TEMPO.CO, Jakarta - Spesialis ortopedi lulusan Universitas Indonesia, Yoshi Pratama Djaja, mengatakan panggul menjadi salah satu bagian tubuh paling terdampak osteoporosis secara epidemiologis, selain pergelangan tangan dan tulang belakang.

"Alasan spesifik mengapa osteoporosis berdampak utama pada ketiga bagian tubuh di atas masih belum dapat dijelaskan secara mendetail tetapi diduga berhubungan dengan morfologi dan fungsi ketiga bagian tersebut," kata Ketua Divisi Data dan Teknologi Informasi Indonesian Orthopaedic Association (IOA) itu.

Yoshi mengatakan tulang panggul (hip) pada khususnya tidak hanya mendapatkan gaya kompresi (compression load) ketika menahan beban tubuh tetapi juga mengalami gaya tensi (tension load) yang berakibat tingginya bone turnover atau proses resorpsi yang diikuti penggantian tulang baru di area panggul. Sementara itu, osteoporosis mengakibatkan proses bone turnover berkurang atau kurang seimbang antara pembentukan dan repsorpsi tulang sehingga dapat berdampak berat pada tulang panggul.

Operasi panggul
Mengenai upaya menjaga kesehatan tulang panggul agar tak terkena osteoporosis hingga lanjut usia nanti, Yoshi menyarankan rutin melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga, mencukupkan kebutuhan kalsium dan vitamin D, karena akan sangat membantu mencegah osteoporosis.

Kemudian, pada yang sudah mengalami patah tulang panggul akibat osteoporosis agar kualitas hidupnya meningkat, Yoshi menyarankan mengembalikan fungsi struktur yang patah dengan dilakukan operasi penggantian panggul. Tujuan operasi ini agar pasien dapat langsung mobilisasi duduk, berdiri, dan berjalan seperti sebelum mengalami patah tulang panggul.

"Tindakan operasi yang segera dan rehabilitasi atau recovery yang baik memegang peran penting dalam hal ini," pesan spesialis bedah orthopedi konsultan hip & knee adult reconstruction, trauma, and sports di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya itu.

Pilihan Editor: Tips Mencegah Osteoporosis pada Perempuan