David Lewati Fase Koma, Berikut Pengertian, Gejala hingga Fakta Pasien Koma

Minggu, 5 Maret 2023 09:09 WIB

Ilustrasi pasien koma. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi David Latumahina, korban penganiayaan Mario Dandy yang merupakan anak pejabat Ditjen Pajak makin membaik. Menurut dokter yang menanganinya, ia disebut juga telah melewati fase koma. Simak pengertian hingga fakta-fakta mengenai koma berikut.,

Pengertian Koma

Mengutip dari healthline, koma adalah keadaan tak sadar yang berkepanjangan. Ini terjadi ketika gangguan sementara atau permanen terhadap fungsi otak yang sangat mempengaruhi kesadaran. Kerusakan ini menghasilkan:

1. Ketidaksadaran

2. Ketidakmampuan untuk bangun

3. Tidak responsif terhadap rangsangan, seperti rasa sakit, suara, dan cahaya

Advertising
Advertising

Kata "koma" berasal dari kata Yunani "Koma," yang berarti "tidur nyenyak."

Seseorang yang sedang koma masih hidup tetapi tidak dapat bergerak sesuka hati. Dalam sejumlah kasus, mereka tidak dapat berpikir, berbicara, atau menanggapi lingkungan mereka. Fungsi penting seperti pernapasan dan sirkulasi darah terganggu dalam banyak kasus. Seseorang dapat didukung dengan obat atau intervensi lain, seperti tekanan jalan napas atau ventilasi mekanis.

Ketika seseorang memiliki gangguan kesadaran yang tiba -tiba atau bertahap, para profesional kesehatan bekerja dengan cepat sehingga orang tersebut akan memiliki hasil terbaik. Jika seseorang menerima diagnosis koma, penting untuk mempertahankan dukungan organ sampai mereka pulih.

Beberapa orang bangun secara bertahap dari koma, biasanya setelah beberapa minggu. Namun, yang lain dapat tetap dalam koma selama bertahun-tahun atau bahkan beberapa dekade, tetap hidup dengan suplementasi nutrisi serta bantuan pernapasan dan fungsi jantung.

Diagnosis Koma

Melansir dari medicalnewstoday.com, karena orang yang koma tidak dapat berkomunikasi, diagnosis bergantung pada tanda-tanda lahiriah. Hal ini termasuk:

1. Mata tertutup

2. Anggota badan yang tidak merespons atau bergerak secara sukarela, kecuali untuk gerakan refleks

3. Kurangnya respons terhadap rangsangan yang menyakitkan, kecuali untuk gerakan refleks

Seberapa lama tanda-tanda ini berkembang dan durasinya akan tergantung pada penyebab yang mendasarinya.

Sebelum koma, seseorang dengan gula darah rendah yang memburuk, yang dikenal sebagai syok diabetik, atau kadar karbon dioksida yang terlalu tinggi dalam darah, yang disebut hiperkapnia, mungkin pertama kali mengalami sakit kepala, lekas marah, dan bicara tidak jelas.

Tanpa pengobatan, kemampuan mereka untuk berpikir jernih secara bertahap akan menurun, berpotensi mengakibatkan hilangnya kesadaran. Jika koma terjadi akibat cedera parah pada otak atau perdarahan subaraknoid, gejalanya dapat muncul secara tiba-tiba.

The National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) mengatakan bahwa orang yang koma tidak bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya karena penekanan kemampuan berpikir mereka.

Namun, fungsi otomatis, seperti pernapasan dan sirkulasi, biasanya tetap berfungsi. NINDS menunjukkan bahwa gerakan spontan, seperti meringis, tertawa, atau menangis, juga dapat terjadi sebagai refleks.

Seseorang yang koma tidak dapat merespons atau melakukan tindakan sukarela terhadap rasa sakit, cahaya, atau suara dengan cara biasa.

Penyebab Koma

Penyebab koma cukup bervariasi. Tetapi semuanya melibatkan beberapa tingkat cedera pada otak atau sistem saraf pusat (SSP). Mereka termasuk:

a. Diabetes: Kadar gula darah seseorang dengan diabetes kadang-kadang bisa naik terlalu banyak atau turun terlalu rendah, masing-masing dikenal sebagai hiperglikemia dan hipoglikemia. Jika salah satu dari keadaan ini berlanjut terlalu lama, koma dapat terjadi.

b. Hipoksia, atau kekurangan oksigen: Koma dapat terjadi jika suplai oksigen ke otak berkurang atau terputus – misalnya, selama serangan jantung, stroke, atau kejadian hampir tenggelam.

c. Infeksi: Peradangan parah pada bagian SSP atau jaringan di sekitar otak - masing-masing dikenal sebagai ensefalitis dan meningitis - dapat menyebabkan koma.

d. Racun dan overdosis obat: Paparan karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan otak dan koma, seperti halnya beberapa overdosis obat.

e. Cedera otak traumatis: Kecelakaan lalu lintas, cedera olahraga, dan serangan kekerasan yang melibatkan pukulan di kepala dapat menyebabkan koma.

Fakta-fakta Tentang Koma

Berkaitan dengan koma, terdapat sejumlah fakta-fakta menarik mengenai kondisi ini. Mengutip dari Medical News Today, antara lain:

1. Selama koma, seseorang tidak bereaksi terhadap rangsangan eksternal, dan mereka tidak akan menunjukkan respons refleks yang normal.

2. Orang yang koma tidak memiliki siklus tidur-bangun.

3. Penyebab koma termasuk keracunan obat atau alkohol, penyakit sistem saraf pusat, infeksi, dan stroke.

4. Tergantung pada penyebab dan luasnya kerusakan, koma dapat terjadi dengan cepat atau bertahap, dan dapat berlangsung dari beberapa hari hingga bulan, meskipun kebanyakan berlangsung dari hari ke minggu.

Pilihan Editor: Korban Aniaya Matio Dandy Keluar dari Fase Koma, Apa Itu Pasien Koma?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Masih Ingin Rampas Aset Rafael Alun, KPK Serahkan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung

11 hari lalu

Masih Ingin Rampas Aset Rafael Alun, KPK Serahkan Memori Kasasi ke Mahkamah Agung

KPK mengajukan kasasi atas putusan majels hakim tingkat banding yang mengembalikan aset hasil korupsi kepada Rafael Alun

Baca Selengkapnya

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

12 hari lalu

10 Kebiasaan yang Bisa Menurunkan Fungsi Otak

Semua kebiasaan ini bukan menjadi hal menakutkan karena bisa diubah dengan pola hidup sehat.

Baca Selengkapnya

KPK Ajukan Kasasi Terhadap Putusan Hakim Banding yang Kembalikan Aset-aset ke Rafael Alun

39 hari lalu

KPK Ajukan Kasasi Terhadap Putusan Hakim Banding yang Kembalikan Aset-aset ke Rafael Alun

KPK mengajukan kasasi atas vonis di tingkat banding yang mengembalikan aset-aset milik Rafael Alun Trisambodo.

Baca Selengkapnya

Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

39 hari lalu

Mario Dandy dan Shane Lukas Satu Blok di Lapas Salemba, Kalapas: Keduanya Ikuti Pembinaan Agama

Kepala Lapas Salemba Beni Hidayat menyatakan kondisi Mario Dandy dalam keadaan sehat.

Baca Selengkapnya

Jeep Rubicon Mario Dandy Segera Dilelang, Hasilnya Akan Diberikan ke David Ozora

52 hari lalu

Jeep Rubicon Mario Dandy Segera Dilelang, Hasilnya Akan Diberikan ke David Ozora

Hakim telah memutuskan bahwa mobil Jeep Rubicon milik Mario Dandy akan dilelang dan hasilnya diberikan kepada korban penganiayaan David Ozora.

Baca Selengkapnya

MA Tolak Kasasi Mario Dandy, Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi Rp 120 Miliar, Ini Maksudnya

5 Maret 2024

MA Tolak Kasasi Mario Dandy, Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara dan Bayar Restitusi Rp 120 Miliar, Ini Maksudnya

MA menolak kasasi Mario Dandy, hingga tetap dihukum 12 tahun penjara dan bayar restitusi Rp 120 miliar. Apa maksud restitusi?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Mario Dandy, MA Putuskan Anak Rafael Alun Tetap Terima Hukuman 12 Tahun Penjara

5 Maret 2024

Kilas Balik Kasus Mario Dandy, MA Putuskan Anak Rafael Alun Tetap Terima Hukuman 12 Tahun Penjara

Mario Dandy tetap menerima hukuman 12 tahun penjara dan harus membayar restitusi sebesar 120 Miliar, hasil MA tolak kasasi anak Rafael Alun itu.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Mario Dandy, Harus Jalani 12 Tahun Penjara

2 Maret 2024

Mahkamah Agung Tolak Kasasi Mario Dandy, Harus Jalani 12 Tahun Penjara

Dengan ditolaknya kasasi Mario Dandy ini, MA menguatkan putusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta dalam perkara penganiayaan David Ozora.

Baca Selengkapnya

Perempuan di Amerika Serikat Sadar setelah 5 Tahun Koma

7 Februari 2024

Perempuan di Amerika Serikat Sadar setelah 5 Tahun Koma

Jennifer Flewellen sadar setelah koma selama 5 tahun akibat kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Tidak Hanya Satu, Berikut 8 Jenis Epilepsi yang Perlu Diketahui

16 Januari 2024

Tidak Hanya Satu, Berikut 8 Jenis Epilepsi yang Perlu Diketahui

Sebagian orang mengetahui, epilepsi hanya satu. Padahal, epilepsi memiliki 8 tipe yang dilihat dari jenis kejangnya.

Baca Selengkapnya