Memahami Hustle Culture, Gila Kerja yang Bisa Sebabkan Kematian

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 21 Agustus 2021 19:19 WIB

Ilustrasi wanita gila kerja/Workaholic. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Bekerja adalah aktivitas sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tetapi, orang sering menanggapi pekerjaan secara berlebihan, bahkan hingga harus mengorbankan waktu luang. Fenomena hustle culture atau semacam gila kerja terjadi lantaran adanya motivasi untuk bekerja melebihi batas waktu demi meraih kesuksesan.

Bekerja keras lebih lama dari waktu normal seolah bagaikan prinsip yang ditekankan oleh orang penganut hustle culture. Sebenarnya, kesuksesan bisa tercapai melalui berbagai macam hal, bukan hanya bekerja saja tanpa memperhatikan kondisi tubuh. Gaya hidup hustle culture merusak keseimbangan hidup sehingga berdampak buruk bagi kesehatan mental dan emosional.

“Tren hustle culture ini hampir dialami oleh sebagian besar pekerja di berbagai perusahaan, terutama kalangan generasi milenial yang baru lulus. Tuntutan kebutuhan hidup yang banyak mengharuskan mereka bekerja lebih keras supaya mendapatkan penghasilan besar meskipun mengesampingkan kesehatan diri sendiri," tutur Graheta Rara Purwasono, M.Psi, psikolog, tim konselor dari aplikasi konseling karyawan Riliv.

Meski demikian, ia mengemukakan bila pengaruh eksternal juga bisa memicu orang untuk menerapkan hustle culture. “Kalau ditinjau dari faktor eksternal, pemicunya yaitu kutipan dari orang-orang sukses. Memang tidak salah dengan mengonsumsi hal itu tapi apabila sampai salah pemahaman, maka akan berakibat pada pemaksaan diri sendiri untuk gila kerja,” tambahnya.

Dampak buruknya mulai dari kelelahan berat, lebih berbahaya lagi bisa menyebabkan kematian. Sudah banyak kasus kematian yang terjadi akibat hustle culture dalam dunia kerja. Di bawah ini merupakan kiat-kiat untuk mengubah pola pikir untuk mengurangi hustle culture.

Advertising
Advertising

Kerja untuk hidup, bukan sebaliknya
Terkadang sebagian orang mendedikasikan hidup untuk bekerja secara total. Kalau berlangsung di luar batas, waktu akan terbuang secara cuma-cuma tanpa sempat melakukan aktivitas lain. Selesaikan pekerjaan dengan tepat waktu, tidak perlu berlebihan, lalu gunakan waktu luang selepas bekerja untuk beristirahat karena tubuh memiliki batas ketika sudah terasa lelah.

Berhenti membandingkan dengan pencapaian orang lain
Apapun pencapaian selama bekerja, sewajarnya patut disyukuri. Membandingkan dengan orang lain hanya menambah rasa iri yang berujung ambisi tanpa memikirkan risiko. Coba lihat lagi ke belakang, masih banyak orang yang belum tentu bisa mendapatkan pencapaian atas hasil pekerjaan. Mensyukuri pencapaian saat ini membuat lebih bahagia dalam hidup.

Hargai dan gunakan waktu luang untuk bersantai
Waktu sangat penting, terutama ketika sedang libur dari rutinitas pekerjaan. Gunakan untuk aktivitas pribadi yang bermanfaat, seperti berolahraga, membaca buku, membersihkan rumah, dan sebagainya. Kehidupan pribadi harus mendapat perhatian agar tidak terbengkalai, dengan begitu Anda akan tambah menghargai diri sendiri.

Sukses bukan hanya sekadar bekerja, masih ada yang lain
Belum ada jaminan kalau bekerja keras melebihi waktu normal bisa menjadikan orang sukses berkarir. Nyatanya, definisi sukses berbeda-beda berdasarkan tujuan hidup. Carilah kesuksesan di luar pekerjaan, berbagai pengalaman yang unik telah menanti sebagai pelajar hidup.

Kesehatan diri lebih penting daripada gila kerja
Masing-masing pekerjaan menyimpan target yang wajib tercapai. Tidak usah menyusahkan diri sendiri demi melampaui takaran beban kerja. Kesehatan tubuh, mental, dan emosional perlu dijaga untuk menjalani rutinitas tetap maksimal. Peduli pada diri sendiri layak diperhatikan untuk meningkatkan kualitas hidup. Bila kesehatan mulai terancam maka bisa berdampak pada penurunan produktivitas dan kinerja.

Baca juga: Boleh Gila Kerja tapi Jangan Lupa Jaga Kebugaran

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

2 hari lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

3 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

7 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya