TEMPO.CO, Jakarta - Halloween dirayakan setiap 31 Oktober, khususnya di dunia barat. Mereka memasang dekorasi dan mengenakan kostum yang menyeramkan.

Festival Halloween dirayakan secara luas di Amerika dan sebagian Eropa ini berasal dari tradisi Celtic kuno. Selama beberapa dekade, festival bertema horor ini menjadi terkenal tidak hanya sebagai hari libur penting di Barat tetapi juga menjadi tempat khusus bagi diri sendiri dalam budaya pop di seluruh dunia.

Biasanya, tradisi Halloween dilakukan dengan dandanan dan kostum horor kemudian mengunjungi teman dengan hadiah, pemutaran film horor, dan permainan bertema Halloween telah menjadi populer di beberapa negara. Simak fakta-fakta tentang Halloweeen berikut, dilansir dari NDTV.

Setiap 31 Oktober
Halloween dirayakan pada 31 Oktober. Tahun 2021, festival tersebut jatuh pada hari Minggu. Halloween sangat erat kaitannya dengan Hari Semua Orang Kudus. Paus Gregorius III pada abad kedelapan menetapkan 1 November sebagai Hari Semua Orang Kudus. Malam All Saints Day dikenal sebagai All Hallows Eve, yang kemudian disebut Halloween.

Sejarah
Selain terkait erat dengan All Saints Day, Halloween juga diyakini berasal dari festival Celtic berusia 2.000 tahun. Komunitas Celtic merayakan Tahun Baru pada 1 November, dengan Halloween dirayakan pada 31 Oktober sebagai Malam Tahun Baru. Di Irlandia, Halloween disebut Samhain, yang secara harfiah berarti akhir musim panas.

Tidak hanya di Irlandia, juga di bagian lain Eropa, terutama di garis lintang utara, Halloween menandai akhir musim panas. Praktik menyalakan api unggun untuk mengusir roh jahat selama Halloween dalam tradisi Celtic terkait dengan awal musim dingin yang lembab dan gelap, yang biasanya membawa sejumlah penyakit.

Makna
Selama bertahun-tahun Halloween telah menjadi salah satu festival terpenting di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa. Menurut sebuah laporan oleh History.com, trick or treat berasal dari praktik Irlandia dan Skotlandia kuno. Orang-orang dari negara-negara itu akan mengenakan kostum dan pergi menyanyikan lagu-lagu untuk orang mati, dari pintu ke pintu dan menerima kue sebagai pembayaran. Ini dilakukan secara eksklusif oleh anak-anak, yang "dibayar" dengan permen. Laporan tersebut menambahkan seperempat dari semua permen yang dijual setiap tahun di Amerika Serikat dibeli dalam rangka perayaan Halloween.

Film Halloween
Halloween tidak hanya dirayakan sebagai festival. Halloween kini menjelma menjadi waralaba media horor Amerika yang terdiri dari 12 film serta novel, komik, permainan video, dan barang-barang lain. Dikutip dari Wikipedia, film-film Halloween tersebut terutama berfokus pada Michael Myers yang berkomitmen ke sanatorium sebagai seorang anak untuk pembunuhan saudara perempuannya, Judith Myers.

Selang 15 tahun kemudian, dia melarikan diri untuk menguntit dan membunuh orang-orang di kota fiksi Haddonfield, Illinois. Pembunuhan Myers terjadi pada hari libur Halloween, di mana semua film terutama berlangsung. Halloween asli, dirilis pada 1978, ditulis oleh John Carpenter dan Debra Hill, dan disutradarai oleh Carpenter. Film yang terinspirasi dari "Psycho" karya Alfred Hitchcock dan "Black Christmas" karya Bob Clark ini diketahui telah menginspirasi sederet film slasher.

Sebelas film telah mengikuti sejak film aslinya yang tayang pertama kali pada 1978. Michael Myers merupakan antagonis di semua film dengan pengecualian "Halloween III: Season of the Witch", sebuah cerita tanpa koneksi langsung ke film lain dalam seri. Pada 2007, penulis-sutradara Rob Zombie membuat daur ulang film 1978. Sekuel film 2007 dirilis dua tahun kemudian.

Sekuel langsung dari film aslinya, yang mengabaikan semua sekuel sebelumnya, dirilis pada 2018. Dua sekuel dari film 2018, "Halloween Kills" dan "Halloween Ends", masing-masing dijadwalkan untuk rilis pada 2021 dan 2022. Film-film tersebut secara kolektif meraup lebih dari USD 640 juta di box office di seluruh dunia. Serial film horor ini menduduki peringkat pertama box office Amerika Serikat pada 2018.

Baca juga: Tips Aman Anak Rayakan Halloween