Risiko Buruk Pola Pengasuhan Helicopter Parenting

Sabtu, 15 Oktober 2022 07:11 WIB

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Istilah helicopter parenting mengacu pola pengasuhan yang terlalu melindungi dan ikut campur urusan anak. Orang tua cenderung terlalu melibatkan dirinya dalam segala aspek kehidupan anaknya. Pola pengasuhan yang sangat ketat itu saking orang tua ingin rencana anaknya berjalan lancar, terhindar dari sakit fisik, kekecewaan, dan keterpurukan

Mengutip dari Verywell Family, pola asuh ini akibat orang tua khawatir berlebihan terhadap anak. Sering mengatur jadwal, memperhatikan tugas, kegiatan sekolah, dan pergaulan anaknya. Orang tua yang menerapkan helicopter parenting tak segan memberi banyak campur tangan terhadap anak.

Baca juga: Inilah Dampak Positif dan Negatif Helicopter Parenting

Risiko buruk helicopter parenting

Advertising
Advertising

1. Menghambat keterampilan pemecahan masalah

Mengutip Verywell Family, helicopter parenting membuat orang tua terlalu ikut campur dan mendikte anak. Cara itu rentan mempengaruhi kemampuan anak untuk memecahkan masalahnya sendiri. Sebab, ia akan selalu bergantung keputusan orang tua.

2. Selalu mengandalkan orang tua

Orang tua yang menerapkan helicopter parenting melakukan banyak hal untuk anaknya. Itu membuat anak-anak selalu mengandalkan orang tua. Contohnya, anak-anak yang terbiasa setiap pagi dibangunkan orang tuanya. Kelak akan menjadi sulit bangun pagi apabila tidak dibangunkan orang tuanya.

3. Anak sulit menghadapi masalah

Orang tua selalu terlibat dalam segala aspek kehidupan anak. Orang tua seperti itu cenderung menyelesaikan permasalahan yang dihadapi anak. Kebiasaan itu membuat anak terbiasa dan tak mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Padahal pada masa depan anak-anak membutuhkan keberanian dan solusi penyelesaian masalahnya sendiri.

4. Menurunkan rasa percaya diri anak

Keterlibatan berlebihan orang tua menurunkan rasa percaya diri anak. Mengutip publikasi What Is Helicopter Parenting? dalam Parents, itu karena terbiasa melakukan sesuatu sesuai kehendak orang tua, bukan keinginan sendiri.

5. Merusak kemampuan emosi anak

Orang tua yang selalu berusaha menyelesaikan masalah menyebabkan anaknya sulit belajar mengatasi kekecewaan, kehilangan, dan kegagalan. Orang tua yang terlalu mengontrol bisa merusak kemampuan anaknya untuk mengatur emosi dan perilaku. Anak-anak yang mengalami helicopter parenting cenderung bersifat cepat bertindak secara tiba-tiba menurut gerak hati.

6. Meningkatnya kecemasan

Laporan yang diterbitkan Journal of Child and Family Studies menemukan, pola pengasuhan berlebihan dikaitkan dengan peningkatan kecemasan dan depresi anak. Hal yang sama dialami mahasiswa yang orang tuanya terlalu mencampuri urusan anaknya.

Baca: Bermaksud Melindungi Anak, Pola Asuh Ini Bisa Menjurus ke Helicopter Parenting

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

4 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

4 hari lalu

3 Faktor Penyebab Sindrom Anak Sulung Perempuan

Fenomena beban emosional yang dipikul oleh anak perempuan tertua alias anak sulung perempuan di banyak keluarga, sejak mereka masih kecil.

Baca Selengkapnya

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

5 hari lalu

Ketahui Sindrom Anak Sulung Perempuan, Beban Putri Tertua

Sindrom putri sulung adalah beban yang dirasakan oleh anak sulung perempuan untuk berperan sebagai orang tua ketiga bagi saudara-saudaranya.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

5 hari lalu

Saran Psikolog agar Anak Berkembang di Bidang Seni

Orang tua perlu memberikan kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi di berbagai bidang, baik seni maupun bidang lain.

Baca Selengkapnya

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

8 hari lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

11 hari lalu

Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Selengkapnya

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

12 hari lalu

Refleksi Nirina Zubir atas Perkara Mafia Tanah dengan Bekas ART: Mendobrak Tabu Percakapan Aset Orang Tua hingga Mulut Manis Sang Asisten

Duel aktris Nirina Zubir melawan mafia tanah bekas asisten mendiang ibunya, Riri Khasmita, patut menjadi contoh orang ramai yang menghadapi kasus serupa.

Baca Selengkapnya