Awas, Cacingan Bisa Sebabkan Anak Stunting

Reporter

Antara

Jumat, 3 Februari 2023 22:13 WIB

Anak-anak PAUD IPHI belajar mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dibawah bimbingan guru dan penggerak PKK Kelurahan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2015. Kampanye kebersihan sanitasi sejak dini dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit diare, ISPA, dan cacingan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Masih banyak orang yang mengabaikan cacingan. Cacingan sangat berkaitan dengan sanitasi bersih dan higienis. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun meminta semua orang tua untuk mewaspadai anak terkena cacingan yang dapat menjadi penyebab stunting karena mengganggu penyerapan asupan gizi anak secara optimal.

“Jadi, lindungi anak-anak agar tetap jadi generasi unggul dan tidak digerogoti cacing. Investasi itu harus bagus, jangan cacing,” kata Ketua Pengurus Pusat IDAI, Pimprim Basarah Yanuarso.

Ia menuturkan cacingan merupakan salah satu jenis penyakit parasit, yang masuk dalam kategori Penyakit Tropis Terabaikan (NTD). Kejadian cacingan juga sudah banyak ditemukan sejak ratusan tahun lalu. Ketika anak menderita cacingan, ada cacing yang masuk ke dalam tubuh dan menjadi parasit. Cacing itu akan menggerogoti nutrisi serta berbagai zat gizi lain sehingga kebutuhan gizi anak jadi tidak terpenuhi.

Akibatnya, anak berpotensi terkena anemia dan berakhir terkena stunting sebab nutrisi yang diambil secara terus menerus mampu membuat anak masuk ke dalam kondisi malnutrisi kronis. Dampak lebih lanjut yang disebutkan adalah karena terkena anemia dan stunting, IQ atau kemampuan intelektual anak di sekolah berkurang. Anak tidak dapat fokus mengikuti pelajaran sehingga menurunkan daya saing.

“Cacingan juga bisa membuat sumbatan usus. Ada juga yang tidak bisa BAB karena ususnya tersumbat cacing dalam jumlah besar, tentu saja kita tidak ingin ini terjadi pada anak-anak kita,” ujar Pimprim.

Advertising
Advertising

Dapat dicegah
Meski menjadi parasit, cacingan pada anak bisa dicegah. Salah satunya melalui Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan cuci tangan teratur sebelum makan, potong kuku atau Buang Air Besar (BAB) pada tempatnya. Terlebih selama pandemi Covid-19, Pimprim menilai seharusnya cacingan dapat semakin dicegah karena pandemi mengajarkan pengetatan protokol kesehatan melalui penggunaan masker. Ia berharap tidak ada satu pun pihak yang menyepelekan cacingan sehingga kualitas generasi masa depan tetap unggul dan memiliki daya saing tinggi.

Sementara itu, Anggota UKK Infeksi Tropik IDAI, Ayodhia Pitaloka Pasaribu, membenarkan jika infeksi cacing yang berulang amat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Terlebih jika infeksi sudah terjadi sejak awal kehidupan. Umumnya, jenis cacing yang paling banyak menginfeksi anak di Indonesia adalah sejenis cacing tambang bernama Necator Americanus. Adapun gejala cacingan yang muncul bisa berupa kurang nafsu makan, lesu, dan perut buncit. Berat badan anak dapat menurun dan diikuti rasa nyeri perut, mual, muntah.

“Bisa juga diare atau sembelit, juga bisa keluar cacing dari mulut atau dubur anak, kadang disertai gatal di sekitar anus,” katanya.

Sedangkan bagi penanggulangan cacingan dalam jangka pendek, ia menjelaskan dapat dicegah dengan mulai mengurangi prevalensi infeksi cacing dengan membunuh hewan tersebut melalui pengobatan. Sementara jangka panjang, perbaikan lingkungan dapat dilakukan, mengingat infeksi cacingan ditularkan melalui tanah.

Baca juga: Inilah Cara Mencegah Penyakit Cacingan

Berita terkait

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

6 jam lalu

Bappenas Sebut Makan Siang Gratis Bukan untuk Atasi Stunting

Menurut Bappenas indikator keberhasilan program makan siang gratis adalah peningkatan prestasi belajar

Baca Selengkapnya

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

8 jam lalu

Guru Besar UGM Kembangkan Alat Skrining Pencegahan Malnutrisi Pasien di Rumah Sakit

Guru Besar UGM, Profesor Susetyowati, mengembangkan sistem skrining untuk mencegah malnutrisi pasien dalam perawatan. Skrining hanya butuh 5 menit.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

1 hari lalu

Penyebab Pemerintah Sulit Capai Target Penurunan Stunting di Indonesia

Pemerintah menurunkan target penyelesaian masalah stunting dari 14 Persen menjadi 17 persen pada 2024.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

10 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

12 hari lalu

Pemerintah Percepat Penyaluran Bansos Stunting

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran Bansos atau bantuan pangan untuk penurunan stunting.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

37 hari lalu

Pastikan 5 hal Ini Jika Titipkan Kucing saat Mudik Lebaran

saat menitipkan hewan peliharaan ketika mudik lebaran, sejumlah hal ini perlu dipastikan

Baca Selengkapnya

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

37 hari lalu

Jika Ditinggal Mudik Lebaran, Berapa Lama Kucing Bertahan Tanpa Makan?

Kucing merupakan makhluk hidup yang butuh makan. Namun apa jadinya jika kucing kekurangan makan karena tertinggal saat mudik.

Baca Selengkapnya

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

38 hari lalu

Anak Terdeteksi Stunting, Segera Tangani agar Tak Ganggu Kecerdasan

Anak stunting adalah penanda makanan ke otak tidak cukup sehingga berdampak pada kecerdasan. Berikut saran dokter anak.

Baca Selengkapnya

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

44 hari lalu

Sempat Jadi Zona Merah Stunting, Pemda Garut Rekrut Enam Ribu Pendamping Keluarga

Pemerintah Garut merekrut ribuan tenaga pendamping keluarga untuk mendukung penurunan angka stunting.

Baca Selengkapnya