Perkuat Teknologi dalam Telemedicine Demi Keselamatan Pasien

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 20 Juli 2022 23:00 WIB

Ilustrasi Layanan Telemedicine. TEMPO / Hilman Fathurrahman W

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia layanan telemedicine, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) bekerja sama dengan Perhimpunan Kedokteran Digital Terintegrasi Indonesia Predigti dan teknologi klinis Wolters Kluwer demi menjunjung tinggi keunggulan medis dan keselamatan pasien. Good Doctor juga bermitra dengan UpToDate.

Good Doctor tidak hanya memberikan rekomendasi tetapi memastikan bahwa rekomendasi yang diberikan berkualitas terbaik, demi kebaikan pasien. Harapannya kolaborasi itu bisa menjadi solusi pendukung keputusan klinis yang terkait dengan peningkatan hasil pasien. Kolaborasi ini juga diharapkan bisa memberi dampak untuk dokter sebagai pemberdayaan dalam mendiagnosis dan mendidik pasien.

Head of Medical, PT Good Doctor Technology Indonesia, Adhiatma Gunawan, mengatakan, dalam tahap awal telemedicine, yaitu telekonsultasi. Pada tahap ini, timnya menjamin aspek kualitas medis dari layanan telekonsultasi dengan melengkapi dokter untuk memberikan telemedicine berbasis bukti bagi pengguna. “Oleh karena itu, kami senang dapat bermitra dengan UpToDate, industri terkemuka dalam dukungan keputusan medis karena meningkatkan akses dokter kami ke sumber medis terbaru dan terpercaya,” katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 18 Juli 2022.

Adhiatma mengatakan dengan melengkapi para dokternya dengan informasi medis terbaru dari UpToDate, ia memastikan bahwa standar perawatan timnya juga mengikuti standar internasional. UpToDate menyediakan akses ke lebih dari 12.000 topik klinis di 25 spesialisasi, lebih dari 9.500 rekomendasi bertingkat, lebih dari 6.900 entri obat khusus, dan lebih dari 200 kalkulator medis untuk mendukung dokter kami dengan akses ke informasi dan sumber daya medis yang valid, tepercaya, dan diperbarui. Beberapa negara ini sudah membuktikan keunggulan UpToDate. Para peneliti di National University Hospital Singapura menemukan bahwa penggunaan UpToDate menyebabkan perubahan dalam keputusan klinis sebanyak 37 persen. Di sebuah rumah sakit di Jepang, tingkat kesalahan diagnosis untuk pasien yang diperiksa dokter menggunakan UpToDate adalah 2 persen, dibandingkan dengan 24 persen untuk pasien yang diperiksa dokter tanpa UpToDate. Para peneliti di Universitas Harvard menyimpulkan bahwa penggunaan UpToDate dikaitkan dengan peningkatan kualitas perawatan.

Country Manager Indonesia, Clinical Effectiveness, Health, dari Wolters Kluwer, Keefe Halim, mengatakan, timnya bangga melayani institusi medis dan rumah sakit pendidikan terkemuka di dunia, termasuk di Indonesia. Kami senang dapat bermitra dengan Good Doctor yang juga berkolaborasi pada UpToDate untuk memperlengkapi dokter mereka dengan sumber daya medis yang luas, tepercaya, dan terbaru. “Kolaborasi ini berarti Good Doctor akan memberikan saran berbasis bukti—peran yang sangat penting dalam membuat keputusan klinis. Selain itu, ada standardisasi pelayanan sehingga pasien tidak akan memilih dokter karena mereka percaya bahwa dokter mana pun memiliki standar kualitas yang sama,” katanya.

Sebelum ada kerja sama ini, Adhiatma mengatakan timnya selalu membekali para dokter dengan berbagai pelatihan, baik pelatihan internal maupun eksternal secara berkala serta memberikan akses ke sumber daya medis berbasis bukti. Dikutip dari WHO, keselamatan pasien sangat penting untuk memberikan layanan kesehatan esensial yang berkualitas. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi risiko, kesalahan dan kerugian yang terjadi pada pasien selama pemberian pelayanan kesehatan. Investasi dalam mengurangi cedera pasien dapat menghasilkan penghematan finansial yang signifikan, dan yang lebih penting adalah hasil yang lebih baik untuk pasien. Contoh pencegahannya adalah dengan melibatkan pasien, yang jika dilakukan dengan baik dapat mengurangi beban kerugian hingga 15 persen. Kesalahan diagnosis merupakan salah satu isu keselamatan pasien yang paling mengkhawatirkan.

