Indonesia Targetkan 2030 Bebas Malaria, ini Strategi Kementerian Kesehatan

Reporter

Tempo.co

Senin, 25 April 2022 15:40 WIB

Pemanasan Global Dorong Malaria ke Dataran Tinggi

TEMPO.CO, Jakarta - Malaria disebabkan oleh parasit Plasomodium. Gigitan nyamuk membuat parasite masuk, mengendap pada organ hati, dan menginfeksi sel darah merah. Malaria termasuk salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan di beberapa wilayah Indonesia, terutama Indonesia timur.

Melansir dari kanal sehatnegeriku.kemkes.go.id, Jumlah kasus malaria di Indonesia pada tahun 2021 sebanyak 304.607 kasus, jumlah tersebut menurun dari jumlah kasus di tahun 2009 yaitu sebanyak 418.439 kasus.

Kementerian Kesehatan menargetkan Indonesia bebas malaria di tahun 2030 mendatang. Untuk mencapai target tersebut, sebanyak lima regional ditetapkan sebagai target eliminasi. Region pertama terdiri dari provinsi di Jawa Barat dan Bali; regional ke dua terdiri dari provinsi di Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat; regional ke empat yaitu Provinsi Maluku dan Nusa Tenggara Timur; dan regional kelima terdiri dari Provinsi Papua dan Papua Barat.

Hingga tahun 2021, sebanyak 347 dari 524 kabupaten/kota telah dinyatakan mencapai eliminasi. Maka, tujuan dari regionalisasi target eliminasi untuk lima regional tersebut adalah untuk lebih mudah dan cepat mencapai target Indonesia bebas malaria.

Plt Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes, dr. Tiffany Tiara Pakasi mengatakan untuk mencapai target bebas malaria pada delapan tahun mendatang, perlu dilakukan intensifikasi pelaksanaan penanggulangan malaria secara terpadu dan menyeluruh.

Advertising
Advertising

“Keberhasilan Indonesia Bebas Malaria tahun 2030 ditentukan oleh keberhasilan deteksi dini kasus malaria di masyarakat, terutama kasus pada penduduk migran. Deteksi kasus penduduk migran adalah terkait dengan kewenangan di sektor luar kesehatan,” katanya, pada Jumat 22 April 2022 dikutip dari kanal Kemenkes.

Selain itu, faktor lingkungan juga berpengaruh pada berhasilnya target bebas nyamuk malaria. Karena, nyamuk ini lebih mudah berkembangbiak di tempat-tempat seperti tambak, persawahan, pekarangan, genangan air, dan lainnya. Maka, kebersihan perlu dijaga dan diupayakan lebih baik penataannya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan keterlibatan dari semua pihak. Masyarakat, pemerintah, maupun pelaku perusahaan perlu bertanggung jawab untuk menyelesaikan permasalahan penyakit malaria di Indonesia.

RISMA DAMAYANTI

Baca: WHO Ingatkan Kematian Akibat Malaria Bisa Lebih Tinggi dari Covid-19

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

2 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

2 hari lalu

Atasi Ketimpangan Dokter Spesialis, Kemenkes Kembangkan Program Pendidikan Gratis

Kemenkes bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit mengembangkan program pendidikan gratis bagi dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 hari lalu

Jokowi Luncurkan 6 Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Presiden Jokowi menyoroti pentingnya infrastruktur kesehatan negara dalam jangka panjang.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Kemenkes Buka Enam Prodi di RS Pendidikan Atasi Kekurangan Dokter Spesialis

Salah satu masalah lagi yang ada di Indonesia adalah distribusi dokter spesialis. Hampir 80 tahun Indonesia merdeka belum pernah bisa terpecahkan.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

6 hari lalu

Komnas HAM Inisiasi Penilaian untuk Kementerian dan Lembaga, Ini Kategori Hak yang Dinilai

Komnas HAM menggunakan 127 indikator untuk mengukur pemenuhan kewajiban negara dalam pelaksanaan HAM.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

6 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

9 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya