Peluang Merokok dan Kaitan dengan Harga Rokok

Reporter

Tempo.co

Rabu, 15 Desember 2021 11:30 WIB

Ilustrasi peringatan kesehatan di bungkus rokok.. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan dan Direktorat Jendral Bea & Cukai mengesahkan kenaikan cukai rokok tahun 2022 menjadi 12 persen. Hal itu ditanggapi dengan baik oleh Komnas Pengendalian Tembakau.

Tetapi, dampak apa yang terjadi jika konsumen rokok terus meningkat? Perusahaan rokok menargetkan anak-anak muda dalam penjualan mereka. Sebuah penelitian mengungkapkan sekitar 75 persen anak di bawah 20 tahun sudah mulai merokok.

"Jelas sekali pabrik rokok ingin meningkatkan konsumsi rokok pada anak di bawah umur 20 tahun," kata Aryana Satrya, ketua PJKS-UI.

Perokok di usia muda terus meningkat. Awalnya perokok di bawah usia 18 tahun sekitar 7,2 persen di 2013 dan meningkat menjadi 9,1 persen di 2018. Hal itu disebabkan dua faktor, harga rokok yang murah dan pengaruh dari teman sebaya.

Estimasi peluang positif yang dipengaruhi dari teman sebaya untuk seorang anak menjadi perokok adalah sekitar 0.1-49 persen dari setiap 1 persen teman sebaya anak yang merokok. Pengaruh teman lebih dominan untuk usia dini saat menginjak sekolah dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sementara pengaruh harga lebih dominan untuk usia remaja saat menginjak Sekolah Menengah Atas (SMA).

Advertising
Advertising

Dampak yang akan dirasakan jika konsumsi rokok terus meningkat yaitu meningkatkan risiko stunting, menjadi reseptor virus corona, risiko keberlanjutan JKN, kemiskinan, dan beban ekonomi. Bayi yang lahir di rumah tangga perokok cenderung memiliki risiko stunting di masa pertumbuhan 5,5 persen lebih tinggi dibanding keluarga nonperokok.

Keluarga perokok rata-rata tidak membayar iuran JKN. Sekitar 1 persen pembelian rokok naik maka 6 persen peluang kemiskinan meningkat.

"Lingkungan keluarga perokok membuat anak-anak menjadi lebih lambat pertumbuhannya dibandingkan lingkungan keluarga nonperokok," kata Aryana Satrya.

Perilaku merokok orang tua juga secara tidak langsung bisa mempengaruhi anak. Keluarga yang memiliki anak umur 3 tahun dengan berat badan 9 kg dan tinggi 71 cm, berat dan tinggi badannya tidak seperti anak seumurannya, itu disebabkan karena anak tinggal bersama keluarga perokok.

Dengan begitu, semestinya kenaikan cukai rokok dapat menjadi alat kendali konsumsi dan dukungan dalam upaya melindungi anak dan tingkat kemiskinan.

"Keuntungan negara dari biaya cukai sekarang itu bisa menjadi beban di negara 20 tahun ke depan," kata Hasbullah Thabrany, ketua Umum Komnas Pengendalian Tembakau.

SHELAMITA AZZAHRA

Baca juga: Cara Berhenti Merokok tanpa Ribet

Berita terkait

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

9 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

10 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

12 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

14 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

16 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

18 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

21 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

26 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

26 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya