Jangan Terlewat, Vaksinasi Covid-19 Juga Penting untuk Pengungsi di Indonesia

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 24 Agustus 2021 13:23 WIB

Ilustrasi Vaksinasi Covid-19. TEMPO/Hilman Fathurrahman

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu kewajiban sebelum seseorang menjalani vaksinasi Covid-19 adalah mencantumkan nomor induk kependudukan atau NIK. Jika masih anak-anak atau vaksinasi untuk usia 12 sampai 17 tahun, bisa mencantumkan nomor pada Kartu Identitas Anak atau KIA.

Lantas bagaimana dengan orang-orang yang belum memiliki identitas kependudukan, seperti pengungsi. Apakah mereka tidak berhak mendapatkan vaksinasi?

Mengutip data The United Nations Refugee Agency atau UNHCR, tercatat sekitar 13.459 pengungsi di Indonesia yang berasal dari berbagai negara. Penasihat Senior Urusan Gender dan Pemuda untuk Diretur Jenderal WHO, Diah Saminarsih berencana menggelar vaksinasi Covid-19 untuk kelompok rentan yakni pengungsi, dalam waktu dekat di Jawa Barat.

"Kami berharap lokasi vaksinasi bisa dijangkau oleh para pengungsi dan pasokan vaksin Covid-19 untuk Indonesia bertambah, sehingga program vaksinasi bisa terus berjalan," kata Diah Saminarsih dalam diskusi daring pada Rabu, 18 Agustus 2021. Selain pengungsi, orang yang tinggal di pedalaman dan tidak terpapar internet juga sulit mendapatkan vaksinasi.

Pendiri Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives atau CISDI, ini menyampaikan orang yang kurang terpapar internet ummnya tidak memiliki akses pada aplikasi guna mendaftar vaksinasi. Mereka juga masuk dalam kelompok rentan.

Advertising
Advertising

Co-founder Kawal Covid-19, Elina Ciptadi mengatakan, kendati para pengungsi tidak memiliki Nomor Induk Kependudukan, faktanya mereka ada di Indonesia dan berinteraksi dengan penduduk di sekitarnya. Menurut Elina, seharusnya pengungsi juga mendapatkan prioritas untuk disuntik vaksin Covid-19. "Dalam keseharian, mereka hidup berdempetan dengan lahan berbagi," kata Elina. "Namun, ada kekhawatiran bakal menerabas aturan kewarganegaraan."

Elina mendesak pemerintah memudahkan syarat dan akses vaksinasi, terutama soal domisili. "Jangan sampai masyarakat yang ingin divaksin menjadi patah arang karena terbentur syarat domisili," ucapnya.

Persoalan lain yang mengganjal percepatan vaksinasi adalah kurangnya tenaga kesehatan. "Rasio tenaga kesehatan di satu puskesmas adalah satu dibanding 25 ribu sampai 30 ribu orang. Padahal idealnya satu banding 5.000 orang," kata Diah Saminarsih.

Ditambah ketersediaan vaksin Covid-19 yang belum memadai. Sementara pemerintah sudah menetapkan sertifikat vaksinasi sebagai syarat bepergian. Diah mengingatkan, jangan sampai syarat sertifikat vaksinasi ini menghambat aktivitas masyarakat untuk pergi membeli kebutuhan pokok dan sifatnya jadi mengancam.

Elina mencontohkan pemanfaatan sertifikat vaksinasi di Singapura. Di sana, akses masyarakat yang belum disuntik vaksin Covid-19 tetap terbuka untuk memenuhi kebutuhan. Hanya saja, untuk kegiatan yang bersifat sekunder, seperti berkumpul dengan teman, pergi ke pusat perbelanjaan, maka sertifikat vaksinasi menjadi wajib. Contoh, masyarakat Singapura boleh bepergian dan berkumpul dengan lima orang yang sudah divaksin.

LAURENSIA FAYOLA

Baca juga:
90 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Sudah Disuntikan, Indonesia Peringkat 9 Dunia

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

4 hari lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya