Plus Minus Anak Belajar Tari Balet

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 September 2023 14:41 WIB

Seorang anak berlatih menari balet yang diselenggarakan oleh Al-Qattan Center for Children di Gaza, Palestina, 25 November 2015. Lima puluh anak perempuan berusia 5-8 terdaftar di sekolah balet ini. REUTERS/Suhaib Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang tua tertarik memasukkan anaknya ke sekolah tari balet dengan berbagai alasan. Selain ingin menambah keterampilan anak dengan menguasai tarian klasik yang tampak elegan dan indah ini, mereka juga ingin tubuh anak lebih lentur dan fit dengan gerakan-gerakan yang ada pada tari balet yang kadang juga disertai gerakan akrobatik.

Mereka berpikir anak-anak akan bisa disiplin dengan belajar menari balet dan itu juga tidak salah. Tapi, sebuah penelitian terbaru menyatakan ada risiko anak belajar balet, seperti yang diterbitkan di jurnal Psychology of Music.

Tim peneliti menyebut anak-anak yang belajar balet menunjukkan sisi psikologis yang tidak fleksibel dibanding rekan-rekan sebaya yang belajar musik, atau bahkan tidak belajar menari atau bermusik. Penyebabnya, belajar balet penuh tuntutan sehingga membuat anak-anak terlalu terobsesi dengan angan-angan mereka.

Akibatnya, anak-anak itu jadi takut gagal dan menghindari situasi yang bisa berakibat kegagalan serta biasanya terbawa sampai remaja dan dewasa. Belum lagi pengaruh para guru, yang mengajar dengan metode yang berbeda-beda.

“Tari balet melibatkan disiplin dan tuntutan ragawi, persaingan, sikap yang sangat kritis dan perfeksionis dari para pengajar, serta harus siap menderita fisik dan emosi,” jelas para peneliti itu, seperti dilansir dari Newser.

Advertising
Advertising

Tanpa emosi
Menurut hasil penelitian tersebut, untuk menyesuaikan dengan tuntutan tersebut, para siswa terlihat seperti tidak memiliki emosi yang negatif pada masa sekarang. Namun ironisnya, emosi itu justru muncul beberapa waktu kemudian. Demikian seperti dilaporkan Pacific Standard.

Hasil penelitian tersebut berdasarkan survei pada 113 anak berusia 9-16 tahun. Menurut majalah Dance Magazine, penemuan itu sungguh mengejutkan dan anak-anak tersebut harus belajar mengekspresikan perasaan dengan cara yang lebih baik daripada sekedar menari.

Meski demikian, balet dinilai sebagai sarana pembelajaran sekaligus sarana pendidikan psikologis yang baik bagi anak-anak. Bahkan latihan tari balet dianggap sebagai salah satu bentuk terapi yang baik bagi anak-anak korban perang di Gaza.

Pilihan Editor: Dukung Anak Jadi Balerina, Kapan Waktu Tepat Mengenalkan Balet?

Berita terkait

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distrasi Menurut Psikiater

13 jam lalu

Cara Mengendalikan Emosi dengan Teknik Distrasi Menurut Psikiater

Teknik distraksi dapat dimanfaatkan sebagai cara mengendalikan emosi agar tidak membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

6 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

8 hari lalu

Viral Justin Bieber Menangis, Identik dengan Cengeng?

Justin Bieber menangis di Instagram. Reaksi warganet pun beragam. Bahkan istrinya, Hailey, ikut mengomentari dengan kata cengeng.

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

15 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

15 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

16 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

22 hari lalu

Inilah 5 Alasan Waktu Liburan Terasa Begitu Cepat

Ternyata terdapat berbagai faktor psikologis dan eksternal yang dapat membuat waktu terasa semakin cepat berlalu selama liburan.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

22 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

27 hari lalu

Gejala Depresi, dari Fisik, Psikologis, sampai Sosial

Selain pada mental, depresi juga bisa berdampak pada fisik dan sosial. Berikut gejala depresi pada fisik, mental, dan sosial.

Baca Selengkapnya

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

34 hari lalu

Perempuan Lebih Rentan Terserang Burnout, Berikut Saran Psikoterapis

Perempuan disebut lebih rentan terserang burnout. Psikoterapis membagi tips untuk meredakannya.

Baca Selengkapnya