Hari Kontrasepsi Dunia: Deretan Mitos Kontrasepsi yang Tenar di Masyarakat

Minggu, 26 September 2021 22:00 WIB

Karyawan Sagami Rubber Industries memeriksa kondom yang berisi air untuk menguji lubang selama proses pemeriksaan di pabriknya di Atsugi, Prefektur Kanagawa, Jepang 16 Mei 2018. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap 26 September diperingati sebagai Hari Kontrasepsi Dunia (WCD). Mengutip dari laman resmi WHO, WCD diperingati untuk memberi perhatian hak semua pasangan dan individu dalam memutuskan secara bebas dan bertanggung jawab mengenai jumlah serta jarak kelahiran anak mereka.

Untuk menunda kehamilan, seseorang biasanya menggunakan alat kontrasepsi atau mengonsumsi obat-obatan. Namun masih ada banyak mitos yang beredar di masyarakat sehingga membuat mereka enggan menggunakan alat kontrasepsi.

Dirangkum dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos-mitos tentang kontrasepsi yang sering beredar di tengah masyarakat.

Advertising
Advertising

Pil KB mengakibatkan berat badan naik

Adapun mitos yang paling sering beredar adalah penggunaan kontrasepsi oral, seperti pil KB, membuat tubuh menjadi gemuk. Faktanya, kembali lagi ke jenis pil KB yang dikonsumsi. Sebab, tidak semua pil KB berdampak pada penambahan berat badan. Selama tetap menjalani pola hidup yang sehat, hal tersebut tidak akan menjadi masalah.

Penggunaan alat kontrasepsi dalam waktu lama membuat sulit hamil

Mitos lain, alat kontrasepsi dianggap akan membuat rahim kering dan sulit memiliki keturunan. Faktanya, perempuan dapat hamil kembali begitu lepas penggunaan alat kontrasepsi, misalnya pil KB.

Perempuan tersebut tetap akan mengalami siklus masa menstruasi dan subur seperti sebelum menggunakan kontrasepsi.

Pil kontrasepsi menyebabkan jerawat dan kulit berminyak

Melansir dari koran.tempo.co, kebanyakan pil kontrasepsi kini mengandung efek antiandrogenik yang kuat. Kandungan ini bisa mengurangi risiko timbulnya jerawat saat penggunaan. Maka, anggapan ini tidaklah benar.

Penggunaan IUD dapat menyebabkan radang panggul dan lokasinya bergeser

IUD merupakan alat kontrasepsi berukuran sekitar 3 cm, berbentuk seperti huruf T dengan bahan dasar plastik. Cara pakainya, IUD dimasukkan ke dalam rahim.

Para pemakai IUD perlu memeriksakan diri dan menjaga kesehatan organ reproduksi. Sebab, radang panggul bukan disebabkan oleh IUD, melainkan oleh adanya infeksi pada saluran rahim atau bagian lain organ reproduksi.

Kondom tidak dapat memuaskan pasangan

Faktanya, melansir dari laman tundakehamilan.com, baik pria dan perempuan sama-sama menikmati momen bermesraan dengan maupun tanpa kondom. Mitos ini pun tidak relevan, karena kondom merupakan alat kontrasepsi yang populer dan cukup praktis.

M. RIZQI AKBAR

Baca juga:

Hari Kontrasepsi: Sejarah Kondom, dari Kulit Binatang hingga Lateks

Berita terkait

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

1 hari lalu

Berbagai Mitos soal Orang Cerdas dan Faktanya

Orang cerdas sering memunculkan anggapan atau mitos tertentu. Sayangnya, asumsi tersebut banyak yang keliru. Berikut faktanya.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

6 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

7 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

9 hari lalu

Posyandu Garda Terdepan Tangani Kesehatan Ibu dan Anak

Kegiatan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan pengembangan atau pilihan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

10 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

17 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

18 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

27 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

29 hari lalu

Guru Besar IPB Bicara Domba, dari Evolusi dan Ras hingga Kondom dan Kloning

Domba disebut pakar ekologi dari IPB ini sangat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan sekaligus salah satu hewan ternak yang unik.

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

30 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya