Mengenal Zivifax, Satu dari Lima Vaksin Booster yang Diizinkan BPOM

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 13 Januari 2022 07:56 WIB

Ilustrasi Vaksin Covid-19. Johannes P Christo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) resmi terbitkan izin penggunaan edar darurat atau Emergency Use of Authorization (EUA) lima jenis vaksin booster di Indonesia pada Senin, 10 Januari 2022. Satu dari lima jenis vaksin booster itu adalah Zivifax yang dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical asal Cina.

Kepala BPOM, Penny K. Lukito, dalam konferensi pers menjelaskan terdapat ragam bentuk booster, yakni homologous dan heterologous. Pada homologous alias pemberian dosis vaksin 1-3 menggunakan platform dan merek yang sama. Sedangkan heterologous alias pemberian vaksin dosis ketiga berbeda dengan pemberian vaksin dosis 1 dan 3. Dalam hal ini, vaksin Zivifax digunakan untuk heterologous.

Dilansir dari pom.go.id, vaksin dengan merek dagang Zifivax merupakan vaksin dengan platform rekombinan atau subunit protein. Maksudnya, platform vaksin jenis ini diambil dari bagian terkecil virus (spike glikoprotein) yang kemudian dapat memicu kekebalan tubuh manusia saat disuntikkan. Hal ini berbeda dengan jenis vaksin Sinovac yang diambil dari virus yang dimatikan.

Vaksin Zifivax digunakan untuk pencegahan Virus SARS-CoV-2 pada orang yang telah berusia 18 tahun ke atas. Ini selaras dengan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahwa vaksin booster Covid-19 diberikan pada orang dewasa di atas 18 tahun dan penyuntikannya diakukan dalam jangka waktu di atas enam bulan setelah dosis kedua.

Adapaun dalam uji klinis, vaksin booster Covid-19 Zifivax ini telah melalui rangkaian uji klinis fase III yang dilakukan peneliti Universitas Padjadjaran, Rodman Tarigan. Dari hasil uji klinis yang dilakukan dengan mengikutsertakan 4.000 relawan dari Bandung dan Jakarta, menghasilkan angka efikasi sebesar 81,51 persen.

Advertising
Advertising

“Hasil angka efikasi untuk orang usia 18-59 tahun sebesar 81,51 persen, sedangkan di atas 60 tahun efikasinya 87,58 persen,” kata Rodman seperti dikutip dari unpad.ac.id.

Angka efikasi vaksin Zifivax nyatanya telah melampaui rekomendasi dari WHO, yaitu di atas 50 persen. Vaksin ini diklaim ampuh terhadap varian Covid-19 yang lebih berat, salah satunya yaitu varian Delta. Efikasi dari vaksin Zifivax terhadap varian Delta sebesar 77,47 persen.

Selain di Indonesia, Rodman mengungkapkan bahwa uji klinis fase III vaksin Zifivax juga telah dilakukan di sejumlah negara, seperti Uzbekistan, Ekuador, Pakistan, dan Tiongkok. Angka efikasi dari setiap negara peserta uji klinis memiliki nilai yang sama, yaitu sekitar 81 persen. Pun sudah melewati proses sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia.

HARIS SETYAWAN

Baca juga: BPOM Terbitkan Izin untuk 5 Vaksin Booster

Berita terkait

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

2 jam lalu

Jangan Sembarang Pakai Skincare Etiket Biru, BPOM Sebut Alasannya

Masyarakat diminta untuk tertib dalam menggunakan skincare sesuai peruntukannya, terutama yang beretiket biru, cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

3 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

5 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

6 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya