Beda Masker N95 dan KN95 serta KF94

Reporter

Antara

Jumat, 21 Januari 2022 09:21 WIB

Masker P2/N95. Directindustry.de

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa orang mungkin lebih memilih masker KN95 dan KF94 untuk penggunaan sehari-hari di lingkungan nonmedis. Sementara N95 dapat terasa membatasi bagi sebagian orang karena konstruksi lapisan pelindung. Oleh karena itu, KN95 atau KF94 dikatakan bisa menjadi alternatif bagi yang tidak nyaman memakai N95 untuk jangka waktu yang lama.

Masker N95 dan KN95 serupa dengan efisiensi filtrasi sama-sama 95 persen. Perbedaan utama antara keduanya yakni negara atau organisasi mana yang mensertifikasi standar kualitas masker.

N95 bersertifikat NIOSH, sedangkan KN95 menurut catatan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) diproduksi di Cina dan memenuhi standar khusus untuk negara itu. Sementara KF94 dengan bentuk berbeda dibandingkan dengan N95 dan KN95 diproduksi di Korea Selatan dan memenuhi persyaratan standar Korea.

"Saya baru-baru ini menggunakan lebih banyak KN95 untuk pengaturan publik dalam ruangan," kata Sabrina Assoumou, dokter penyakit menular di Pusat Medis Boston, seperti dikutip dari USA Today.

"Jika dapat mengenakan KN95 atau KF94, maka itu sangat membantu karena sedikit lebih nyaman dan dapat ditoleransi," imbuhnya.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, CDC mempertimbangkan untuk merekomendasikan orang-orang mengenakan N95 atau KN95 seiring varian Omicron dengan kemampuan penularan yang sangat cepat sehingga memacu rekor tingkat infeksi dan rawat inap. Para ahli kesehatan merekomendasikan masker berkualitas lebih baik daripada masker kain untuk melindungi tubuh dari virus yang ditularkan melalui udara.

Pedoman yang diperbarui diharapkan dapat menegaskan masker yang terbaik, yakni bila dipakai secara konsisten dan benar. Juga diharapkan orang dapat memakai masker KN95 atau N95 sepanjang hari, terutama saat berada di tempat dengan banyak orang.

“Jika orang menginginkan lapisan perlindungan ekstra, KN95 atau N95 menawarkan itu,” kata Direktur CDC, Rochelle Walensky, seperti dikutip dari The Washington Post. "Tetapi yang juga ingin saya tekankan, Anda harus dapat mempertahankannya pas di wajah. KN95 dan masker N95 seringkali tidak senyaman itu."

Masker yang digunakan harus pas, memiliki dua lapisan kain yang dapat memungkinkan bernapas dengan penyangga kawat di sekitar hidung.

"Omicron sangat menular melalui udara. Kebijakan mengenakan masker yang memastikan pasien COVID-19 dan orang-orang di sekitar memakai masker berkualitas tinggi menjadi yang terbaik untuk mengurangi penyebaran COVID-19, " ujar asisten profesor di Universitas Boston, Julia Raifman.

Baca juga: Tips Merawat Masker Respirator

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

6 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya