Tingkat Kebutaan pada Anak Tinggi, Begini Saran Dokter

Reporter

Antara

Senin, 24 Oktober 2022 13:51 WIB

Ilustrasi anak dan kacamata/masalah penglihatan. Pexels.com

TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis mata dan praktisi terapi penglihatan di Klinik VIO Optical, Andri Agus Syah, memeinta orang tua mewaspadai kebutaan pada anak. Pasalnya, tingkat kebutaan pada anak-anak di Indonesia sudah mencapai 4 persen atau setara 1.4 juta.

"Jika diakumulasikan, tingkat kebutaan di Indonesia adalah 3 juta orang atau 1,5 persen dari populasi, di mana ada satu orang yang mengalami kebutaan setiap menitnya di negara ini,” ujar Andri.

Dia menambahkan, tingkat kebutaan yang terbilang tinggi bisa disebabkan masyarakat kurang perhatian pada masalah kesehatan mata. "Masyarakat perlu tahu banyak gangguan pada mata yang bisa menurunkan fungsi penglihatan, bahkan sampai memicu kebutaan," katanya.

Beberapa gangguan mata yang dapat memicu kebutaan di antaranya mata minus dan silinder yang tinggi akibat bentuk kornea yang tidak beraturan sehingga penglihatan menjadi buram. Kondisi ini bisa karena faktor keturunan, kebiasaan buruk seperti membaca terlalu dekat, atau fenomena myopia booming akibat intensitas penggunaan gawai selama pandemi.

“Semakin tinggi ukuran mata minus atau silindernya maka risikonya semakin besar mengalami penyakit ablasi retina yang bisa berujung kebutaan," jelasnya.

Advertising
Advertising

Ablasi retina adalah kondisi mata yang bisa lepas dan memicu kebutaan secara permanen. Risikonya meningkat seiring bertambahnya usia namun tak tertutup kemungkinan menimpa orang muda.

Faktor keturunan
Selanjutnya keratokonus, yakni kondisi kornea yang semakin menipis dan memiliki bentuk seperti mengerucut. Ada juga katarak, yang ditandai dengan lensa mata menjadi keruh sehingga membuat penglihatan tidak jelas. Kondisi ini seringkali disebabkan oleh penuaan namun bisa juga dialami oleh anak-anak yang terlahir dengan katarak.

Berikutnya glaukoma akibat rusaknya saraf mata dan tingginya tekanan bola mata. Orang yang mengalami glaukoma luas pandangnya menjadi sempit karena penyakit ini menyerang penglihatan tepi. Berikutnya degenerasi makula yang menyebabkan hilangnya pusat penglihatan.

Selanjutnya, retinopati diabetik yang rentan dialami penderita diabetes. Kemudian retinitis pigmentosa yang juga dapat menjadi salah satu penyebab kebutaan. Prosesnya berlangsung lambat namun progresif pada keseluruhan penglihatan. Kebanyakan orang mengalami retinitis pigmentosa dari faktor keturunan atau diwarisi orang tuanya.

“Penting sekali untuk selalu melakukan pemeriksaan mata secara rutin untuk bisa mendeteksi penyakit-penyakit yang bisa membahayakan mata. Dengan melakukan pemeriksaan dapat mencegah kebutaan,” kata spesialis mata Vega Casalita.

Baca juga: Penyebab Infeksi Mata Tersebab Bakteri atau Trakoma

Berita terkait

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

8 hari lalu

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

5 Tips Atasi Mata Panda

8 hari lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

8 hari lalu

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

8 hari lalu

7 Tips Jaga Kualitas Hidup dengan Glaukoma

Setiap individu harus memahami tantangan yang dihadapi saat didiagnosis glaukoma dan harus mempertahankan kualitas hidup dengan manajemen tepat.

Baca Selengkapnya

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

16 hari lalu

Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.

Baca Selengkapnya

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

26 hari lalu

Waspada, Reaksi Kimia pada Petasan Bisa Akibatkan Kebutaan

Reaksi kimia akibat petasan bisa akibatkan robekan kelopak atau bola mata, luka bakar mata atau wajah, pengikisan kornea mata hingga kebutaan.

Baca Selengkapnya

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

29 hari lalu

3 Mitos Terkait Gerhana Matahari dan Penglihatan serta Faktanya

Berikut tiga mitos terkait gerhana matahari dan penglihatan serta faktanya. Lindungi selalu mata saat menontonnnya.

Baca Selengkapnya

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

30 hari lalu

Benarkah Gerhana Matahari Bisa Sebabkan Kebutaan? Dokter Mata Beri Penjelasan dan Saran

Gerhana matahari memang menakjubkan sekaligus berbahaya dan semua orang mesti berhati-hati. Sinar matahari sangat kuat dan dapat merusak mata.

Baca Selengkapnya

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

30 hari lalu

4 Masalah Mata yang Mulai Mengganggu di Usia 40-an

Setelah usia mencapai 40-an, risiko masalah mata pun meningkat dan perlu diwaspadai. Berikut empat masalah tersebut.

Baca Selengkapnya

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

33 hari lalu

Memahami Gangguan Saraf Papiledema, Penyebab dan Gejala

Papiledema adalah pembengkakan kepala saraf kedua yang terjadi secara bersamaan antara dua mata. Cek gejalanya.

Baca Selengkapnya