Jangan Menyangkal Sakit Hati Dikhianati, Ayo Bangkit dan Pulihkan Diri

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 7 Agustus 2021 13:36 WIB

Ilustrasi wanita bersedih. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pengkhianatan dapat terjadi dalam hubungan apapun. Di antara teman, kekasih, suami istri, bahkan keluarga. Sakit hati akibat pengkhianatan juga berbeda-beda kadarnya. Ada yang bisa reda dalam sekejap, ada pula yang sampai menimbulkan trauma.

Ketika tahu dikhianati, korban pengkhianatan umumnya menyangkal fakta tersebut. Dalam hati, dia masih bertanya-tanya, apa benar orang yang telah dipercaya begitu tega berkhianat? Kalau benar, kenapa? Apakan dia melakukan kesalahan hingga orang tersebut berkhianat? Dan banyak lagi pertanyaan lainnya.

Mengutip laman Healthline, korban pengkhianatan membutuhkan pendampingan untuk melalui fase berat dalam hidupnya. Kekecewaan yang berlarut, apalagi sampai menyalahkan diri sendiri, akan membuat mereka terjebak dalam situasi yang bisa jadi sampai membahayakan fisik dan mentalnya.

Tanda-tanda orang mengalami trauma pengkhianatan antara lain kesulitan mengekspresikan atau mengelola emosi, merasa cemas sampai depresi, mengalami gangguan pola makan, sulit percaya kepada orang lain, mimpi buruk, terkena serangan panik, hingga berpikir untuk bunuh diri. Salah satu kunci utama dalam meredakan kekecewaan karena dikhianati adalah menerimanya. Jangan menghindar apalagi menyangkal.

Proses penyembuhan mengharuskan seseorang menerima apa yang terjadi. Memang kamu tidak dapat menghapus sakit hati begitu saja dan menganggapnya tak pernah ada. Namun demikian, kamu bisa belajar memahami kalau ini adalah realitas dan bagian dari cerita hidupmu. Berdamailah dengan semua itu. Netralkan dirimu.

Advertising
Advertising

Langkah kedua adalah mengelola emosi. Mungkin kamu ingin berteriak, membanting barang, menolak bertemu orang lain karena malu, dendam, sedih, dan lainnya. Selama masih dalam batas wajar, tidak mengapa kamu meluapkan kemarahan itu.

Akan lebih baik tentunya jika kamu mendapat pendampingan dari ahli. Intinya adalah melepaskan atau merelakan apa yang sudah terjadi. Jangan berlindung di balik emosi yang meledak-ledak atau seolah semua baik-baik saja, padahal kamu hancur lebur.

Upaya berikutnya adalah bercerita atau curhat. Menyampaikan apa yang kita rasakan dan pikirkan dapat meringankan beban di dalam hati dan pikiran. Hanya saja, pastikan kamu bercerita kepada orang yang bisa dipercaya. Mungkin kamu tidak butuh mendapat dukungan darinya. Kamu hanya perlu menyampaikan semua tanpa perlu penghakiman dan saran apakah kamu dalam posisi benar atau salah.

Mencintai diri sendiri. Semua orang, siapa saja bisa berkhianat, tapi kamu tak akan mengkhianati diri sendiri. Jujurlah terhadap diri sendiri dan perhatikan apa yang kamu butuhkan. Dengarkan apa kata tubuh dan pikiranmu. Bangkitlah, setidaknya untuk diri sendiri.

NATHASYA ESTRELLA

Baca juga:

Cara Bangkit dari Sakit Hati Karena Cinta Sesuai Zodiak

Berita terkait

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

3 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

5 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

8 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

14 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

15 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

15 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

22 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

33 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya

PDIP Ungkit Kembali soal Pencalonan Gibran di Pilkada Solo dan Manuver Keluarga Jokowi

39 hari lalu

PDIP Ungkit Kembali soal Pencalonan Gibran di Pilkada Solo dan Manuver Keluarga Jokowi

Menurut Hasto, upaya Jokowi sudah melebihi ambang batas. Manuver dan pengkhianatannya terhadap PDIP tidak bisa terus dilanjutkan terjadi kepada bangsa

Baca Selengkapnya

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

45 hari lalu

4 Dampak Buruk Kecanduan pada Kognitif Anak

Kecanduan game atau media sosial sangat buruk terhadap kemampuan kognitif anak. Berikut empat dampak jeleknya.

Baca Selengkapnya