Covid-19. Selain menerapkan protokol kesehatan seperti mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker, Anda perlu untuk melakukan perlindungan dari dalam. Salah satunya stres akibat pandemi Covid-19.

Spesialis kedokteran jiwa dari RS OMNI Internasional, dr. Andri, mengatakan stres yang berkepanjangan atau kronis yang tidak diolah dengan baik akan mempengaruhi imunitas dan mengurangi kemampuan mengatasi infeksi virus. Penelitian menunjukkan persepsi atau sugesti bahaya saja, meskipun tidak pernah dialami, sudah cukup memicu amigdala atau salah satu pusat sistem limbik yang mengatur emosi manusia dan mengaktifkan respons stres. Inilah yang membuat orang mengalami kecemasan walaupun mungkin dia tidak sedang terinfeksi Covid-19.

Sebenarnya, pada kondisi normal ketika amigdala bekerja berlebihan akibat persepsi bahaya yang kita ciptakan sendiri, maka hippocampus, bagian otak lain, akan meredam dan mengembalikan mekanisme kerja itu kembali ke normal. Namun, jika kondisi berlebihan, hippocampus tidak akan mampu lagi menangani aktivitas amigdala yang berlebihan.

Aktivasi berkepanjangan (kronis) dari sistem stres dapat merusak sel-sel dan mengganggu banyak fungsi tubuh. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh menanggung beban. Meskipun stres psikologis tidak bersifat langsung menginfeksi seperti bibit penyakit, kerusakan yang ditimbulkan pada sel-sel tubuh memicu respons imun yang membuat orang lebih rentan terhadap infeksi bibit penyakit (patogen) dari luar.

Sistem kekebalan tubuh ibarat petugas keamanan, berpatroli di tubuh untuk sel asing dan berbahaya. Sayangnya, stres merusak sel-sel tubuh dan meningkatkan inflamasi atau reaksi peradangan di tubuh.

Advertising
Advertising

“Ini meningkatkan peradangan di seluruh tubuh dengan cara yang sama seperti jika terinfeksi,” jelas Andri melalui laman Instagramnya.

Kekhawatiran yang berlangsung lama dan berlebihan tentang Covid-19 dapat meningkatkan kerentanan orang terhadap virus dengan menciptakan ketidakseimbangan dalam fungsi kekebalan tubuh. Kecemasan berlebihan tentang Covid-19 dapat memicu respons kekebalan yang meningkatkan peradangan dan menyiapkan kekuatan khusus yang setara dengan sistem kekebalan tubuh yang dikenal sebagai inflammasome.

Apabila virus corona bertindak seperti virus lain, maka setelah infeksi inflammasome akan dipanggil untuk bertindak meningkatkan peradangan lebih jauh. Kekhawatiran yang berlangsung lama dan berlebihan tentang Covid-19 dapat meningkatkan kerentanan terhadap virus dengan menciptakan ketidakseimbangan dalam sistem kekebalan tubuh. Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mengurangi paparan terhadap berita yang membuat stres.

“Sistem amigdala ini memang sistem yang berkaitan dengan respons Fight or Flight. Artinya kita bisa melawan segala macam berita negatif tersebut atau menjauhinya,” jelasnya.

Karena itu, dia menyarankan agar semua orang menjaga jarak. Berikan waktu sejam sehari membaca berita berkaitan dengan Covid-19 dan kematian yang diakibatkan. Siapkan diri sebelumnya dengan membaca artikel yang menyenangkan atau melakukan relaksasi dan meditasi sebelum membaca berita negatif.

Baca juga: Yang Perlu Dilakukan Bila Sering Sakit Kepala

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

6 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

7 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya