Fatigue pada Pasien Kanker Anak Bisa Diatasi dengan Aktivitas Fisik

Reporter

Antara

Senin, 21 Februari 2022 13:09 WIB

Seorang pasien kanker berjalan di atas catwalk selama peragaan busana yang bertujuan tentang standar kecantikan dan memberdayakan perempuan dan anak perempuan, di Sidi Bou Said, Tunisia 27 November 2021. REUTERS/Zoubeir Souissi

TEMPO.CO, Jakarta - Kelelahan sangat berat dan menyebabkan stres menetap atau fatigue adalah salah satu masalah pasien kanker anak. Kondisi yang bersumber dari pengalaman fisik, emosi, dan kognitif terhadap terapi kanker maupun penyakit kanker itu sendiri mengakibatkan pasien tidak bisa seperti saat sehat. Kelelahan ini bisa dikurangi, salah satunya dengan melakukan aktivitas fisik baik di rumah sakit maupun di rumah.

Menurut pengurus Pusat Ikatan Perawat Anak Indonesia (IPANI) Allenidekania, aktivitas fisik dapat menurunkan
fatigue, inflamasi, meningkatkan kekuatan dan massa otot, meningkatkan kemampuan fungsi dan kesehatan mental. “Aktivitas yang disarankan beragam seperti olahraga ringan, senam, yoga, perawatan diri, bersepeda, berenang atau hobi lain,” kata dia dalam sebuah webinar kesehatan, Sabtu pekan lalu, 19 Februari 2022.

Yoga membantu menurunkan kecemasan dan kelelahan. Meditasi sebagai salah satu karakteristik dari yoga berupa gerakan yang lembut dan tenang bisa mengurangi kelelahan. Sedangkan aerobic exercise meningkatkan kebugaran fisik dan menurunkan kelelahan.

"Bergerak meningkatkan peredaran darah," kata Allenidekania yang juga menjadi pengajar di Departemen Keperawatan Anak Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia. Riset mahasiswa di Universitas Indonesia mencatat anak yang lebih aktif cenderung tidak fatigue dan korelasinya cukup tinggi.

Riset menunjukkan, prevalensi fatigue pada anak dengan kanker rata-rata di atas 40 persen. Sebuah studi menunjukkan anak-anak dan remaja di Amerika dengan kanker 45 persennya mengalami masalah tidur, 50-70 persen mengalami fatigue. Sedangkan di Indonesia, sekitar 44,2-85 persen anak dilaporkan mengalami fatigue.

Penyebab fatigue multifaktor. Antara lain akibat kanker itu sendiri, terapi antikanker seperti kemoterapi, radioterapi maupun pembedahan, penyakit komorbid termasuk obesitas dan kondisi psikologis anak. Pasien yang menjalani terapi lebih dari tiga hari dilaporkan mengalami fatigue empat kali lipat. Hal ini karena efek kemoterapi sangat masif.

Teori meyakini fatigue bisa terjadi sebelum terapi. Ini menjadi reaksi inflamasi dari pertumbuhan sel kanker sehingga terbentuk sitokin sebagai respon inflamasi yang ditandai peningkatan IL-6 dan TNF-apha.

Fatigue juga bisa terjadi selama terapi, terlihat dari efek kemoterapi, radioterapi yang meningkatkan produksi sitokin sebagai respons kerusakan jaringan dari kemoterapi dan radioterapi.

Kondisi kelelahan berat juga dapat dirasakan pasien setelah terapi. Data memperlihatkan, fatigue ditemukan pada 23 persen pasien yang telah menyelesaikan terapi antikanker.

Menurut Allenidekania, fatigue bisa menjadi prediktor rendahnya angka survival pada pasien kanker, cepatnya pasien masuk ke kondisi paliatif.

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

1 hari lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

2 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

3 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

5 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

6 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

7 hari lalu

Dunia Olahraga Berlari: Berikut 4 Tips Lari Cepat yang Aman

Berlari cepat atau sprint ternyata memiliki segudang manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar lari cepat aman

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

14 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

14 hari lalu

Pemalu Hingga Takut Bentuk Kecemasan Sosial pada Anak, Ini Cara Atasinya

Kecemasan sosial pada anak bukan hanya sekadar berdampak menjadi pemalu, namun dapat menyebabkan anak merasa takut dan menghindari situasi sosial

Baca Selengkapnya

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

15 hari lalu

Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.

Baca Selengkapnya