Ada 155 Transmisi Lokal, Studi: Kehilangan Nafsu Makan Jadi Gejala Omicron

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Senin, 17 Januari 2022 14:39 WIB

Foto udara suasana Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta, Jumat, 14 Januari 2022. ANTARA/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Jakarta -Hingga Minggu, 16 Januari 2022, kemarin Kementerian Kesehatan disingkat Kemenkes mencatat terdapat 748 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron.

Dari jumlah itu, sebanyak 569 merupakan pelaku perjalanan luar negeri. Varian yang bermula di Afrika Selatan ini memiliki beberapa gejala yang umum.

Para pasien varian Omicron mayoritas menjalani karantina di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.

Mengingat kasus varian Omicron di Indonesia, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, mengatakan terdapat transmisi lokal yang terjadi di tanah air.

“Transmisi lokal sebanyak 155,” kata Nadia di “Indonesian Congress Symposium on Combating Covid-19 without Boundaries.

Mengingat sekali lagi, gejala yang bisa terjadi pada orang dewasa yang terjangkit Omicron. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan demam, kelelahan, batuk kering, hingga keringat malam merupakan beberapa gejala dari varian ini.

Advertising
Advertising

Sedangkan laman covid19.go.id menyebutkan per 10 Januari 2022, dari total 414 pasien positif Covid-19 varian Omicron, sejumlah 99% diantaranya bergejala ringan atau tanpa gejala.

Sedangkan data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat menyebutkan gejala Omicron yang paling umum terjadi: batuk, kelelahan, hidung tersumbat dan pilek. Ada beberapa gejala Covid yang dilihat secara keseluruhan oleh CDC. Meliputi Demam dan kedinginan, sesak nafas, nyeri otot, sakit kepala, mual atau muntah, dan diare.

Hal serupa dilaporkan Zoe COVID Study yang mengambil laporan kesehatan dari kontributornya.

Analisis ini tidak menemukan perbedaan yang jelas dalam profil gejala Delta dan Omicron, dengan hanya 50% orang yang mengalami tiga gejala klasik demam, batuk, atau kehilangan indra penciuman atau perasa.

Baru-baru ini Aplikasi Zoe COVID Study juga memperbarui daftar gejala umum pasien positif Omicron, yakni kehilangan nafsu makan. Hal ini memungkinkan terjadi, karena Omicron juga cenderung menghasilkan gejala gastrointestinal.

RAHMAT AMIN SIREGAR
Baca : Antisipasi Puncak Penyebaran Omicron, Mobilisasi Keluar-Masuk Jakarta Diperketat

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

16 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

1 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

1 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

5 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

5 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

5 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya