Cyberchondria, Gangguan Kecemasan Akibat Mencari Informasi Kesehatan Secara Online

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Kamis, 23 Juni 2022 17:37 WIB

Ilustrasi wanita sedang browsing internet. Pixabay.com

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak informasi kesehatan telah tersedia dalam jaringan Internet. Penelitian tahun 2013 menunjukkan, 1 dari 3 orang dewasa telah menggunakan Internet untuk mencoba mencari informasi tentang kondisi medis.

Mengutip publikasi ilmiah berjudul Cyberchondria Amidst Covid-19 Pandemic: Challenges and Management Strategies jumlah angka itu naik beberapa beberapa tahun belakangan. Penyebabnya ketika orang mulai mencari informasi terbaru tentang pandemi Covid-19.

Mengapa orang mengalami cyberchondria?

Sebagian orang menganggap akses informasi daring tentang kesehatan bermanfaat untuk membantu perawatan. Tapi, untuk sebagian yang lain, gejala mencari tahu masalah kesehatan di Internet cenderung menakutkan, terkadang orang menganggap dirinya memiliki kondisi kesehatan yang serius. Kondisi itu dikenal sebagai cyberchondria.

Merujuk Psych Central, cyberchondria adalah istilah untuk menyebut seseorang yang mengembangkan kecemasan ekstrem yang tak beralasan menggunakan Internet untuk mencari informasi medis. Kecemasan yang muncul dari pencarian online mungkin akan tetap ada, walaupun sudah tak lagi menelusuri jaringan Internet. Padahal, belum ada konfirmasi profesional medis terhadap kondisi kesehatan.

Cyberchondria bukanlah diagnosis formal. Itu sebabnya, tak tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5). Istilah ini plesetan dari kata hipokondria dikenal juga sebagai gangguan kecemasan penyakit yang tercantum dalam DSM-5.

Tanda-tanda cyberchondria

Advertising
Advertising

Cyberchondria bukan diagnosis formal. Tak ada gejala resmi kriteria diagnosis. Menurut publikasi ilmiah berjudul Cyberchondria: Parsing Health Anxiety From Online Behavior, berikut beberapa kondisi yang menandakan Cyberchondria.

1. Menghabiskan setidaknya 1 jam hingga 3 jam untuk memeriksa gejala secara online

2. Pencarian online mengakibatkan merasa tertekan dan cemas

3. Kebutuhan untuk mencari informasi kesehatan terasa memaksa dan sulit ditolak

4. Takut memiliki beberapa penyakit, bukan hanya satu atau dua

5. Merasa perlu mencari kepastian dari dokter atau profesional medis

6. Tidak mempercayai jawaban yang didapatkan dari profesional medis

7. Merasa kebutuhan memaksa untuk memeriksa kembali gejala secara online, bahkan setelah melakukan pencarian menyeluruh sebelumnya. Pada beberapa hari, mungkin memeriksa kembali gejala empat atau lima kali, bahkan lebih.

Baca: Gangguan Kecemasan Mempengaruhi Kemampuan Berbicara, Apa Itu Mutisme?

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

8 hari lalu

3P Ciri Orang Alami Gangguan Jiwa, Ini yang Perlu Dilakukan

Psikiater menyebut ciri-ciri orang dengan gangguan jiwa yang butuh pertolongan medis. Ciri-ciri gangguan jiwa itu diistilahkan dengan 3P.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

12 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya