Serangan Jantung di Usia Muda, Apa Saja Sebabnya?

Reporter

Bisnis.com

Senin, 13 September 2021 20:23 WIB

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar mengatakan peningkatan aktivitas fisik dan stres bisa menambah risiko serangan jantung pada usia muda. Direktur dan konsultan senior kardiologi di Rumah Sakit Superspesialis Dharamshila Narayana, India, Dr. Anand Kumar Pandey, mengatakan umumnya masalah jantung dianggap terkait obesitas, usia tua, atau gaya hidup yang tidak sehat. Tetapi, faktanya usia muda yang sehat juga dapat menderita serangan jantung.

"Kita tidak akan pernah memiliki pengetahuan tentang gaya hidup, yang meliputi jadwal yang padat dan stres. Mereka juga sangat berkaitan dengan kesehatan jantung," jelasnya.

Selain itu, para ahli mencatat stres adalah faktor utama yang berkaitan dengan masalah jantung. "Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penyumbatan di arteri, melebihi kapasitas tubuh untuk berolahraga atau berolahraga memberikan tekanan ekstra pada pembuluh darah dan kondisi yang sama berpotensi menyebabkan serangan jantung," jelasnya, seperti dikutip dari Medindia.

Lebih lanjut, pakar mencatat anak muda tidak lagi melakukan pemeriksaan dua tahunan dan inilah yang menyebabkan mereka tidak tahu apa yang terjadi di dalam tubuh.

"Kadang-kadang Anda tidak merasakan tanda-tanda peringatan. Tetapi satu hal yang perlu diperhatikan adalah jika mengalami sesak napas dan dada sakit, lengan, atau rahang tidak nyaman saat berolahraga atau melakukan aktivitas fisik," kata ketua Fortis Heart and Vascular Institute, Dr T.S. Kler.

Advertising
Advertising

Selain itu, infeksi Covid-19 serta efek jangka panjangnya juga diketahui mempengaruhi kesehatan jantung. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Blood mengatakan respons antibodi abnormal dapat meningkatkan risiko pembekuan darah pada pasien Covid-19 yang mengakibatkan serangan jantung dan stroke.

“Pada masa sekarang, infeksi Covid-19 juga dapat memperburuk masalah pada pasien jantung, bahkan pada pasien pasca-Covid masalah jantung yang paling banyak terlihat,” jelas Pandey.

Para ahli menambahkan kecenderungan genetik atau riwayat keluarga juga menjadi faktor menderita serangan jantung. "Jika memiliki riwayat keluarga penyakit jantung dan berusia di atas 25 tahun. Misalnya, jika memiliki saudara laki-laki yang meninggal pada usia 35 tahun karena serangan jantung, sangat penting untuk memulainya,” jelas Kler.

Baca juga: Masalah Jantung Tak Harus Terasa di Dada, di Mana Lagi?

Berita terkait

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

3 jam lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

1 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

4 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya