Mengenal Irama Sirkadian yang Pengaruhi Pola Tidur

Reporter

Tempo.co

Senin, 8 November 2021 21:18 WIB

Ilustrasi wanita bangun tidur. Freepik.com/Tirachardz

TEMPO.CO, Jakarta - Berbicara pola tidur kerap kali dikaitkan dengan irama sirkadian. Ritme sirkadian mengontrol siklus bangun tidur dan terjaga selama 24 jam dan bekerja sama dengan otak, lingkungan, serta cahaya.

Beberapa orang mungkin mengalami gangguan pada irama sirkadian karena faktor eksternal atau gangguan tidur. Mempertahankan kebiasaan sehat dapat membantu merespons ritme alami tubuh dengan lebih baik.

Ada beberapa komponen yang membentuk irama sirkadian tubuh. Yang pertama adalah sel-sel di otak yang merespons terhadap terang dan gelap. Mata akan menangkap perubahan seperti itu di lingkungan dan kemudian mengirim sinyal ke sel yang berbeda tentang kapan waktunya mengantuk atau bangun.

Hormon juga berperan dalam ritme ini, seperti melatonin dan kortisol dapat meningkat atau menurun sebagai bagian dari ritme sirkadian. Melatonin adalah hormon yang membuat mengantuk dan tubuh akan melepaskan lebih banyak di malam hari dan menekannya di siang hari. Kortisol dapat membuat kita lebih waspada dan tubuh akan memproduksi lebih banyak di pagi hari.

Suhu tubuh dan metabolisme juga merupakan bagian dari ritme sirkadian. Suhu akan turun saat tidur dan naik saat jam bangun. Selain itu, metabolisme bekerja pada tingkat yang berbeda sepanjang hari.

Advertising
Advertising

Faktor lain juga dapat memengaruhi ritme sirkadian. Irama dapat menyesuaikan berdasarkan jam kerja, aktivitas fisik, dan kebiasaan tambahan atau pilihan gaya hidup. Faktor usia juga turut mempengaruhi ritme sirkadian.

Terkadang, perubahan pada ritme sirkadian merupakan tanda dari kondisi yang lebih serius, seperti fase tidur lanjut dan fase tidur tertunda. Jika mengalami hal tersebut biasanya terjadi karena beberapa faktor, yaitu bekerja dengan shift yang tidak teratur, buta, usia remaja, atau dewasa.

Gangguan fase tidur tertunda terjadi ketika pergi tidur dan bangun dua jam atau lebih setelah kebanyakan orang. Kebanyakan orang menganggapnya sebagai "burung hantu malam". Usia remaja atau dewasa lebih rentan terhadap kondisi ini. Sedangkan gangguan fase tidur lanjutan adalah kebalikan dari gangguan tidur tertunda, di mana tertidur beberapa jam sebelum kebanyakan orang dan kemudian bangun pagi-pagi sekali.

Gangguan yang terkait dengan ritme sirkadian dapat menyebabkan kesulitan tidur di malam hari, sering terbangun sepanjang malam, dan terbangun serta tidak dapat kembali tidur di tengah malam. Mempertahankan ritme sirkadian sangat penting untuk kesehatan.

Jika mengalami gangguan pada ritme sirkadian dan berjuang untuk mendapatkan jumlah tidur yang tepat, mungkin mengalami konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang untuk kesehatan. Gangguan jangka pendek pada irama sirkadian dapat menyebabkan masalah pada memori atau kekurangan energi. Menjalani gaya hidup sehat dan istirahat yang cukup akan membantu mempertahankan komponen penting dari dalam tubuh.

Jika mengalami gangguan pada irama sirkadian bisa mengaturnya kembali, antara lain menghindari alkohol, kafein, dan nikotin di malam hari, olahraga yang cukup setiap hari, serta tidur di lingkungan yang mendukung istirahat dengan pencahayaan yang tepat, suhu yang nyaman, dan kasur yang mendukung.

ANDINI SABRINA | HEALTH LINE

Baca juga: Mengenal Jam Biologis, Menyayangi Organ Tubuh Hindari Gangguan Kesehatan

Berita terkait

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

8 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

13 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

13 hari lalu

8 Cara Mencegah Jet Lag ala Pramugari setelah Penerbangan Jarak Jauh

Pramugari dan pakar perjalanan berbagi cara mencegah jet lag setelah penerbangan jarak jauh, dari mengatur waktu sampai jalan-jalan sore hari.

Baca Selengkapnya

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

13 hari lalu

4 Tipe Tidur dan Pengaruhnya pada Kesehatan, Anda Masuk yang Mana?

Penelitian selama 10 tahun menemukan empat tipe tidur pada lebih dari 3.000 orang. Apa saja dan pengaruhnya pada kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

15 hari lalu

Pilihan Makanan Pengaruhi Kualitas Tidur, Simak Saran Pakar

Pilihan makanan adalah pertimbangan penting untuk memastikan kualitas tidur yang baik. ada yang bisa membantu tidur sementara lain merusaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

20 hari lalu

Jaga Kesehatan dengan Menerapkan Waktu Tidur Ideal

Berikut waktu tidur ideal agar kesehatan tubuh terus terjaga. Jangan tidur terlalu malam bila tak ada kepentingan khusus.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

21 hari lalu

Pentingnya Power Nap Saat Perjalanan Jauh, Ini Maksudnya

Tidur singkat atau power nap dapat membantu masyarakat menjaga kesehatan fisik dan mental selama perjalanan jauh dengan kendaraan. Kenapa penting?

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

22 hari lalu

Penelitian Ungkap Kualitas Tidur Wanita Lebih Buruk dari Pria, Ini Pemicunya

Penelitian menunjukkan hampir 60 persen perempuan mengalami insomnia. Kualitas tidur mereka diklaim lebih buruk dari lawan jenis.

Baca Selengkapnya