TEMPO.CO, Jakarta - Tahukah kamu kalau masker bekas, ampas kopi, bahkan puntung rokok bisa diolah menjadi produk yang bermanfaat. Limbah tadi harus melewati berbagai proses hingga menjadi bingkai kacamata, bodi jam tangan, sampai benda serba guna lainnya.

Direktur Utama PT Ide Dua Cipta, Rony Rahardian yang juga dikenal sebagai seniman Rebellionik mengambil bagian dalam daur ulang sampah itu. Dia menggagas KYB Project, sebuah gerakan kreatif berkelanjutan yang mengolah limbah konsumsi harian menjadi bahan baku multiguna yang dapat bermanfaat. Pria yang biasa disapa Onik ini mengatakan, butuh waktu dua tahun untuk riset guna menentukan prosedur pengolahan dan hasil dari produk daur ulang ini.

"Aku memulai riset KYB Project pada 2019 karena banyak bersinggungan dengan limbah konsumsi sehari-hari, seperti bahan produksi studio, puntung rokok, ampas kopi, gelas kopi bekas, hingga masker yang digunakan selama beraktivitas," kata Rony dalam peluncuran KYB Project secara virtual pada Kamis, 21 Oktober 2021. Dalam menjalankan proyek ini, dia menggandeng 15 kedai kopi di Jakarta, Bandung, dan Yogyakarta, untuk mendapatkan pasokan puntung rokok, ampas kopi, dan masker.

KYB Project membuat bodi jam tangan dari puntung rokok, masker bekas, dan ampas kopi. Dok. KYB Project

Di Jakarta, kedai kopi yang terlibat dalam KYB Project ini adalah Ruang Seketika, Brookland, KOLO, Dua Coffee Cipete, Tujuhari, Stuco, dan Berkah Jaya Bike (bengkel sepeda dengan fasilitas kedai kopi). Di Bandung, proyek ini mengikutsertakan Kedai Kopi Yumaju, Two Hands Full, Got Beef Burgerc, dan Kozi. Serta di Yogyakarta bersama Awor, Tekoff Coffee and Tea, SUA Coffee, dan Satu Lokasi.

Sampah masker, puntung rokok, dan ampas kopi dari semua kedai kopi tersebut terkumpul dan diolah di KYB Mini Lab di Bandung, Jawa Barat. Khusus di Kota Bandung dan Jakarta, pengambilan limbah dilakukan oleh jasa pengantaran dengan moda sepeda, Westbike Messenger.

KYB Project membuat bingkai kacamata dari puntung rokok, masker bekas, dan ampas kopi. Dok. KYB Project

Rony menjelaskan, riset yang cukup lama untuk menentukan formula dan proses produk daur ulang ini guna meminimalisir limbah baru. Saat itu, dia mempertimbangkan dua hal yang cukup pelik. Menggunakan metode kimiawi dengan risiko memunculkan limbah baru atau menerapkan metode mekanikal yang cukup banyak memakan energi listrik.

"Akhirnya kami memilih bio chemical yang prosesnya lebih mudah dan menekan residunya." ujarnya. Limbah hasil proses produksi, menurut dia, aman untuk dimanfaatkan lebih lanjut untuk keperluan industri lain atau kebutuhan produksi berikutnya alias reuse.

KYB Project membuat berbagai benda dari puntung rokok, masker bekas, dan ampas kopi. Dok. KYB Project

Setiap limbah yang sampai di KYB Mini Lab Bandung akan disortir. Untuk puntung rokok misalkan, harus memisahkan dulu antara busa, kertas, dan sisa tembakaunya. Bahan-bahan yang lain juga disortir kemudian diolah menjadi flake atau berbentuk kepingan kecil. Lalu mulai proses pembuatan produk yang diinginkan.

Rony berharap KYB Project dapat menginspirasi dan melibatkan banyak pihak untuk terlibat dalam pengumpulan limbah atau sampai pengembangan produksi. Ke depan, Rony menyasar Bali sebagai titik daur ulang selanjutnya.

Baca juga:
Daur Ulang Kertas Antar Siswa SMA Sidoarjo Juara Lomba Temuan dan Inovasi Dunia

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.