Umat Islam membaca Al Quran ketika beritikaf di Masjid Hasanuddin Madjedi, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Senin 3 Mei 2021. Itikaf di 10 hari terakhir Bulan Ramadan bertujuan meraih Lailatul Qadar, dengan membaca Al-Quran, salat Tahajud, dan berzikir. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S
TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa waktu lalu viral video santri penghafal Al-Quran yang menutup telinganya karena ada musik yang dimainkan ketika mereka mengantre vaksinasi. Salah satu yang mengunggah video ini adalah Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Diaz Hendropriyono, melalui akun Instagramnya.
Banyak warganet menduga mereka sedang berkonsentrasi menghafal Al-Qur’an namun tak sedikit pula yang menarasikan video itu dengan citra negatif.
Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, putri Presiden ke-4 RI, Abdurachman Wahid (Gus Dur), pun angkat suara. Ia mengatakan menghafal Al-Qur’an bukan perbuatan mudah dan butuh suasana tenang agar bisa berkonsentrasi. Ia pun meminta hal ini tidak dijadikan indikator bahwa mereka radikal.
Advertising
Advertising
Melalui akun YouTube Belajar Bersama Yusuf Mansur (BBYM), pendakwah Yusuf Mansyur, yang juga seorang hafiz Al-Qur’an, berbagi beberapa tips untuk menghafal. Berikut pemaparannya:
Mushaf Al-Qur’an yang digunakan untuk menghafal jangan diganti-ganti. Kebanyakan para penghapal menggunakan satu mushaf yang sama hingga menyelesaikan hafalannya. Untuk mempermudah, biasanya hafiz Al-Qur’an menggunakan Al-Qur’an khusus yang terdapat didalamnya metode balok.
Satu ayat, satu baris diulang sebanyak 20 kali. Menurut Yusuf Mansur, mengulang ayat-ayat Al-Qur’an sama halnya seperti sedang berinteraksi dengan Allah SWT.
Setiap ada ayat yang panjang, dapat dipotong menjadi 2-3 bagian, dengan masing-masing diulang sebanyak 20 kali.
Sebelum melanjut ke baris ayat selanjutnya, murajaah (mengulang) ayat sebelumnya
Boleh menggunakan telepon genggam untuk membantu menghafal atau saat murajaah (memeriksa hafalan) misalnya dengan direkam
Boleh menggunakan teknologi lain yang memang bisa membantu menghafal Al-Quran