Jangkrik Enak dan Bergizi, Cek Cara Aman Memakannya

Reporter

Antara

Jumat, 27 Mei 2022 09:20 WIB

Ahli biologi Federico Paniagua memakan jangkrik saat makan siang di Grecia, Kosta Rika, 13 Juli 2019. REUTERS/Juan Carlos Ulate

TEMPO.CO, Jakarta - Jangkrik termasuk sumber makanan yang tersedia di sejumlah negara, termasuk Thailand. Kini, serangga ini disajikan dalam berbagai bentuk makanan sehingga orang tak perlu bertatap mata dengan wujud asli saat ingin menyantapnya.

Jangkrik tersedia dalam versi tepung atau bubuk dan ditambahkan ke dalam berbagai makanan, seperti produk roti, sup, minuman, protein bar. Tak hanya makanan dan minuman, serangga ini juga dijadikan salah satu bahan dalam produk kecantikan.

"Anda bisa coba dalam bentuk produk jadi seperti protein bar, tak perlu melihat langsung wujud jangkrik karena kami menghindari menunjukkannya dalam gambar (di kemasan)," ujar Chief Executive Officer Global Bugs Asia, Kanitsanan Thanthitiwat.

Berbicara kandungan nutrisi, protein termasuk salah satunya. Jangkrik diketahui memiliki kandungan protein lebih banyak dari daging sapi, ayam, dan babi. Studi memperlihatkan jangkrik bubuk mengandung sekitar 65,5 persen protein sementara jangkrik dewasa menyediakan 13,2-20,3 gram protein per 100 gram.

Beberapa spesies jangkrik juga mengandung sembilan asam amino esensial dalam proporsi yang ideal. Sebuah ulasan pada 2020, seperti dikutip dari Healthline, menemukan tubuh dapat mencerna proporsi protein dari jangkrik daripada dari telur, susu, atau daging sapi. Ini menunjukkan tubuh mencerna protein jangkrik lebih baik daripada sumber protein nabati.

Advertising
Advertising

Jangkrik memiliki rangka luar keras mengandung kitin atau sejenis serat yang sulit dicerna. Ketika rangka ini dihilangkan, angka kecernaan protein jangkrik meningkat secara dramatis. Selain protein, jangkrik juga mengandung banyak nutrisi lain, termasuk lemak, kalsium, kalium, zinc, magnesium, biotin, asam pantotenat, dan zat besi.

Penelitian menemukan kandungan zat besi jangkrik 180 persen lebih tinggi daripada daging sapi, plus lebih tinggi kalsium dan vitamin B riboflavin daripada produk daging seperti ayam, babi, dan sapi. Terlebih lagi, jangkrik termasuk sumber serat yang kaya. Studi menunjukkan kandungan serat jangkrik bisa mencapai 13,4 persen dalam porsi 100 gram. Selain itu, jangkrik menyediakan lemak yang sebagian besar dalam bentuk asam lemak tak jenuh ganda.

Studi telah menghubungkan ini dengan manfaat kesehatan, termasuk perbaikan dalam faktor risiko penyakit jantung. Masyarakat di Afrika, Asia, dan Amerika Latin bahkan menjadikan konsumsi serangga termasuk bagian budaya masyarakat. Orang-orang menggunakan sekitar 2.100 spesies serangga untuk dijadikan makanan dengan jangkrik menjadi sumber paling umum di seluruh dunia.

Walau begitu, pada kenyataannya, menurut Thanthitiwat, kebanyakan masyarakat di berbagai belahan dunia masih belum bisa menerima serangga sebagai salah satu pilihan bahan pangan sumber alternatif. Penelitian menunjukkan orang-orang di negara-negara Barat tidak sepenuhnya nyaman memakan serangga karena cenderung memandangnya sebagai sesuatu yang najis atau berpotensi berbahaya.

Namun, seiring waktu lebih banyak orang mulai menerima konsumsi jangkrik karena perusahaan makanan menciptakan produk berbasis jangkrik dengan bentuk dan kemasan yang lebih menarik, seperti bubuk dan protein bar.

"Semua orang takut mencicipi jangkrik tetapi bila Anda membuka pikiran dan paham ini sangat terkait dengan konsep keberlanjutan, hanya membutuhkan sedikit sumber daya untuk membuat 1 kg jangkrik. Buka hati dan cobalah," sarannya.

Walau begitu, mencoba langsung jangkrik dalam wujud asli mungkin bukan ide buruk. Orang-orang dengan riwayat alergi terhadap jenis kerang-kerangan dan tungau debu perlu waspada bila ingin mengonsumsi jangkrik. Tetapi, penelitian di bidang ini masih kurang dan para ilmuwan masih perlu melakukan lebih banyak studi untuk memahami sepenuhnya potensi reaksi alergi terkait konsumsi serangga. Beberapa peneliti mengingatkan serangga dapat bertindak sebagai pembawa patogen yang dapat menginfeksi manusia dan hewan.

Baca juga: Jangkrik Tingkatkan Bakteri Baik dalam Usus, Mau Coba?

Berita terkait

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

1 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

5 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

6 hari lalu

Pakar Serangga IPB Ungkap Spesies Baru Serangga yang Bermanfaat bagi Manusia

Berbagai serangga yang memberikan manfaat bagi manusia berupa produk yang bernilai komersial.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

7 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

7 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

7 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

7 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

7 hari lalu

World Central Kitchen Akan Kembali Beroperasi di Gaza

Setelah sebulan kejadian penyerangan pada relawan World Central Kitchen, LSM itu sekarang siap beroperasi kembali

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

8 hari lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

9 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya