5 Tanda Quarter Life Crisis Orang Dewasa Muda

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Jumat, 24 Februari 2023 06:03 WIB

Ilustrasi mengurangi stress. Freepik.com/fabrikasimf

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi krisis perempat baya atau quarter life crisis periode dalam kehidupan biasanya muncul antara usia 20 tahun hingga awal 30-an tahun, dikutip dari Mind Body Green. Kebingungan dan gelisah menjalani tujuan hidup dialami semasa muda.

Merujuk Psychology Today pertanyaan-pertanyaan identitas ini tertunda sampai kuliah atau lulus. Saat berusia 25 tahun pertanyaan lebih mendesak daripada sebelumnya tentang siapa diri kita dan apa bisa dilakukan muncul saat quarter life crisis.

Menurut psikolog Rachel Needle, kondisi itu dipengaruhi stres dan ketakpastian memahami diri dan hal yang diinginkan. Pada 1950-an, psikolog perkembangan Erik Erikson melihat usia 12 tahun hingga 18 tahun sebagai tahap untuk bertanya. Pertanyaan itu antara lain seputar, "Siapakah saya? Saya bisa menjadi siapa?".

Meskipun gagasan tentang krisis ini membingungkan, tapi jika mengenali dan mampu mengatasi akan memberi dampak percaya diri terhadap keputusan yang telah diambil.

Tanda quarter life crisis

Advertising
Advertising

Berikut beberapa tanda quarter life crisis dari Mind Body Green

1.Perilaku impulsif

Perilaku impulsif atau bersifat cepat bertindak seseorang yang mengalami quarter life crisis, misalnya merasa membenci pekerjaan, kemudian meninggalkannya.

2. Kebingungan ingin perubahan

Kondisi krisis perempat baya lainnya memiliki perasaan ada sesuatu yang harus berubah. Tapi tidak tahu perubahan yang dibutuhkan itu.

3. Hubungan yang tak menentu

Cenderung mudah merasa ingin berpisah dengan seseorang atau membentuk kelompok pertemanan yang baru. Walaupun terkesan hal biasa, namun harus mempertimbangkan berbagai kemungkinan. Misalnya, risiko yang berakibat membongkar persahabatan yang sebenarnya sehat hanya karena ingin melakukan perubahan.

4. Perasaan terasing

Salah satu tanda perasaan terasing muncul keinginan terus membandingkan diri dengan orang lain. Mungkin ada perasaan diri sebagai satu-satunya orang yang berjuang, tapi masih tertinggal orang lain dianggap sudah memiliki kehidupan lebih baik.

5. Rasa tidak aman

Krisis perempat baya juga ditandai merasa diri tidak aman atau insecure. Kondisi ini bagian dari kebingungan orang dewasa muda yang mencoba memahami fase hidup dirinya. Terkadang muncul rasa takut, malu, dan emosi negatif lainnya. Biasanya kondisi itu dipicu perbandingan dengan orang lain yang berakibat mengurangi rasa percaya diri dan tak nyaman menjalani hidupnya.

Pilihan Editor: Bingung Tujuan Hidup Semasa Muda, Apa Itu Quarter Life Crisis?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

5 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

7 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

7 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

9 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

9 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

10 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

14 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

14 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

14 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya