Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perlunya Cara Baru Mengatasi Malaria Menurut Peneliti

Reporter

image-gnews
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Malaria masih menjadi salah satu penyakit yang butuh perhatian khusus. Peneliti dari Lembaga Biomolekuler Eijkman Jakarta, Profesor Syafruddin, mengatakan pemerintah Indonesia butuh menerapkan cara baru untuk mencapai target eliminasi penyakit menular malaria pada 2030.

"Untuk mencapai target pada tahun 2030 bebas malaria, kita butuh alat baru. Sulit untuk mencapainya jika tidak menerapkan cara baru," kata Syafruddin di gedung LBM Eijkman Jakarta, Selasa, 8 Oktober 2019.

Syafruddin bekerja sama dengan peneliti dari Universitas Notre Dame di Amerika Serikat, melakukan uji klinis terhadap alat penghalau nyamuk bernama Spatial Repellent (SR) di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur. Dari penelitian tersebut menunjukkan alat SR dapat menurunkan angka endemisitas malaria hingga 41 persen di desa yang diteliti.

Syafruddin mengungkapkan bahwa hasil uji klinik SR di Indonesia ini memiliki potensi untuk menambah manfaat proteksi secara bermakna, khususnya di mana cara tradisional kelambu celup atau berinsektisida mungkin tidak protektif, tidak tersedia, dan tidak praktis. Menurutnya, penanggulangan atau eliminasi malaria dalam situasi seperti ini membutuhkan pendekatan-pendekatan inovatif, seperti SR yang memberikan efek proteksi yang tinggi terhadap penularan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Repelen spasial dirancang untuk melepaskan senyawa aktif ke udara untuk menghalau nyamuk sehingga kontak manusia dan nyamuk terputus. "Senyawa yang dilepaskan dari repelen spasial akan membuat nyamuk kebingungan dan kehilangan kemampuan untuk mendeteksi manusia dan mencari darah," kata Syafruddin.

Alat penghalau nyamuk tersebut mencegah nyamuk masuk ke dalam rumah atau nyamuk berada di dalam rumah tapi tidak bisa mendeteksi manusia, dan menghambat gigitan nyamuk. Syafruddin menambahkan alat SR bahkan memiliki potensi untuk membunuh nyamuk penular penyakit malaria, yaitu anopheles, beserta dengan parasit yang ada di dalam tubuhnya hingga benar-benar mencapai eliminasi.

"Yang kita prediksi dengan menghalangi nyamuk mendapatkan makanan, kalau nyamuk tidak bisa adaptasi dia kelaparan dan mati. Kalau mati, parasitnya juga akan mati," kata Syafruddin.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

4 hari lalu

Ikan buntal. telegraph.co.uk
10 Hewan Paling Berbahaya di Dunia, Ada Lalat Tsetse hingga Ikan Batu

Berikut deretan hewan paling berbahaya di dunia yang bisa membunuh manusia dalam hitungan detik. Ada lalat tsetse hingga tawon laut.


Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

24 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ketahui Penyebab dan Proses Penularan Virus Demam Berdarah

Demam berdarah disebabkan oleh salah satu dari empat jenis virus dengue yang berbeda.


Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

25 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Kenali Gejala Demam Berdarah dan Bahaya yang Mengintainya

Demam berdarah (DBD) dapat menyebabkan pendarahan serius, penurunan tekanan darah tiba-tiba, bahkan berujung pada kematian.


Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

32 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.


Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

36 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca


Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

41 hari lalu

Nyamuk malaria (Reuters Photo/Paulo Whitake
Dinas Kesehatan Sorong Selatan Temukan 47 Kasus Malaria pada Januari-Maret

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sorong Selatan, Marthina Atanay, mengatakan seluruh kasus malaria tersebut sudah ditindaklanjuti puskesmas setempat.


Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

2 Februari 2024

Ilustrasi serangga laron. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

Semut api, laron, dan nyamuk serangga yang merespons perubahan cuaca selama musim hujan.


Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

30 Januari 2024

Pengukuhan delapan Guru Besar baru Universitas Jember, Senin, 29 Januari 2024. Foto: Humas Universitas Jember
Universitas Jember Tambah 8 Guru Besar, dari Matematika sampai Ilmu Akuntansi

Universitas Jember targetkan tembus 100 guru besar pada 2028.


6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

12 Januari 2024

Petugas melakukan pengecekan golongan darah di PMI  Kediri, Jawa Timur  (22/12). Menjelang Natal dan Tahun Baru, stok darah ada 236 kantong, hanya cukup untuk lima hari mendatang. ANTARA/Arief Priyono
6 Risiko Kesehatan yang Bisa Dilihat dari Golongan Darah

Satu hal yang tidak bisa Anda ubah adalah golongan darah yang jadi salah satu faktor krusial penentu kesehatan.


Nyamuk Diklaim Bisa Diusir dengan Perangkat Suara, Bagaimana Bukti Ilmiahnya?

20 Desember 2023

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Nyamuk Diklaim Bisa Diusir dengan Perangkat Suara, Bagaimana Bukti Ilmiahnya?

Meskipun banyak aplikasi yang mengklaim dapat mengusir nyamuk dengan suara khusus, namun klaim tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah.