TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin sebagian dari Anda penasaran kapan pertumbuhan tinggi badan seseorang berhenti. Kenyataannya, tidak ada jangka waktu pasti kapan pertumbuhan tinggi badan berhenti.

Pertumbuhan selama masa pubertas terjadi seiring berjalannya waktu, sehingga sulit untuk mengetahui kapan pertumbuhan tersebut selesai.

Dikutip dari Medical News Today, setiap individu tumbuh pada tingkat yang berbeda, dan pubertas dimulai serta berakhir pada waktu yang berbeda untuk setiap orang.

Pubertas dapat berlangsung antara 2-5 tahun, sehingga tidak selalu mudah untuk memprediksi kapan akan berakhir.

Pertumbuhan Tinggi Badan pada Laki-laki

Usia anak laki-laki mencapai tinggi badan dewasa bervariasi dari satu anak ke anak lainnya. Namun, bagi banyak anak laki-laki, masa pertumbuhan berakhir sebelum atau sekitar ulang tahun ke-18.

Anak-anak secara alami tumbuh pada tingkat yang berbeda-beda, dan ini adalah hal yang normal. Dilansir dari Parents, anak laki-laki sering kali lebih lambat mencapai kedewasaan fisik dibanding dengan anak perempuan.

Anak laki-laki akan mengalami percepatan pertumbuhan secara berkala sepanjang perkembangannya, terutama selama masa bayi, masa balita, pada usia dua belas dan remaja. Percepatan pertumbuhan tidak signifikan terjadi pada rentang usia 3-10 tahun.

Biasanya laki-laki tumbuh tinggi antara usia 13-15 tahun. Mereka memasuki masa pubertas sekitar usia 12 tahun. Namun, beberapa anak laki-laki bisa saja mulai pubertas satu atau dua tahun lebih lambat dari rata-rata.

Pertumbuhan Tinggi Badan pada Perempuan

Waktu pubertas memainkan peran penting ketika seorang gadis mencapai tinggi badan dewasanya. Anak perempuan mengalami sebagian besar pertumbuhannya pada awal masa pubertas, yaitu pada usia 8 tahun. Mereka mencapai tinggi badan dewasa dua tahun setelah menstruasi pertama.

Karena itu, usia anak perempuan berhenti tumbuh bervariasi, tetapi biasanya pada usia 14-15 tahun. Anak perempuan cenderung memulai dan mengakhiri pubertas lebih awal dibandingkan anak laki-laki.

Pilihan Editor: Mengapa Rata-rata Tinggi Badan Orang Indonesia Pendek?