Waspadai Gejala Bronkitis pada Anak

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 18 September 2022 20:42 WIB

Ilustrasi Anak Sakit/Halodoc

TEMPO.CO, Jakarta - Bronkitis adalah infeksi saluran pernapasan besar ke paru-paru atau bronkus, mengalami pembengkakan sehingga kemudian menyebabkan lendir berlebihan. Penyakit ini juga termasuk yang kerap menyerang anak juga bayi. Prosesnya ketika anak mengalami batuk, pilek, sakit tenggorokan, atau infeksi sinus.

Virus yang sama yang menyebabkan sejumlah kondisi tersebut akan menyebar ke bronkus atau saluran bronkial, menyebabkan pembengkakan, peradangan, lendir membuat saluran tersebut tersumbat, dan terjadi batuk basah. Berikut ulasan mengenai bronkitis pada anak dan bayi menurut Babycenter dan Healthline.

Bayi tidak alami bronkitis tetapi bronkiolitis. Berbeda dengan anak-anak atau orang dewasa, bayi di bawah usia 2 tahun tidak mengidap bronkitis melainkan bronkiolitis. Ini merupakan kondisi ketika saluran udara bayi yang berukuran lebih kecil dan juga lebih mudah tersumbat. Penyakit ini merupakan yang paling umum diderita oleh bayi sehingga memerlukan perawatan medis di rumah sakit pada tahun pertama kehidupan. Gejalanya relatif sama dengan bronkitis, meliputi pilek, hidung tersumbat, serta batuk ringan.

Gejala bronkitis pada anak
Batuk adalah gejala paling umum dialami anak-anak penderita bronkitis. Batuk yang dialami anak dengan bronkitis awalnya seperti layaknya batuk berdahak biasa. Namun, lendir atau dahak pada batuk ini akan berkembang menjadi berwarna seperti kuning, abu-abu, atau hijau. Gejala lain yang mungkin dialami anak meliputi sakit dada, kelelahan, pilek, kedinginan, nyeri, demam ringan, muntah saat batuk, sesak di dada, sesak napas, sakit kepala, dan sakit badan ringan. Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menyebut sesak napas serta napas bersuara bisa menjadi tanda bronkitis akut.

Penyebab bronkitis pada anak
Menurut Asosiasi Paru Amerika (ALA), penyebab utama sekitar 95 persen kasus bronkitis adalah virus, yang dikenal dengan sebutan bronkitis virus. Namun, ada juga bronkitis yang disebabkan bakteri atau bronkitis bakterial.

Advertising
Advertising

Bronkitis virus
Jenis bronkitis ini juga biasa disebut bronkitis akut, terjadi karena virus pernapasan bagian atas seperti flu atau pilek. Menurut CDC, biasanya terjadi sekitar tiga minggu. Jenis ini merupakan yang paling sering diderita anak. Anak dengan asma, alergi parfum atau serbuk sari, punya masalah sinus kronis, terkena paparan asap rokok dan polusi, serta tinggal di lingkungan ramai, memiliki risiko lebih tinggi mengalami bronkitis jenis ini dibanding anak yang tidak punya sejumlah kondisi tersebut.

Bronkitis bakterial
Disebabkan oleh bakteri yang tumbuh di bronkus. Gejalanya relatif lebih pendek dibanding bronkitis akut. Jenis ini cukup jarang diderita, hanya 5 persen penderita bronkitis disebabkan obakteri.

Bronkitis kronis
Penyakit ini umumnya diderita perokok, jadi jarang sekali diderita anak.

Penanganan bronkitis pada anak
Dokter akan menyarankan untuk beristirahat serta banyak minum cairan kepada anak yang menderita bronkitis akut. Selain itu, dokter akan memberikan obat sesuai gejala yang dialami. Namun, untuk penanganan bronkitis bakterial, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengatasi bakteri penyebab timbulnya penyakit. Berikut tips untuk membuat anak-anak merasa nyaman saat sedang mengalami gejala bronkitis.

-Menjaga anak agar tetap terhidrasi. Caranya dengan memberikan cairan atau air minum yang cukup.

-Istirahat di ruangan yang bersih, hangat, serta bebas asap rokok. Ruangan lembab dibutuhkan untuk anak yang sedang mengalami gejala bronkitis, maka menggunakan pelembab udara atau humidifier bisa menjadi solusi.

-Biarkan anak tidur dengan tegak bersandar. Berikan tetes hidung atau larutan garam. Ini ditujukan agar bisa meredakan hidung tersumbat. Cara membuat laurat garam dengan mencampurkan setengah sendok garam dengan satu cangkir air hangat yang bersih dan steril.

Baca juga: Mengenal Emfiseman, Penyebab Paru-paru Bolong dan Sesak Napas

Berita terkait

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

17 jam lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

1 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

6 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

6 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

8 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

9 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

10 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

16 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya