Memisahkan Kantong Uang, Adalah Pengetahuan Dasar Kelola Keuangan

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 30 Juni 2022 23:48 WIB

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Aning memiliki 3 ATM di 3 bank yang berbeda. Menurutnya, ketiga dana yang ada di bank masing-masing itu, memiliki kegunaan yang berbeda-beda dalam pengaturan keuangan pribadinya. "Satu untuk tabungan dana darurat, satu untuk investasi, satu lagi untuk jajan dan keperluan sehari-hari," katanya kepada Tempo pada 28 Juni 2022.

Wanita 40 tahun itu sudah melakukannya sejak 5 tahun terakhir. Ia mengetahui harus membagikan pendapatannya untuk berbagai keperluan. Namun ternyata menyimpannya di berbagai bank cukup menyulitkannya khususnya dalam hal administrasi. "Biaya adminnya kan jadi banyak. Dan agak ribet sih kalau ada apa-apa, harus urus ke bank masing-masing," katanya.

Head of Product and Customer Value Proposition Bank Jago, Irene Santoso memberikan pemaparan kepada Media soal aplikasi Bank Jago pada 9 Juni 2022/Bank Jago

Head of Sustainability Bank Jago Andy Djiwandono mengatakan salah satu poin dasar dalam mengelola keuangan adalah membagi pendapatan kita ke berbagai pos sesuai keperluannya. "Memisahkan berbagai anggaran itu adalah langkah pertama dalam mengatur keuangan. Kalau uang tidak dibagi ke pos masing-masing, kan kita jadi tidak tahu uang kita itu untuk apa saja," katanya pada awal Juni 2022.

Bank Jago, kata Andy, cukup intens berkolaborasi dengan para finansial planner untuk meningkatkan ilmu finansial masyarakat. Menurut Andy, saran pertama yang diberikan para finansial planner itu adalah memisahkan uang sesuai kebutuhannya. "Harus langsung dipisahkan, agar tidak kebablasan. Langsung taruh di pos apa saja yang harus dibayarkan," katanya.

Kegiatan memisahkan dana untuk berbagai keperluan di bank-bank yang berbeda seperti yang dilakukan Aning, memang bisa dilakukan. Namun Andy mengatakan saat ini sudah semakin banyak cara untuk membagi pendapatan ke berbagai kantong. Salah satu yang ditawarkan Bank Jago adalah dengan menyiapkan berbagai kantong dalam fitur di aplikasinya.

Advertising
Advertising

Fitur kantong menjadi salah satu fitur andalan Bank Jago. Andy mengatakan dari riset yang dilakukan oleh Bank Jago terhadap 10 ribu responden. Sebenarnya sudah lumayan banyak orang yang paham untuk membagikan pendapatan mereka ke berbagai pos sesuai kebutuhan. Namun salah satu tantangan yang masih dirasakan masyarakat adalah dalam proses pemisahan dana.

Aplikasi Bank Jago memiliki fitur pocket alias kantong. Pengguna aplikasi itu bisa membagikan dana mereka sesuai keperluannya. Dalam setahun terakhir, kata Andy, para konsumen memang sangat menunggu fitur kantong ini. "Kami melihat rata-rata orang memiliki minimal 2 kantong untuk keperluannya," kata Andy yang menggunakan 13 kantong saat ini.

Di Aplikasi Bank Jago, biasanya setiap kantong itu diberikan nama masing-masing sesuai dengan keperluannya. Menurut Andy, salah satu kata kunci yang cukup sering ditulis dalam aplikasi itu adalah nama kantong 'Jalan-Jalan' dan 'Kawin'. Artinya cukup banyak orang yang sudah menyiapkan tabungan untuk keperluan jalan-jalan serta untuk pun menikah.

Cukup mudah bagi Tempo untuk menambah kantong sesuai keperluan. Bahkan dari pengalaman Tempo menggunakan aplikasi itu, ada pula fitur kantong dengan kunci. Artinya, ketika kita memiliki tujuan tertentu, maka kita bisa mengunci kantong itu agar kita bisa fokus untuk terus menambah isi kantong dan tidak mengambilnya untuk keperluan yang berbeda.

Ilustrasi Bank Jago/Bank Jago

Menurut Andy, kantong dengan kunci itu menjadi salah satu jawaban dari tantangan kedua masalah finansial yang kerap dialami masyarakat. Ia mengatakan masih banyak masyarakat yang sulit merencanakan, memantau dan konsisten dalam budgeting. "Banyak orang yang butuh bantuan untuk mengontrol total pengeluaran mereka dan bagaimana bisa mencapai tujuan keuangan yang mereka inginkan," katanya. Dengan adanya kunci dalam kantong, harapannya masyarakat bisa lebih fokus mencapai tujuannya.

Hal unik lain yang ditawarkan dalam fitur kantong ini adalah soal kantong yang sifatnya publik alias Kantong Bersama. Head of Product and Customer Value Proposition Bank Jago, Irene Santoso, mengatakan fitur Kantong Bersama dapat dibagikan bersama pengguna Bank Jago lain. Anda dapat memilih untuk mengizinkan pengguna lain menggunakan uang di kantong dengan limit tertentu atau hanya mengizinkan pengguna lain untuk hanya boleh melihat transaksi yang terjadi. "Biasanya fitur ini digunakan ketika Anda sedang trip bareng dengan teman-teman. Jadi kita bisa lihat berbagai tambahan dan kekurangan dana yang digunakan," kata Irene.

Fitur bersama ini juga bisa menjadi salah satu solusi untuk mengumpulkan dana dalam arisan. Irene mencontohkan bahwa dengan apliaksi Bank Jago, si bandar atau ketua anggota arisan tidak perlu untuk menghubungi secara langsung para anggota arisan untuk meminta uang arisan bulanan. "Kita bisa mengingatkan orang yang bayar dengan pengingat dari Bank Jago. Biasanya kan orang malu menagih uang arisan secara reguler, fitur pengingat ini bisa sangat membantu," kata Irene.

Dalam proses arisan itu pula, masyarakat bisa melihat transaksi dengan lebih transparan. Misalnya para anggota arisan bisa melihat pemasukan dan pengeluaran yang tertera di fitur Bank Jago sehingga mereka tidak perlu takut ada upaya penyelewengan dana.

Irene juga mencontohkan bagaimana membayar berbagai keperluan kebutuhan sehari-hari. Menurutnya, Bank Jago mencoba mempermudah masyarakat dalam menangani masalah ini. Bank Jago bisa mentransfer ke berbagai bank secara gratis. Dengan begitu masyarakat tidak perlu gundah gulana soal uang admin bank ketika harus membayar berbagai tagihan. Bank Jago juga bisa top up ke akun Gojek. "Dengan begitu, masyarakat bisa lebih mudah melakukan transaksi ke berbagai lembaga," kata Irene.

Bagi masyarakat yang sudah berinvestasi, Irene juga menjelaskan bahwa Bank Jago sudah bekerja sama dengan aplikasi investasi Bibit.

Sudah ada banyak aplikasi yang bekerja sama dengan Bank Jago untuk memudahkan konsumen. Andy mengatakan ke depannya, ia berharap Bank Jago bisa terus menambah mitra integrasi dan meluncurkan berbagai produk baru. "Yang menarik adalah integrasi dengan partner. Karena dengan itu, kita biasanya membuat suatu fitur yang unik yang hanya ada dari partnership tersebut," kata Andy.

Menurut Andy, ada beberapa tujuan yang bisa dicapai masyarakat ketika menggunakan aplikasi Bank Jago. Dengan bantuan aplikasi yang bisa memudahkan kegiatan masyarakat dan mencapai target pribadi dengan konsistensi, bisa lebih mudah membangun bisnis dengan niat dan tambahan kerja keras.

Masyarakat pun bisa mencapai mimpi dengan pasangan dalam kesetiaan dan transparansi. Lalu masyarakat bisa mempersiapkan masa dengan dengan disiplin dan konsistensi, terakhir masyarakat bisa hidup lebih berkah dengan menjalani kehidupan sesuai nilai kepercayannya.

Baca: Kebiasaan Mengelola Keuangan yang Berisiko Tinggi

Berita terkait

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

2 jam lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

12 jam lalu

Fitch Naikkan Rating Bank Mandiri jadi BBB

Bank Mandiri meraih kenaikan peringkat Internasional Jangka Panjang dan Jangka Pendek pada level "BBB", dari sebelumnya

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

1 hari lalu

Sri Mulyani: Investasi Bidang Pendidikan Membuka Peluang Indonesia Maju

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan investasi di bidang pendidikan akan membuka peluang Indonesia menjadi lebih maju.

Baca Selengkapnya

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

1 hari lalu

Wamen BUMN Sebut Freeport Bisa Produksi 50 Ton Emas Batangan per Tahun: Mulai Mei di Manyar

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo menargetkan Indonesia mulai bulan ini bakal memproduksi emas batangan secara mandiri hingga 50 ton per tahun.

Baca Selengkapnya

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

1 hari lalu

Startup Runchise Kumpulkan Modal Segar Rp 16 Miliar, Akan Digunakan untuk Apa Saja?

Startup manajemen restoran dan waralaba kuliner dalam negeri, Runchise, memperoleh pendanaan segar sebesar US$1 juta atau sekitar Rp 16 miliar.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

1 hari lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

2 hari lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

2 hari lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

2 hari lalu

BRI Danareksa dan Succor AM Jalin Kerja Sama, Bidik Kenaikan AUM 50 Persen

Sucor Aset Management menjalin kerja sama dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk distribusi produk investasi reksa dana. Seperti apa targetnya tahun ini

Baca Selengkapnya