Sebuah studi retrospektif yang mengidentifikasi 100 pasien yang mengunjungi departemen rawat jalan sebuah rumah sakit berbasis komunitas di Jepang dari Juli 2014 hingga Juni 2015 menunjukkan bahwa sistem manajemen pengetahuan klinis berbasis komputer dapat mencegah dan mengurangi kesalahan diagnosis. Tingkat kesalahan diagnosis dokter yang dilengkapi sistem berbasis komputer secara signifikan lebih rendah daripada dokter yang tidak dilengkapi sistem ini. Dengan sumber daya medis berbasis bukti ini, dokter terbantu dalam membuat keputusan untuk perawatan pasien. Dengan kata lain, integrasi keterampilan klinis dokter dengan bukti ilmiah yang terkandung dalam berbagai sumber medis berbasis bukti memungkinkan dokter untuk membuat keputusan terbaik bagi pasien bahkan dalam layanan telekonsultasi, dokter dan pasien tidak bertemu secara langsung.

Advertising
Advertising

Good Doctor juga menerapkan Pengendalian Mutu Medis Tiga Lapis (Three Layers Medical Quality Control) di platformnya sejak diluncurkan. Sistem Three Layers Medical Quality Control ini meninjau kasus telekonsultasi setiap hari dan meninjau umpan balik pengguna yang diterima melalui hasil survei mengenai keberhasilan terapi (Therapeutic Efficacy Survey) dan bagian pelayanan konsumen (Customer Experience).

Jika terjadi potensi risiko medis, akan dilakukan peninjauan dan verifikasi kesalahan sehingga dapat dilakukan tindakan mitigasi dan pemulihan layanan. Peninjauan juga dilakukan jika setelah minum obat ternyata kondisi pasien tidak membaik atau bahkan pasien mengalami efek samping, kasus akan didiskusikan dan diselidiki sehingga tindakan mitigasi dan pemulihan layanan yang tepat dapat ditentukan.

Dengan proses Quality Control seperti ini, pasien diharapkan mendapat pelayanan dengan baik sehingga apabila kondisi pasien tidak membaik walaupun sudah minum obat dan mengikuti anjuran dokter atau pasien mengalami efek samping tidak akan terjadi.

Ketua Umum Predigti Agus Ujianto mengatakan di masa mendatang, tidak tertutup kemungkinan Good Doctor akan menyediakan alat-alat remote medical consultation canggih lainnya. “Selain itu, Komite Medis di Good Doctor merupakan kemajuan lain yang dicapai platform ini yang juga patut diapresiasi,” katanya.

Agus berharap agar Good Doctor menetapkan periodisasi, yaitu kapan akan memperluas layanannya untuk menyediakan layanan digital yang lain, tidak hanya telekonsultasi. Good Doctor juga diharapkan mempersiapkan untuk transformasi kesehatan yang dicanangkan Kementerian Kesehatan, yaitu citizen health apps (setiap pasien memiliki data sendiri yang bisa dibawa ke mana pun). Sebuah kebanggaan jika platform bisa menjadi fasilitas kesehatan. Good Doctor bisa mulai bekerja sama dengan spesialis di bidang kedokteran, seperti bedah plastik dan bedah anak. Dengan demikian, Good Doctor akan memiliki layanan unggulan sekaligus menjadi pemimpin di dunia telemedicine.

Agus menambahkan bahwa telemedicine kini sudah menjadi kebutuhan yang harus dipersiapkan dan terjamin kualitasnya untuk tata laksana di bidang kesehatan. “Jadi, petugas, teknologi, dan regulasi harus siap untuk ke depannya karena dunia semakin padat, penyakit semakin banyak, antrean pasien semakin panjang, belum lagi pandemi dan beberapa penyakit infeksi menular masih banyak terjadi. Oleh karena itu, hal-hal yang dapat diatasi dengan telemedicine akan sangat bermanfaat,” katanya.

Baca: Telemedicine Diperluas ke Luar DKI, Menkes: Pasien Isoman Dapat Obat Gratis

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

21 jam lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

2 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

7 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

10 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

11 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

11 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

12 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya