Kasus Covid-19 Kembali Tinggi, Perhatikan Juga Gejala di Perut

Reporter

Bisnis.com

Senin, 27 Juni 2022 22:15 WIB

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Selain gejala umum seperti demam, batuk, dan kelelahan, ada juga gejala COVID-19 berupa perut buncit dan gangguan perut lain. Penelitian telah menemukan penyebab virus corona dapat memasuki sistem pencernaan melalui reseptor permukaan sel untuk enzim yang disebut angiotensin converting enzyme 2.

Dilansir dari Times of India, masalah pencernaan dapat dengan mudah terjadi karena reseptor untuk enzim ini 100 kali lebih umum di saluran pencernaan dibanding pernapasan. Aplikasi ZOE COVID Study di Inggris melaporkan sebagian besar pasien yang dites positif COVID-19 mengalami gejala gastrointestinal (GI). Gejala GI juga merupakan ciri umum virus corona selama strain Alpha dan Delta, dan juga muncul selama gelombang Omicron. Berikut beberapa gejala COVID-19 yang dapat mempengaruhi perut.

Diare
Orang dengan COVID-19 umumnya mengalami diare. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology meneliti 206 pasien dengan kasus COVID-19 ringan. Mereka menemukan 48 orang hanya memiliki gejala pencernaan dan 69 lain memiliki gejala pencernaan dan pernapasan.

Dari total 117 orang dengan gangguan lambung, 19,4 persen di antaranya mengalami diare sebagai gejala awal. Sebuah studi tahun 2021 yang diterbitkan di SN Comprehensive Clinical Medicine menemukan pasien COVID-19 yang mengalami diare sebagai salah satu gejala yang muncul lebih mungkin mengalami infeksi parah.

Sakit perut
Beberapa penderita COVID-19 mengeluhkan sakit perut akut dan nyeri perut saat terinfeksi. Sebuah studi di Beijing menganalisis semua studi klinis COVID-19 dan laporan kasus terkait masalah pencernaan yang diterbitkan antara Desember 2019 dan Februari 2020. Mereka menemukan 2,2-6 persen pasien mengalami sakit perut.

Advertising
Advertising

Sakit perut yang terkait dengan virus corona sering disertai tanda-tanda lain, seperti sakit kepala dan kelelahan. Dalam beberapa kasus, orang yang terinfeksi mungkin juga mengalami sakit tenggorokan dan kehilangan nafsu makan.

Kehilangan nafsu makan
Selain gejala gastrointestinal, banyak pasien COVID-19 juga melaporkan kehilangan nafsu makan. Menurut penelitian Beijing yang sama, sekitar 39,9-50,2 persen orang mengalami kehilangan nafsu makan. Studi ZOE COVID juga menemukan satu dari tiga pasien COVID-19 kehilangan nafsu makan, yang menyebabkan malas makan.

Kehilangan nafsu makan dapat disebabkan oleh perasaan terlalu sakit atau lelah untuk menyiapkan atau makan. Untuk orang dewasa di atas 35 tahun, kehilangan nafsu makan biasanya berlangsung selama rata-rata empat hari, tetapi bisa juga seminggu atau lebih untuk pemulihan total. Pada usia di bawah 35, kehilangan nafsu makan biasanya berlangsung 2-3 hari dan mereka menjadi lebih baik dalam seminggu.

Baca juga: Bedakan Gejala Covid-19, Flu, Pilek, dan Alergi

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

3 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

5 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

12 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya