Meski Tak Menular ke Manusia, Tetap Waspadai Penyakit Mulut dan Kuku

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 26 Juni 2022 15:46 WIB

Dokter hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bandung memeriksa kondisi kesehatan domba di milik pedagang hewan kurban di kawasan Sukarno Hatta, Bandung, Jawa Barat, 24 Juni 2022. Domba diperiksa kondisi kesehatannya terkait penyebaran penyakit mulut dan kuku serta kelayakan dari segi usia. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak bukan termasuk risiko kesehatan masyarakat. Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian, Nuryani, mengatakan PMK tidak mudah menular ke manusia.

Meski demikian, ia mengatakan ada beberapa temuan yang menyebutkan para peternak mengalami gejala yang mirip setelah hewannya sakit sehingga ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Terlebih, manusia bisa menjadi perantara penyebaran.

"Kita tetap harus waspada terkait penularan PMK ini. Manusia bisa beperan sebagai pembawa penyakit dari pakaian, sepatu, tangan, dan alat pernapasan," kata Nuryani dalam Webinar Virtual 'Mewaspadai Penyakit Mulut dan Kuku pada Hewan terhadap Kesehatan Manusia,' Minggu, 26 Juni 2022.

Bahkan, beberapa negara sudah mengimbau warganya untuk menghindari daerah yang terpapar PMK. Pasalnya, dengan mengurangi mobilitas ke daerah terdampak bisa mengurangi faktor penularan.

"Bapak Presiden juga mengantisipasi untuk betul-betul menjaga daerah-daerah yang belum tertular seperti Bali supaya bisa dikendalikan. Tidak ada penularan," katanya.

Advertising
Advertising

Indonesia dinyatakan bebas PMK selama 32 tahun sejak 1990 hingga Mei 2022 tanpa vaksinasi. Sebelum akhirnya kebobolan pada tahun ini, status tersebut berhasil dipertahankan meski ancaman virus terus mengintai.

Sebagian besar negara di Asia Tenggara belum bebas PMK secara negara (country based). Kini, status negara bebas PMK Indonesia ditangguhkan oleh Organisasi Dunia untuk Kesehatan Hewan (OIE).

Adapun, tindakan pengendalian dan pemberantasan wabah PMK antara lain:
-Memberlakukan pembatasan pergerakan/lalu lintas ternak dan produk ternak.
-Karantina kandang/peternakan yang terinfeksi, diduga terinfeksi atau yang dianggap berisiko terinfeksi.
-Destruksi dan disposal ternak yang terinfeksi dan yang berisiko.
-Disinfeksi bahan-bahan yang terkontaminasi di peternakan yang terinfeksi dan bahan-bahan yang kontak berisiko tinggi dengan peternakan yang terinfeksi.
-Vaksinasi untuk meningkatkan resistensi hewan yang rentan dan mengurangi infeksi begitu hewan terinfeksi.

Sementara itu, untuk mencegah penularan PMK di peternakan antara lain:
-Pastikan ternak divaksinasi dua kali.
-Hindari membeli atau memindahkan ternak selama masa wabah PMK.
-Jangan membeli ternak dari daerah wabah atau terduga wabah.
-Hanya membeli dari sumber yang terpercaya.
-Ternak yang baru kembali atau dibeli dari pasar hewan harus dipisahkan dari ternak lain dan dikarantina selama minimal 14 hari.
-Amankan peternakan dengan membuat pembatas untuk mencegah masuknya orang yang tidak berkepentingan dan/atau ternak/hewan rentan.
-Pastikan adanya tindakan untuk menghilangkan virus PMK masuk ke lingkungan peternakan dengan melakukan pembersihan dan disinfeksi untuk kendaraan, orang, sepatu, dan barang lain yang memungkinkan masuknya PMK.
-Memastikan sumber air yang bersih dan tidak ada kontaminasi virus PMK.
-Laporkan setiap kecurigaan terhadap PMK di peternakan.

Baca juga: Kenali Gejala dan Cara Antisipasi Penyakit Mulut dan Kuku

Berita terkait

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

7 jam lalu

Hewan Ternak Mati Akibat Penyakit Ngorok, Begini Penjelasan Dokter Hewan Unair

Ratusan sapi dan kerbau yang terserang penyakit ngorok ini mati mendadak.

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

22 jam lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

5 hari lalu

Barang Pekerja Migran Bebas Masuk tapi Harus Ikuti Peraturan Menteri Keuangan, Apa Saja Syaratnya?

Kementerian Perdagangan menghapus pembatasan jumlah maupun jenis pengiriman atau barang impor milik pekerja migran (PMI) tapi tetap diawasi Bea Cukai

Baca Selengkapnya

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

19 hari lalu

Pasangan Lansia di Selandia Baru Tewas Diseruduk Domba

Pasangan suami istri lanjut usia di Selandia Baru tewas setelah diseruduk domba jantan di sebuah peternakan. Oleh polisi, domba itu ditembak mati.

Baca Selengkapnya

Profil Muhadjir Effendy, Menko PMK yang Dipanggil MK Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

36 hari lalu

Profil Muhadjir Effendy, Menko PMK yang Dipanggil MK Jadi Saksi di Sidang Sengketa Pilpres

Menko PMK Muhadjir Effendy bakal menjadi saksi dalam sidang sengketa pilpres di MK. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Pengiriman Jagung Impor Lambat, Asosiasi Peternak Layer Nasional Khawatir Jika Impor Dihentikan

46 hari lalu

Pengiriman Jagung Impor Lambat, Asosiasi Peternak Layer Nasional Khawatir Jika Impor Dihentikan

Kementerian Pertanian (Kementan) akan menyetop impor jagung menjelang Ramadan 2024.

Baca Selengkapnya

Bulog akan Hentikan Impor Jagung

50 hari lalu

Bulog akan Hentikan Impor Jagung

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan akan mengikuti aturan pemerintah untuk menghentikan impor jagung.

Baca Selengkapnya

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

53 hari lalu

Ramadan di Yogyakarta Diwarnai Kasus Antraks, Tradisi Berbahaya Ini Diminta Dihilangkan

Kasus suspek antraks di Sleman dan Gunungkidul, Yogyakarta, itu diduga kembali terjadi karena adanya tradisi purak atau brandu yang berbahaya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

55 hari lalu

Apa Saja Gejala Antraks yang Diduga Serang Belasan Warga Sleman?

Belasan warga menunjukkan gejala antraks setelah mengkonsumsi daging sapi. Daging sapi tersebut diduga terkontaminasi antraks.

Baca Selengkapnya

Wabah Anthrax dari Hewan Ternak Muncul Lagi di Gunungkidul, Begini Saran Pakar UGM

58 hari lalu

Wabah Anthrax dari Hewan Ternak Muncul Lagi di Gunungkidul, Begini Saran Pakar UGM

Penyakit anthrax dari darah hewan ternak kembali muncul di Gunungkidul. Virus itu berpotensi menular ke manusia.

Baca Selengkapnya