Alergi Susu Sapi Bukan Hanya Dialami Anak-anak, Bagaimana Reaksinya?

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 11 Desember 2021 09:45 WIB

Ilustrasi susu segar (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Alergi susu sapi sering dialami tak hanya bayi dan anak-anak, bahkan beberapa orang dewasa sensitif terhadap susu sapi. Alergi ini semakin berisiko jika kedua orang tuanya mengalami alergi susu juga. Lalu apa itu alergi susu sapi? Serta, bagaimana cara mengetahuinya?

Susu sapi merupakan salah satu makanan dan minuman yang dapat menyebabkan anak-anak mengalami reaksi alergi. Selain susu sapi terdapat tujuh makanan lainnya seperti telur, kacang tanah, kacang-kacangan, kedelai, ikan, kerang, dan gandum.

Alergi susu merupakan reaksi terhadap salah satu protein yang terkandung dalam susu sapi. Umumnya, protein yang menyebabkan alergi adalah protein alfa S1-kasein (alpha S1-casein). Melansir laman healthline.com, terdapat berbagai macam reaksi alergi susu. Durasi alergi pun terdapat reaksi alergi yang lambat dan cepat.

Pada reaksi yang lambat, durasi mulai dari hitungan jam hingga hitungan hari. Reaksi yang dialami berupa kram perut, diare, ruam kulit, batuk, dan infeksi sinus.

Namun terdapat reaksi yang dialami dengan cepat. Reaksi tersebut antara lain muntah, gatal-gatal, serta bersin. Selain itu, terdapat reaksi yang serius yaitu syok anafilaksis (anaphylactic shock).

Advertising
Advertising

Syok anafilaksis disebabkan oleh pembengkakan tenggorokan dan mulut, kemudian penurunan tekanan darah dan kesulitan bernapas. Syok anafilaksis dapat mengakibatkan serangan jantung. Oleh karena itu, perlu penanganan yang cepat jika sudah mengalami syok anafilaksis.

Melansir laman webmd.com, dapat dilakukan tes alergi untuk mengetahui alergi. Tes alergi susu dilakukan dengan memberikan beberapa tetes alergen susu sapi pada kulit yang terletak di lengan atau punggung. Apabila kulit memberikan reaksi berupa benjolan merah dan gatal, terdapat kemungkinan memiliki alergi susu. Untuk memastikan lagi, biasanya dokter meminta tes darah. Tes ini dilakukan untuk mengukur jumlah antibodi dalam darah.

Selain itu, dapat dilakukan tes oral jika dokter belum bisa mengonfirmasi jenis alergi. Tes ini dilakukan dengan mengonsumsi makanan yang berbeda. Jenis makanan yang diberikan mengandung susu atau tidak. Bila tubuh mengalami reaksi pada makanan yang mengandung susu sapi, maka terdapat kemungkinan mengalami alergi susu sapi.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Beda Alergi Susu Sapi dengan Intoleran Laktosa

Berita terkait

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

1 hari lalu

Lonjakan Kasus Diare di Kecamatan Sutera, Diduga Air Tercemar Pasca Banjir

Sebanyak 202 orang di Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan terjangkit penyakit diare. Lima balita meninggal karena dehidrasi parah saat diare.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

2 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

2 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

2 hari lalu

Wamenkes Ingatkan Lemak Trans pada Makanan Tingkatkan Risiko Penyakit Jantung

Wamenkes menegaskan pembatasan lemak trans akan menekan risiko penyakit jantung sekaligus membuat Indonesia berhemat triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

4 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

7 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

7 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

8 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

10 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

10 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya