Penyebab dan Dampak Generasi Sandwich terhadap Diri Sendiri

Rabu, 8 Maret 2023 10:11 WIB

Ilustrasi mengelola keuangan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Generasi sandwich menjadi persoalan yang hingga kini sering dibicarakan. Istilah tersebut sudah ada sejak 1981 yang diperkenalkan oleh profesor dan juga direktur Universitas Kentucky, Lexington, Amerika Serikat, Dorothy A. Miller dalam jurnalnya berjudul “The ‘Sandwich’ Generation: Adult Children of the Aging”.

Menurutnya, generasi ini merupakan orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi, yakni orang tua, diri sendiri, dan anak. Ada beberapa yang merasa menjadi generasi sandwich adalah hal biasa sebagai bentuk bakti kepada orang tua. Namun, ada juga yang menyayangkan hal tersebut karena keadaan ekonomi yang tidak mengharuskan mereka untuk menjadi generasi tersebut.

Definisi generasi sandwich menurut Kamus Cambridge adalah sebutan yang digunakan bagi sekelompok orang yang merawat orang tua yang sudah berumur dan anak-anaknya. Namun di era sekarang, istilah tersebut ditujukan pada orang yang merasakan keadaan terjepit, baik antara pasangan, orang tua, atau anak-anaknya. Pakar perawatan orang tua Carol Abaya, mendefinisikan generasi ini dengan tiga ciri.

1. Generasi sandwich tradisional, yaitu orang dewasa berumur 40-50 tahun yang masih harus merawat orang tua dan anak-anaknya.

2. Generasi klub sandwich, yaitu yang berusia 30-60 tahun dan masih mengurus orang tua, anak, cucu jika sudah ada, hingga nenek dan kakeknya jika masih ada.

Advertising
Advertising

3. Generasi sandwich open faced, yaitu anak yang masih mengasuh orang tua lansia.

Penyebab
Setelah mengetahui definisinya, generasi ini terlihat memiliki beban hidup yang cukup berat. Mengapa bisa terjadi? Tentu saja ada banyak faktor yang melatarbelakangi. Namun, secara umum hal ini terjadi karena kegagalan finansial atau perencanaan keuangan yang baik dari orang tuanya yang membuat anak-anaknya menjadi penerus generasi ini. Hal ini tidak dimaksudkan untuk menyalahkan orang tua sepenuhnya. Namun, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk memutus rantai generasi ini, di antaranya:

1. Menabung dengan perencanaan yang bagus atau tabungan berencana.

2. Mempunyai asuransi kesehatan.

3. Menyiapkan untuk pensiun.

4. Mengurangi gaya hidup yang konsumtif.

5. Mengajari anak-anak menabung agar kelak bisa mandiri secara keuangan.

6. Menyiapkan juga dana pendidikan untuk mereka.

Dampak
Tentu generasi ini mempunyai dampak yang dirasakan, seperti:

1. Kelelahan
Generasi in tentu rentan sekali mengalami burnout, yaitu lelah secara fisik dan mental. Mereka harus mencukupi kebutuhan banyak orang dan harus bekerja ekstra sehingga selain fisik yang lelah juga akan lelah mental karena waktunya hanya untuk bekerja.

2. Stres meningkat
Mereka juga rentan mengalami depresi dan stres yang tinggi. Peran yang dipikul sungguh banyak sehingga yang dipikirkan tentu juga bukan hanya dirinya. Ia harus memikirkan keluarga dan orang di sekitar, termasuk orang tua.

3. Merasa bersalah dan tidak puas
Generasi sandwich mudah merasa bersalah dan tidak puas karena kebutuhan orang tua dan sekitarnya tidak terpenuhi dan dia harus menanggung semua. Namun, perasaan ini akan sangat mengganggu dan berbahaya untuk kesehatan mental sehingga orang yang berada di posisi tersebut akan mudah merasa insecure dan sulit mencintai diri sendiri.

4. Mudah merasa khawatir akan banyak hal
Mereka juga menjadi mudah khawatir yang berujung pada kecemasan yang berlebihan. Perasaan tersebut bisa dikurangi, yaitu dengan berbagi cerita kepada orang lain sehingga bebannya tidak disimpan sendiri. Selain itu juga harus berpikir positif setiap hari walau beban yang dijalani sangat berat.

AWALIA RAMADHANI

Pilihan Editor: Perlunya Generasi Sandwich Punya Aset Finansial, Cek Manfaatnya

Berita terkait

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

3 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

5 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

6 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

7 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

7 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

8 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

10 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

11 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

11 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

11 hari lalu

Najeela Shihab Sayangkan Literasi Keuangan Anak Masih Rendah, Tapi Akses Keuangan Sudah Tinggi

Najeela Shihab menilai kualitas hubungan dalam keluarga sangatlah menentukan kemampuan seseorang untuk punya literasi keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya