Mengenal Penyakit Kawasaki, Peradangan Pembuluh Darah yang Banyak Menyerang Anak

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Sabtu, 6 Agustus 2022 06:59 WIB

Indah Suraya Rizki Rambe, 3 tahun terbaring lemah di ruang perawatan kelas III RS Omni Alam Sutra, Minggu (06/12). Ia dinyatakan menderita penyakit Kawasaki sementara ia dijamin oleh salah satu dokter karena orangtuanya tidak mampu membayar biaya per

TEMPO.CO, Jakarta - Kawasaki disease atau penyakit Kawasaki adalah penyakit yang berkaitan dengan peradangan pada pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler. Penyakit ini juga mempengaruhi kelenjar getah bening dan menyebabkan sejumlah gejala pada hidung, mulut, dan tenggorokan. penyakit Kawasaki merupakan pemicu penyakit jantung paling umum pada anak-anak.

Kawasaki Disease Foundation (KDF) memperkirakan bahwa penyakit Kawasaki mempengaruhi lebih dari 4.200 anak di Amerika Serikat setiap tahun. Penyakit Kawasaki lebih sering terjadi pada anak-anak berdarah Asia dan Kepulauan Pasifik. Meski demikian, penyakit Kawasaki juga dapat mempengaruhi anak-anak dan remaja dari semua latar belakang ras dan etnis.

Pada kebanyakan kasus, anak akan pulih dalam beberapa hari pengobatan tanpa masalah serius. Kekambuhan jarang terjadi. Namun, jika tidak diobati, penyakit Kawasaki dapat menyebabkan penyakit jantung yang serius. Penyebab pasti penyakit ini masih belum diketahui. Para ahli menduga faktor genetika dan lingkungan dapat menyebabkan penyakit Kawasaki.

Berdasarkan catatan KDF, sekitar 75 persen kasus penyakit Kawasaki adalah anak-anak di bawah usia 5 tahun. Para peneliti belum meyakini bahwa orang tua dapat mewarisi penyakit ini, tetapi faktor risiko cenderung meningkat dalam keluarga. Saudara kandung dari seseorang yang memiliki penyakit Kawasaki 10 kali lebih mungkin untuk memiliki penyakit tersebut.

Apa saja gejala penyakit Kawasaki?

Advertising
Advertising

Melansir Healthline, penyakit Kawasaki terjadi secara bertahap dengan gejala dan tanda yang jelas. Kondisi ini cenderung muncul pada akhir musim dingin dan musim semi. Di beberapa negara Asia, kasus penyakit Kawasaki dapat memuncak pada pertengahan musim panas.

Tahap awal

Gejala awal dapat berlangsung hingga dua minggu, yang mungkin meliputi:

  • Demam tinggi yang berlangsung selama lima hari atau lebih,
  • Muncul ruam pada batang tubuh dan selangkangan,
  • Mata merah,
  • Bibir bengkak dan berwarna merah cerah,
  • Lidah "strawberry" yang tampak cerah dengan bintik-bintik merah,
  • Pembengkakan kelenjar getah bening,
  • Tangan dan kaki bengkak,
  • Telapak tangan dan telapak kaki merah.

Tahap akhir

Gejala selanjutnya dimulai dalam waktu dua minggu setelah demam. Kulit di tangan dan kaki anak mungkin mulai mengelupas dan mengelupas. Beberapa anak juga bisa jadi mengalami radang sendi sementara atau nyeri sendi. Tanda dan gejala lain dapat termasuk:

  • sakit perut,
  • muntah,
  • diare,
  • kandung empedu membesar,
  • gangguan pendengaran sementara.

Anak-anak yang lebih muda dari 1 atau lebih tua dari 5 lebih mungkin untuk menunjukkan gejala yang tidak lengkap. Anak-anak ini merupakan 25 persen dari kasus penyakit Kawasaki yang berisiko tinggi mengalami komplikasi penyakit jantung.

Penanganan dan pengobatan

Anak dengan penyakit Kawasaki harus segera mejalani pengobatan guna mencegah kerusakan jantung. Pengobatan pertama untuk penyakit Kawasaki melibatkan infus antibodi (imunoglobulin intravena) selama 12 jam dalam 10 hari demam dan dosis harian aspirin selama empat hari berikutnya. Anak mungkin perlu terus meminum aspirin dengan dosis rendah selama enam sampai delapan minggu setelah demam hilang guna mencegah pembentukan gumpalan darah.

Ketepatan waktu dalam pengobatan sangat penting untuk mencegah masalah jantung yang lebih serius. Sebuah studi di laman Hindawi melaporkan tingkat resistensi yang lebih tinggi terhadap pengobatan ketika diberikan sebelum hari kelima demam, yakni sekitar 11-23 persen.

Beberapa anak mungkin memerlukan waktu perawatan yang lebih lama untuk mencegah penyumbatan arteri atau serangan jantung. Dalam kasus ini, pengobatan melibatkan dosis aspirin antiplatelet harian sampai mereka memiliki ekokardiograf normal. Diperkirakan perlu enam hingga delapan minggu untuk mengembalikan kelainan arteri koroner.

HATTA MUARABAGJA

Baca juga: Kenali Penyakit Kawasaki pada Anak

Berita terkait

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

15 jam lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

1 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

1 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

2 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

6 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

7 hari lalu

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

Asam urat dapat ditangani secara sederhana dengan pengobatan rumahan. Berikut 7 cara yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

12 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

14 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya