Buku Kesehatan Ibu dan Anak Bisa Jadi Pedoman Orang Tua Cegah Anak Stunting

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 25 Juli 2022 16:50 WIB

Ilustrasi keluarga. (Pexels/William Fortunato)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Erna Mulati menjelaskan keluarga memiliki peran dalam menurunkan angka stunting atau kekerdilan, salah satunya melalui pemanfaatan buku kesehatan ibu dan anak (KIA) sebagai medium pembelajaran.

“Buku revisi sudah begitu lengkap melihat beberapa faktor risiko yang kemungkinan terjadi pada ibu hamil dan anak-anak, serta terkait dengan pencatatan termasuk untuk pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut,” kata Erna dalam media gathering yang dilakukan secara virtual, Senin.

Untuk kondisi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), ia juga mengatakan Kemenkes juga telah mengembangkan buku KIA Khusus Bayi Kecil sejak tahun lalu mengingat intervensi yang dilakukan tidak sama dengan anak-anak dengan umur cukup bulan atau anak dengan berat badan normal.

Hingga saat ini, pemerintah telah menyediakan berbagai layanan dan program kesehatan, terutama terkait dengan stunting, sesuai siklus hidup mulai dari pada usia sekolah dan remaja, calon pengantin dan pasangan usia subur, hingga pelayanan KIA. “Kami harapkan semua kelompok sasaran mendapatkan pelayanan secara lengkap sesuai dengan program yang ada di Kemenkes dan diturunkan sampai ke tingkat puskesmas,” kata Erna.

Tidak hanya keluarga atau masyarakat, Erna berharap pemerintah daerah terutama tingkat desa juga mendukung penurunan angka stunting dengan melakukan berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi serta stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak.

Advertising
Advertising

Erna menjelaskan bahwa program penurunan angka stunting masuk di dalam sembilan upaya prioritas pembangunan nasional Indonesia. Menurutnya, permasalahan stunting jika didiamkan akan menimbulkan banyak masalah kesehatan lainnya seperti peningkatan penyakit degeneratif di usia dewasa muda.

Hasil survei Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 menunjukkan prevalensi stunting (tinggi badan rendah menurut usia) di Indonesia berada di angka 24,4 persen. Sementara itu, wasting (berat badan rendah menurut tinggi badan) sebesar 7,1 persen dan underweight (berat badan rendah menurut usia) sebesar 17,0 persen. “Wasted dan underweight menjadi fokus perhatian kita karena keduanya mempunyai kontribusi tiga kali lipat untuk menjadi stunting jika tidak dilakukan tata kelola dengan baik,” ujar Erna terkait data SSGI tersebut.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan sebanyak 23 persen anak lahir dengan kondisi sudah stunted akibat ibu hamil sejak masa remaja kurang gizi dan anemia. Sementara, setelah kelahiran stunting meningkat signifikan pada usia 6-23 bulan dari 21 persen menjadi 37 persen akibat kekurangan protein hewani pada MP-ASI yang mulai diberikan sejak usia 6 bulan.

Merujuk pada data tersebut, maka intervensi penurunan stunting perlu dilakukan sebelum dan setelah masa kelahiran. Erna mengatakan perempuan menghadapi kondisi kesehatan yang berisiko jika hamil, mulai dari tingginya kasus penyakit tidak menular hingga belum maksimalnya program keluarga berencana (KB).

Untuk mengatasi hal tersebut, Erna menjelaskan Kemenkes juga memiliki program pelayanan kesehatan masa sebelum hamil dalam mendukung penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), serta stunting bagi calon pengantin dan pasangan usia subur, seperti konseling, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan reproduksi hingga pelayanan KB.

Erna mengatakan pihaknya juga tetap mengampanyekan pentingnya 1000 hari pertama kehidupan (HPK) guna menurunkan dan mencegah masalah malnutrisi atau stunting. 1000 HPK merupakan periode emas pertumbuhan anak, dimulai sejak dalam kandungan (270 hari) hingga anak berusia dua tahun (730 hari).

Baca: Tim Peneliti Telkom University Bikin Alat Cegah Balita Stunting

Berita terkait

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

1 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

9 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

11 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

13 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

37 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

43 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

48 hari lalu

Pemprov Sumut Anggarkan Rp 370 Miliar untuk Turunkan Stunting

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) anggarkan Rp 370 miliar untuk turunkan stunting.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

53 hari lalu

Pemerintah Salurkan Bantuan Pangan Stunting Rp 400 Miliar

Penyaluran bantuan pangan untuk pencegahan stunting mulai dilakukan. Nilai total anggaran Rp 400 miliar.

Baca Selengkapnya

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

53 hari lalu

Distribusi Bantuan Pangan Tahun Ini Mulai Lagi, 7 Provinsi Jadi Target Prioritas

Direktur Cadangan Pangan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas Rachmi Widiriani mengatakan berdasarkan data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), sebanyak 12 provinsi masuk dalam program pengendalian stunting nasional.

Baca Selengkapnya

ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

53 hari lalu

ID Food Salurkan Bantuan Pangan untuk Penanganan Stunting, Dirut: Semua Non-Impor

PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food mulai kembali menyalurkan bantuan pangan berupa telur dan daging ayam untuk penanganan stunting.

Baca Selengkapnya