Terapi Hormon dan Radiasi Terbukti Lebih Mujarab Untuk Prostat

Reporter

Editor

Rabu, 17 Desember 2008 23:51 WIB

diagnostic.com
TEMPO Interaktif , London: Penelitian ini bisa jadi melegakan kaum pria. Kanker prostat yang menjadi momok bagi “burung” para bapak-bapak ini sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi. Pasalnya sudah ada terapi yang manjur untuk menanganinya.

Penanganan paling mutakhir kanker prostat dengan terapi hormon dan radiasi mampu memangkas angka rata-rata kematian penderitanya. Hal ini dibuktikan melalui penelitian yang dilakukan terhadap pria Skandinavia.


Di Amerika Serikat, kombinasi ini telah menjadi standar penanganan sejak tahun 1990 an. Namun di Eropa, banyak dokter menghindari terapi kombo (dua metode terapi dalam satu waktu) dan hanya menggunakan obat hormon. Kalau menggunakan dua terapi sekaligus dianggap terlalu kejam untuk kebanyakan pasien.


Advertising
Advertising

“Apa yang dilakukan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pria dengan kanker prostat mendapat keuntungan dengan terapi yang lebih agresif,” ujar Dr Howard Sandler, juru bicara Pusat Medis Cedars-Sinai di Los Angeles.


Penelitian ini melibatkan 875 pria penderita kanker prostat dari Denmark, Norwegia dan Swedia. Separuh dari mereka hanya diberikan terapi obat hormon untuk menahan produksi testosteron yang memberi makan sel kanker dan sebagian lainya selain obat juga diberi radiasi pada saat yang sama.


Setelah hampir delapan tahun, 79 pria yang mendapat terapi hormon saja meninggal karena kanker prostat. Sementara kelompok lainnya --dengan terapi hormon dan radiasi-- ada 37 pria meninggal dengan penyebab sama.


“Tidak cukup hanya terapi hormon untuk pasien,” ujar salah satu peneliti Anders Widmark dari Universitas Umea di Swedia. “Untuk peningkatan daya tahan hidup, juga harus diberikan radiasi. Ini seharusnya menjadi standar baru.”


Kanker prostat biasanya menyerang pria yang berusia di atas 50 tahun. Namun, dalam laporan penelitian ini juga menyatakan bahwa resiko pria yang mendapat terapi hormon dan radiasi setelah lima tahun akan mengalami efek kelelahan, sulit tidur atau insomia dan masalah seksual.


AP| NUR HARYANTO

Berita terkait

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

31 hari lalu

Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).

Baca Selengkapnya

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.

Baca Selengkapnya

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.

Baca Selengkapnya

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan

Baca Selengkapnya

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.

Baca Selengkapnya

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.

Baca Selengkapnya

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?

Baca Selengkapnya

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.

Baca Selengkapnya