Mengapa Orang Naik Kendaraan Mengalami Mabuk Perjalanan?

Reporter

Tempo.co

Editor

Bram Setiawan

Minggu, 19 Desember 2021 08:30 WIB

Ilustrasi wanita muntah atau mual. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Saat bepergian jauh menaiki moda transportasi, misalnya bus, kapal, pesawat, terkadang ada orang yang mual dan pusing. Kondisi itu membuat orang tak nyaman, sehingga bisa menyebabkan muntah. Memang tak semua orang pasti mabuk kendaraan saat bepergian. Tapi, ada penjelasan ilmiah yang menyebabkan orang bisa mabuk kendaraan.

Kinetosis adalah sebutan ilmiah untuk kondisi mabuk perjalanan dalam kendaraan. Mengutip dari Reader’s Digest, ahli neuropsikologi dari Northwestern University, Timothy Hain menjelaskan kinetosis disebabkan oleh tidak sinkron respons yang diberikan oleh indra.

Teori tentang kinetosis, ada kecenderungan ketika orang naik kendaraan menyebabkan otak kebingungan saat menerima informasi dari beberapa indra, sebagaimana dikutip dari The Atlantic. Saat kendaraan melaju, orang merasa seperti sedang bergerak, tapi mata menyampaikan pesan ke otak, bahwa tubuh tidak melakukan aktivitas atau diam.

Mengutip Vox, ada juga orang yang langsung merasa mual ketika baru duduk di kursi penumpang. Kondisi ini terutama terjadi pada mereka yang memiliki riwayat mabuk kendaraan. Rasa mabuk perjalanan, walaupun kendaraan belum melaju tersebab sugesti masa lalu. Tapi, teori tentang otak yang kebingungan merespons indra masih mengundang perdebatan. Hal itu, karena ada juga orang yang duduk berjam-jam selama perjalanan tak mengalami mabuk kendaraan.

Para ahli masih menggunakan pendapat, bahwa sensitivitas indra masing-masing orang berlainan. Sebab itulah, maka tidak semua orang mengalami kinetosis.

Advertising
Advertising

Ada teori lain yang menjelaskan, bahwa kinetosis disebabkan oleh gangguan sensoris. Menurut ahli kinesiologi dari University of Minnesota, Thomas Stoffregen menjelaskan, mabuk kendaraan karena ketakseimbangan pengaturan posisi tubuh, seperti dikutip dari Quartz. Stoffregen pernah meneliti penumpang kapal, hasil risetnya menyimpulkan, bahwa orang yang adaptasi keseimbangannya buruk cenderung mengalami mabuk kendaraan.

Neuropsikologi (psikologi klinis) dan kinesiologi (ilmu yang mempelajari gerakan tubuh) merupakan bidang keilmuan berbeda. Tak heran maka pendapat pakar pun berlainan. Tapi pun perbedaan pendapat bidang keilmuan itu, setidaknya bisa melengkapi pengetahuan yang menjelaskan proses orang mengalami mabuk kendaraan.

HENDRIK KHOIRUL MUHID

Baca: Mengapa Membaca Buku di Mobil Berjalan Bikin Pusing dan Mual?

Berita terkait

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

4 jam lalu

KAI Daop 8 Operasikan Tiga Kereta Tambahan dari Stasiun Malang

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasi 8 Surabaya mengoperasikan tiga kereta api tambahan keberangkatan dari Stasiun Malang

Baca Selengkapnya

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

4 hari lalu

MTI Dorong Penyesuaian Tarif KRL

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) mendorong adanya penyesuaian tarif KRL.

Baca Selengkapnya

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

4 hari lalu

Bukan Penyakit, Ini yang Perlu Dipahami soal Mual

Mual merupakan gejala dibanding kondisi kesehatan. Apa saja penyebabnya dan yang perlu dilakukan untuk mengatasinya?

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

5 hari lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

6 hari lalu

Jumlah Kendaraan Listrik Mencapai 133 Ribu

Menteri Perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan jumlah kendaraan listrik saat ini mencapai 133 ribu.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

6 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

7 hari lalu

Konversi Sepeda Motor Listrik, Kementerian ESDM Gandeng Kemendikbudristek

Kementerian ESDM menggandeng Kemendikbudristek untuk mengakselerasi program konversi sepeda motor listrik.

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

7 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

9 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

9 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya