Usia yang Dianjurkan Dokter untuk Periksa Kanker Prostat

Reporter

Antara

Jumat, 22 September 2023 15:59 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Data GLOBOCAN tahun 2020 menunjukkan kanker prostat merupakan penyebab kematian nomor enam tertinggi pada pria dengan insiden global sebesar 30,7 per 100.000 pria dan angka kematian 7,7 per 100.000 pria. Di Indonesia, kanker prostat menempati urutan ke-5 kasus kanker terbanyak pada pasien laki-laki dengan angka kejadian sebesar 11,6 kasus per 100.000 pria dan angka kematian sebesar 4,5 per 100.000 pria.

Ketua Kelompok Staf Medis Urologi RSCM, Irfan Wahyudi, menyarankan laki-laki menjalani pemeriksaan kanker prostat saat berusia 50 tahun atau lebih dini bila memiliki riwayat keluarga dengan kanker sejenis.

"Untuk prostat kita mulai siap-siap cek begitu memasuki dekade kelima, apalagi kalau ada riwayat keluarga yang terkena kanker prostat," katanya.

Ia meminta laki-laki tak menunggu gejala kanker prostat seperti berkemih tak selancar biasanya dan semakin parah atau gejala lain untuk memeriksakan diri ke dokter. Menurutnya, semakin dini penyebab masalah berkemih diketahui maka penanganan akan didapat pasien. Selain itu, apabila ternyata ditemukan kanker pada prostat maka bisa semakin cepat ditangani sehingga peluang sembuh lebih tinggi.

"Jangan tunggu keparahan gejala tapi peduli dengan keluhan seperti berkemih tidak selancar dulu dan sebagainya, dari awal sudah dikonsultasikan. Kalau dideteksi dini, ditangani dini, sembuhnya lebih dari 90 persen," tuturnya.

Advertising
Advertising

Dia berharap masyarakat Indonesia peduli terhadap kanker prostat sehingga segera melakukan pemeriksaan apabila mencurigai adanya gejala tertentu seperti kesulitan buang air kecil, adanya darah dalam urine, kekuatan menurun dalam pancaran urine, serta disfungsi ereksi.

Tes PSA
Pentingnya pemeriksaan dini kanker prostat pada pria berusia 50 tahun juga diungkapkan pakar urologi Prof dr Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid, Sp.U(K). Dia bahkan menyarankan pria yang berusia di atas 45 tahun sudah memeriksakan diri apabila memiliki riwayat keluarga terkena kanker prostat.

Agus mengatakan pemeriksaan utama dalam menegakkan kanker prostat adalah anamnesis perjalanan penyakit, pemeriksaan colok dubur, PSA serum, serta ultrasonografi transrektal atau transabdominal. Menurutnya, diagnosis pasti didapatkan dari hasil biopsi prostat atau spesimen operasi. Deteksi dini kanker prostat memungkinkan tatalaksana sedini mungkin sehingga dapat diobati sebelum menyebar dan ini dapat mengurangi kemungkinan kematian.

"Untuk PSA (prostat specific antigen) tidak perlu persiapan, tidak seperti pemeriksaan gula darah, harus puasa. Dengan kecepatan di RSCM hasil bisa didapatkan dalam tiga jam, sudah tahu nilai PSA-nya. Kita menyarankan PSA masuk dalam pemeriksaan kesehatan menyeluruh," paparnya.

Agus menambahkan, kanker prostat stadium awal hampir selalu tanpa gejala. Kecurigaan akan meningkat dengan adanya gejala lain seperti nyeri tulang, fraktur patologis, atau penekanan sumsum tulang. Untuk itu, dianjurkan pemeriksaan PSA atau tes darah untuk skrining kanker prostat pada usia 50 tahun sedangkan yang punya riwayat keluarga dianjurkan pemeriksaan lebih awal, yaitu 45 tahun.

Pilihan Editor: Kenali Masalah Buang Air Kecil yang Bisa Jadi Gejala Kanker Prostat

Berita terkait

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

2 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

5 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

7 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

9 hari lalu

Dokter: Lansia Perlu Hindari Kafein agar Tidak Mengompol

Lansia diminta menghindari minuman berkafein seperti kopi dan teh pada sore dan malam hari agar tidak mengompol selama tidur malam.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

9 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

10 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

12 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

16 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

17 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

17 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya