Kementerian Kesehatan Bantah Vaksin HPV Sebabkan Mandul

Kamis, 12 Oktober 2023 13:07 WIB

Petugas medis (kanan) menyuntikkan vaksin HPV (Human Papillomavirus) kepada Siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 pada kegiatan bulan imunisasi di Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu 26 Agustus 2020. Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah infeksi virus HPV (human papillomavirus). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Human Papilloma Virus (HPV) adalah kelompok virus yang dapat menyebar melalui aktivitas seksual. Beberapa jenis HPV dapat menyebabkan kutil kelamin dan kanker. Karena itu, anak perempuan harus melakukan vaksinasi HPV. Namun, beredar kabar bahwa vaksin ini dapat menyebabkan wanita mandul.

Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan RI, Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril memastikan bahwa informasi yang beredar adalah palsu. Ia mengatakan vaksin HPV sudah dipastikan keamanannya dan pada umumnya tidak menimbulkan reaksi yang serius.

Reaksi ringan yang akan muncul hanya berupa kemerahan, pembengkakan dan nyeri ringan di lokasi suntikan. Reaksi ini akan timbul satu hari setelah pemberian imunisasi dan dapat berlangsung satu sampai tiga hari. Selain itu, reaksi umum lainnya yang bisa muncul setelah pemberian vaksinasi adalah demam.

Melansir dari Mayo Clinic, vaksin HPV melindungi tubuh dari kanker serviks, kanker vagina, vulva, penis atau anus yang disebabkan oleh HPV. Vaksin HPV juga melindungi tubuh terhadap kanker mulut, tenggorokan, kepala dan leher.

Vaksin ini memberi tubuh cara yang aman untuk membangun kesadaran sistem kekebalan terhadap beberapa jenis HPV. Artinya, tubuh akan lebih mudah membersihkan jenis virus tersebut jika seseorang tertular HPV di kemudian hari.

Advertising
Advertising

Mengutip dari World Health Organizations (WHO), kelompok sasaran utama di sebagian besar negara adalah remaja perempuan berusia 9 hingga 14 tahun. Untuk semua vaksin, jadwal vaksinasi akan bergantung pada usia penerima vaksin.

Untuk pemberian vaksin HPV, WHO merekomendasikan jadwal berikut:

- Satu atau dua dosis untuk anak perempuan berusia 9-14 tahun
- Satu atau dua dosis untuk anak perempuan berusia 15-20
- Dua dosis dengan interval 6 bulan untuk wanita berusia di atas 21 tahun
- Minimal 2 dosis atau 3 dosis bagi mereka yang diketahui mengalami gangguan kekebalan tubuh atau terinfeksi HIV.

Namun, vaksin HPV tidak boleh diberikan kepada ibu kehamilan, atau seseorang yang mengalami reaksi alergi setelah suntikan HPV pertama. Orang yang sakit juga harus menunggu sampai mereka benar-benar sehat untuk mendapatkan vaksinasi HPV.

Pilihan Editor: 8 Fakta Vaksin HPV yang Sebaiknya Anda Ketahui

Berita terkait

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

13 jam lalu

Waspada Heat Wave, Apa Penyebab dan Bahayanya?

Heat wave atau gelombang panas dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh dan kulit, seperti heat stroke dan kanker kulit. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

2 hari lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

2 hari lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

4 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

5 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

5 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

7 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

10 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

10 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya