Pentingnya Pendidikan Pengelolaan Sampah di Tingkat Sekolah

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 2 Mei 2023 20:40 WIB

Ilustrasi Sekolah Tatap Muka atau Ilustrasi Belajar Tatap Muka. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengelolaan sampah masih menjadi masalah tersendiri di Indonesia. Sebenarnya sudah ada beberapa contoh negara yang memiliki sistem pengelolaan sampah yang baik. Sistem itu berhasil mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan. Beberapa negara dengan sistem pengelolaan sampah baik itu adalah Jepang, Jerman, dan Swedia.

Memang, untuk mencapai prestasi itu, ketiga negara tersebut harus melalui proses yang panjang, namun langkah awal yang mereka lakukan merupakan hal yang sama, yaitu mengedepankan pendidikan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah. Bersamaan dengan Hari Pendidikan nasional, Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Yuke Yurike mengingatkan agar sekolah-sekolah di Jakarta juga mengedepankan pendidikan pengelolaan sampah sebagai pendidikan tambahan. "Menerapkan pendidikan pengelolaan sampah sejak dini di sekolah Jakarta, bisa membentuk generasi yang lebih peduli terhadap lingkungan dan mampu mengurangi masalah sampah di Jakarta," katanya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 2 Mei 2023.

Jakarta menghasilkan lebih dari 8 ribu ton sampah setiap hari. Sebagian besar sampah dihasilkan dari sampah rumah tangga. Walau begitu, Yuke Yurike pun yakin, bahwa lebih dari 5 ribu sekolah yang ada di Jakarta pun memberikan kontribusi sampah yang cukup besar di Ibu Kota setiap harisnya.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan pihak sekolah untuk program pengelolaan sampah sejak dini. "Seperti pengumpulan dan pemilahan sampah organik dan anorganik, penggunaan lubang Biopori, penggunaan komposter untuk limbah sisa makanan di kantin, mendorong siswa untuk mengambil tindakan kecil dalam untuk mengurangi sampah. Anak-anak bisa diajak menggunakan botol minum dan tempat makan sendiri untuk membeli makanan dan minuman di kantin demi mengurangi sampah plastik sekali pakai,” kata Yuke yang juga merupakan anggota komisi D yang membidangi pengelolaan sampah memalui Dinas Lingkungan hidup.

Inovasi lain yang mungkin bisa diterapkan di sekolah adalah konsep zero waste. Salah satu pihak yang bisa dicoba untuk melakukan konserp zero waste di tingkat sekolah adalah kantin-kantin sekolah di Jakarta.

Advertising
Advertising

Dengan mengasah kebiasaan pengelolaan sampah sejak usia muda di sekolah, harapannya para siswa dapat melihat dan mempraktikkan cara pengelolaan sampah yang baik. Ia juga berharap adanya kolaborasi antara bank sampah dan sekolah. Sekolah dapat menjadi salah satu sumber penyediaan sampah bagi bank sampah, sekolah dapat memilah dan mengumpulkan sampah organik maupun non-organik dari lingkungan sekolah untuk disalurkan ke bank sampah.

Siswa juga dapat mengunjungi bank sampah untuk belajar cara memilah sampah, mengolah sampah, dan membuat produk daur ulang. Bank sampah dapat memberikan edukasi tentang pengelolaan sampah yang baik dan benar di sekolah. Dalam program ini, bank sampah dapat memberikan pelatihan atau workshop tentang cara memilah dan mengolah sampah, serta memberikan informasi tentang manfaat dari pengelolaan sampah yang baik. “Sekolah tingkat SD hingga SMA itu sudah seperti rumah kedua bagi para murid, lebih dari 7 jam perhari dihabiskan disekolah, selain menjadi tempat sosialisai pengelolaan sampah sejak dini yang tepat, bisa juga menjadi tempat praktik pengelolaan yang baik selain di rumah,” kata Yuke.

Pilihan Editor: Luhut Beberkan Model Investasi Tempat Pengolahan Sampah di Bali, Nilainya Capai Rp 228.633 Miliar

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Bupati Sukabumi Minta Semua Pihak Teruskan Pembentukan Karakter Siswa

16 jam lalu

Bupati Sukabumi Minta Semua Pihak Teruskan Pembentukan Karakter Siswa

Pembentukan karakter juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat, termasuk orang tua.

Baca Selengkapnya

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

23 jam lalu

Tiga Aspek Membangun Pendidikan Ala Marten Taha

Pembangunan sumber daya manusia menjadi prioritas Wali Kota Gorontalo Marten Taha. Program serba gratis sejak lahir hingga meninggal, dari sekolah sampai kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

1 hari lalu

Kado Hari Pendidikan Nasional: UKT Naik di Berbagai Kampus Negeri

UKT naik di berbagai kampus, buah dari penerapan Keputusan Mendikbudristek

Baca Selengkapnya

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

2 hari lalu

TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.

Baca Selengkapnya

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

3 hari lalu

Pesan Nadiem untuk Guru Penggerak: Bawa Obor Perubahan di Setiap Daerah

Mendikbud Nadiem Makarim memberikan pesan kepada Guru Penggerak. Apa katanya?

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

3 hari lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

3 hari lalu

Hardiknas 2024, P2G Soroti Kebijakan Pendidikan Era Nadiem Makarim

Mulai dari evaluasi Merdeka Belajar 26 episode hingga menagih janji Prabowo-Gibran, ini desakan dari P2G dalam Hardiknas 2024.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

4 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

4 hari lalu

Hari Pendidikan Nasional: Universitas Jember Cetak Mahasiswa Kedokteran IPK 4,00

Peringatan Hari Pendidikan Nasional di Universitas Jember, Kamis 2 Mei 2024, diwarnai dengan pencapaian satu mahasiswanya yang lulus nilai sempurna.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

4 hari lalu

Mayoritas Gaji Dosen di Bawah Rp 3 Juta, SPK: 76 Persen Terpaksa Kerja Sampingan

Hasil riset Serikat Pekerja Kampus: sebagian besar dosen terpaksa kerja sampingan karena gaji dosen masih banyak yang di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya