WHO Cabut Status Darurat Kesehatan Global untuk Covid-19, China Justru Waspada

Minggu, 7 Mei 2023 08:14 WIB

Sejumlah penumpang menunggu untuk naik kereta untuk melakukan perjalanan ke Festival Musim Semi menjelang perayaan Tahun Baru Imlek setelah China mencabut pembatasan COVID-19 di Beijing, 20 Januari 2023. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO mencabut status Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) atau darurat kesehatan global untuk Covid-19 secara resmi pada Jumat, 5 Mei 2023. Meskipun demikian, WHO menghimbau bahwa Covid-19 masih berpotensi menginfeksi kapan pun, layaknya HIV yang tetap ada hingga saat ini.

Terlepas dari hal tersebut, momen penarikan status Covid-19 pun menjadi hal penting bagi aspek kehidupan manusia. Pasalnya, selama tiga tahun, masyarakat di dunia mengalami kesulitan dan pembatasan mobilitas karena status darurat global untuk Covid-19.

Bersamaan dengan kabar ini, sejumlah negara di dunia pun memberikan respons, salah satunya China. Beijing justru mengambil sikap yang berbeda dengan WHO.

Dilansir firstpost.com, negara berjuluk Tirai Bambu itu justru akan terus memantaunya sambil meningkatkan vaksinasi bagi kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular virus Covid-19.

Menurut Liang Wannian, Kepala Kelompok Ahli Respons COVID-19 China di bawah Komisi Kesehatan Nasional, status peringatan yang dicabut oleh WHO tidak berarti Covid-19 akan hilang, tetapi dampaknya sekarang dapat berhasil dikelola.

Hal ini disampaikannya pada Sabtu, 6 Mei 2023 melalui wawancara dengan media nasional CCTV. Liang mengatakan bahwa China akan terus melacak mutasi virus, meningkatkan kampanye imunisasi untuk populasi yang rentan, dan bekerja untuk memajukan pilihan pengobatan untuk Covid-19. China bahkan menerapkan kebijakan nol-covid hingga akhir 2022 dengan tujuan meminimalisir penyebaran kasus.

Kebijakan yang ketat mengenai Covid-19 mengantarkan China mendeklarasikan sebagai ‘decisive victory’ atau ‘kemenangan yang menentukan’. Hal ini karena para pemimpin tertinggi di Cina mengklaim bahwa China mengalami tingkat kematian terendah di dunia karena Covid-19 pada Februari 2023. Walaupun tidak sedikit ahli yang mempertanyakan mengenai data-data ini.

Advertising
Advertising

Pilihan editor : Kasus Covid-19 Varian Arcturus Meningkat di Jakarta, Dinkes: Situasi Aman Terkendali

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

4 jam lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

15 jam lalu

Kunci Tim Bulu Tangkis China Raih Gelar Piala Uber 2024, Titel Ke-16 Sepanjang Sejarah

China meraih gelar ke-16 Piala Uber setelah mengalahkan tim putri bulu tangkis Indonesia dengan skor telak 3-0. Mengatasi tekanan adalah kunci.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya