Vaksinator menunjukkan vaksin Moderna yang nantinya akan diberikan sebagai vaksin dosis ketiga atau booster di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Matraman, Jakarta, Jumat, 6 Agustus 2021. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster kepada tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan dan tenaga penunjang yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan, hingga saat ini masih terus dilaksanakan. Pemberian vaksin dosis ketiga atau booster ditargetkan rampung pada pekan kedua Agustus 2021. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
TEMPO.CO, Jakarta - Vaksin Moderna termasuk salah satu vaksin yang digunakan untuk booster. Bagi yang mendapatkan vaksin Astrazeneca dan Sinovac saat vaksinasi primer, maka vaksin booster mereka adalah Moderna.
Badan Pengatur Produk Obat dan Kesehatan Pemerintah Inggris mengevaluasi apa saja efek samping dari vaksin Moderna saat digunakan sebagai vaksin booster. Evaluasi ini melibatkan lebih dari 30 ribu orang.
Mengutip laman The Standard, berikut efek samping yang paling banyak terjadi kepada mereka yang mendapatkan vaksinasi booster Moderna:
Nyeri di sekitar lengan yang disuntik
Mudah lelah
Sakit kepala
Nyeri otot atau mialgia
Nyeri sendi atau artralgia
Menggigil
Mual atau muntah
Pembengkakan atau nyeri pada kelenjar di sekitar suntikan. Salah satunya pembengkakan kelenjar di ketiak.
Demam
Bengkak dan kemerahan di titik suntikan
Dalam evaluasi tersebut, sebanyak satu dari sepuluh orang melaporkan masing-masing efek samping tadi. Reaksi tersebut akan reda dalam beberapa hari setelah vaksinasi booster.
Yang menarik dari temuan tadi, sebagian besar orang yang merasakan efek samping itu adalah mereka yang berusia muda atau kurang dari 65 tahun. Sedangkan orang lanjut usia atau lansia lebih sedikit yang merasakan dampaknya.
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.